1. School first day..

49 2 1
                                    


"Ara cepet kakak terlambat nih", ujar ka dika kakaknya tiara.

"Ia kak ara udah cepet nih, tinggal makai sepatu doang, udah selesai".

Yah, hari ini emang hari pertama ara alias Tiara Anggraeni Alanzo anak pengusaha tekstil terbesar di itu masuk kesekolah. Sekolah dengan nuasansa baru, gedung baru, dan teman-teman baru. Ara harus menjalaninya dengan pasrah. Untung saja ada temannya yang juga bersekolah di situ.

"Ara cepet kakak nggak mau terlambat ni", suara kakak ara alias Dika Mahardika Alanzo kembali terdengar.

Akhirnya, setelah beberapa kali diteriaki , ara pun turun keluar dari kamarnya. Dandanan ara sangat lucu sekali, emang sih hari pertama mos, ya gitulah peraturannya. Rambutnya di kepang dua lagi, dengan membawa name tagnya.

Ara turun dan terdengar suara orang sedang tertawa, dan ia tau pasti menertawakan dirinya. "Kakak jangan tertawain ara dong" kata ara yang mengetahui yang menertawai dirinya adalah kakaknya sendiri. "Jangan di tertawai dika, diakan adikmu", bela mama terhadap ara. "Ia ma, kali ini aja kok" balas dika. "Gitu dong mas dika, jangan tertawain adik sendiri" ejek ara.

Setelah menyabet bersih susu dan roti buatan maminya itu. Ara bersiap pergi ke sekolah dengan kakaknya dika itu, tidak lupa mengucapkan pamit kepada ibunya, kebetulan ayahnya sedang ke negeri paman sam untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Setelah beberapa menit dalam mobil kak Dika, akhirnya nyampe juga di sekolahan barunya itu. Ara pun langsung turun, tak lupa ia mencium pipi kakak kesayangannya itu.

Sesampainya dia di sekolah, ara mencari-cari seseorang, siapa lagi kalau bukan Irene Charlotte, sahabatnya dari sekolah dasar. Setelah 5 menit mencari-cari, " itu dia orangnya" gumam ara dalam hati.

"Lo lama banget sih, ren. Udah lumutan nih gue tunggu lo", kata ara.
"Yee, baru juga terlambat 10 menit ara sayang" sambung iren.
"Kan tetep namanya terlambatkan" sambung ara.
"Ia deh ara cantik", ucap iren mengalah.

"Semua peserta mos di harapkan berkumpul di lapangan tengah", suara itu pun menuntun ara dan iren untuk pergi dan bergabung bersama para peserta mos lainnya.

#bersambung#


 My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang