Part 3

3 0 0
                                    



Author pov.

Bosaaaaaan.... batin Jungkook. Hari ini dia sedang berjalan-jalan disekitar apartement nya. Namun kelihatannya, tidak ada yang dapat menarik minatnya. Setelah sedikit jauh berjalan, dia mampir ke sebuah minimarket untuk membeli minuman. Lalu setelah itu, dia melanjutkan perjalanannya. Setelah beberapa lama, dia berhenti di depan sebuah toko baju. Dia tertarik dengan salah satu baju yang dipajang rapih di etalase toko tersebut. Karena dia tidak membawa uang yang cukup, dia pun hanya bisa menatap baju itu dari luar. Setelah pus menatap baju tersebut, dia pun kembali melanjutkan perjalanannya. Namun, tak lama ia berjalan tiba-tiba...

BRUKK!!!

Ada seorang yeoja yang tak sengaja menabrak dirinya. Gadis itu pun terjatuh menimpa tubuh Jungkook. Mau tak mau, Jungkook ikut terjatuh dan tangan kanannya terkilir karena harus menahan berat badannya dan gadis tersebut. Karena tidak merasakan rasa sakit sedikit pun, gadis itu pun bangun dan begitu terkejutnya ia ketika melihat ada seorang namja dihadapannya yang sedang menahan rasa sakit. Dan yang lebih mengejutkannya lagi, dia mengenal namja ini.

"Ju.. Ju.. Jungkook?" ucap gadis itu tergagap, secara reflek ia menunjuk Jungkook. Karena merasa namanya di sebut, Jungkook pun menatap ke arah sumber suara. Dapat dilihat awalnya Jungkook terlihat kebingungan, namun ia pun akhirnya terkejut melihat yeoja yang terduduk di depannya. Yap! Posisi mereka saat ini sama-sama terduduk. Jungkook dengan salah satu kaki yang dilipat sedangkan gadis itu dengan kedua kaki yang terlipat.

"Ka.. kau?" ucap Jungkook yang terkejut dengan jari telunjuk menunjuk kearah gadis tersebut.

"A.. Ah! Maaf aku menabrakmu. Apa kau tidak apa-apa?" ucap gadis itu mulai khawatir.

"Ah, ne. Aku tidak... Ah!" pekiknya ketika menggerakkan tangan kanannya.

"A.. apa kau tidak apa-apa? Ah, mianhae. Jeongmal mianhae" mohon gadis itu,reflek ia menggengam lembut tangan kanan Jungkook.

"Tidak apa-apa. Ini hanya terkilir saja" balas Jungkook sambil tersenyum dan dengan lembut melepaskan genggaman gadis itu. Lalu, mereka pun bangkit.

"Ah! Tunggu disini! Aku akan ambil sesuatu" ucap gadis itu, lalu pergi ke sebuah minimarket di dekat mereka. Jungkook hanya bisa melihat kepergiannya dalam diam. Tak lama kemudian, gadi itu keluar membawa sekantong es. Lalu, ia meletakkan kantong tersebut di atas tangan kanan Jungkook.

"Maaf ya. Karena ku kau jadi seperti ini" ucap gadis itu bersalah. Ia tertunduk dengan mata dan tangan yang masih sibuk dengan tangan Jungkook.

"Tidak apa-apa. Itu bukan salahmu. Itu kecelakaan. Kau tidak perlu lagi meminta maaf" ucap Jungkook yang mulai bosan dengan permintaan maaf gadis itu. Gadis itu pun terpaku dan menatap Jungkook dengan mata yang membesar. Lalu, ia tersenyum sambil menatap tangan Jungkook yang sedang ia kompres.

"Terima kasih. Kau namja yang sangat baik, Jungkook-ssi" ucapnya sambil menatap mata Jungkook yang lebih tinggi beberapa centimeter darinya. Ia pun tersenyum lembut.

Deg!

Jungkook mematung. Dunianya berhenti begitu saja. Jarum jam tak lagi berfungsi. Detak jantungnya bergemuruh lebih cepat dari biasanya. Nafasnya tiba-tiba tertahan di tenggorokannya begitu saja.

Dewi! Dia seorang dewi! batin Jungkook setelah melhat senyuman gadis itu. Jelas saja, dengan paras cantik dan elegan serta senyuman yang anggun dapat membuat semua hati para namja dengan mudahnya ia dapatkan.

"A.. ada apa? Apa ada yang aneh?" tanya gadis itu heran.

"Ah.. ani. Kau itu kaan..."

"Aku Park Sora"potong gadis itu. Jungkook pun hanya manggut-manggut. Perasaan apa ini? Sepertinya aku pernah merasakan ini sebelumnya. Perasaan ini sama seperti waktu aku bertemu dengan Ga Eun. Tapi itu pun tidak selama ini. Ah sial! Ada apa dengan jantungku ini? Sepertinya aku harus kedokter. Batin Jungkook.

Be The LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang