Setelah acara berkenalan selesai, ara pun keluar dari ruangan itu, dan menunggu iren sahabatnya itu datang di sebuah taman di belakang sekolah. Ia masih berpikir tentang Gavin itu. Ia sepertinya merasa mengenal Gavin, tapi dimana?, dan kapan?, pikir ara.
"Hey, ra. Udah lama nunggunya?" tanya iren mengagetkan ara. "Hmm, lo ngagetin gue aja ren", lanjut ara.
"Emangnya lo lagi mikirin apa ra?", tanya iren. "Itu, tadikan acara perkenalan terus ada anak yang namanya rafa, lengkapnya sih Gavin Rafassya Nikola", "tunggu, gavin kayaknya gue pernah dengar tu nama, tapi dimana?, dan kapan?", potong iren cepat.Mereka berdua pun terus memikirkan nama Gavin itu, dan tiba-tiba, "Perhatian untuk peserta mos regu 1 silahkan masuk kedalam Perpustakaan", suara itu mengagetkan mereka berdua.
"Ren, gue masuk dulu ya.." kata ara pada iren. "Ia, sono gih" lanjut iren.Di Perpus ara duduk di belakang dari beberapa kursi yang telah di atur rapih. "Hai, Tiara", sapa gavin. "Hai, Rafa",balik ara. "Gue boleh duduk di sini?", tanya gavin, "ohh, boleh kok. Emangnya siapa yang larang lo duduk di sini", lanjut ara.
"Perhatian, disini gue akan membagi kalian berdua-dua untuk membuat sebuah acara, yang terbaik akan gue tampilkan waktu pensi sehabis mos. Oke?" tanya lucy. "Ia, kak siap", seru semua siswa. "Oke, sekarang kalian sendiri yang pilih pasangan kalian, terserah kalian, deh" ujar lucy.
Ketika ara hendak pergi mencari teman, tiba-tiba ada yang menarik tangannya. "Lo kelompok ama gue aja ya?" tanya orang itu yang tidak lain adalah gavin sendiri. Karena ara juga malas mencari teman, ia pun mengangguk pelan, pertanda ia.
"Kita ke belakang aja yuk", ajak gavin. "Hmm, ia deh", lanjut ara. Sesampainya di belakang, "ehh, tiara. Lo alumni SMP mana?" tanya gavin.
"Gue alumni di Batharayuda senior high school, kalau lo?"balas ara.
"Gue di AS, ti.." jawab gavin. "Wow, pantesan tadi lo, perkenalan pake inggris gitu", ujar ara. "Tapi ti, lebih enakan sekolahan di sini, ngomong-ngomong kita isi acara apa ni?", tanya gavin. "Gimana kalau kita nyanyi aja?" balik ara. "Boleh tu, suara gue juga nggak jelek-jelek amat" lanjut gavin. "Jadi deal kita nyanyi ya", sambung ara. "Tapi, ti. Kita temenan kan sekarang?", tanya gavin. "You are my friends, now", jelas ara mantap."Andai lo masih ingat gue ra, gue kangen sama lo, sama kata-kata lo, bahwa kita nggak akan pernah terpisahkan, andai dunia bisa di putar kembali gue nggak akan pergi ninggalin lo, gue akan selalu ada di samping lo, nemani lo raa", kata gavin dalam hatinya.
"Eh, raf ko malah bengong", kata ara kepada gavin. "Ehh, nggak, ngomong-ngomong kita ke aula yuk, siapa tau udah giliran kita", kata gavin. "Ayo", kata ara bersemangat.
#bersambung#
Maaf banyak typonya selamat membaca.. 😆🐹
Jangan lupa bintang + komentarnya yaa 🐰
Jangan hanya jadi DARK READER 👻 okkee#salam Anggraeni Tukan🐸
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
Teen FictionDi saat aku kecil. Kau selalu ada untukku. Menemaniku dalam segala keadaan. Hingga aku rasa kau milikku. Dan rasa itu mulai tumbuh sejak kecil. Cinta pertama ku..... Kita bertemu kembali dalam kondisi yang sama. Namun, apakah kau mengenalku yang dul...