Awan cerah di pagi ini , seperti biasa akulah yang datang paling awal ke sekolah padahal di banding 3 sahabat ku rumah aku lah yang terbilang paling jauh tapi anehnya aku selalu datang paling pagi di antara mereka bertiga, aku duduk duduk di depan kelas memperhatikan siswa siswi yang baru saja datang, akhirnya pun temen sekelas ku datang satu persatu termasuk ketiga sahabat ku itu, saat ku lihat nisa datang aku langsung mengumpat dalam hati.
"tumben sekali si nisa ga telat hari ini" sambil melihat nisa ke arah tempat duduknya.
Bel masuk pun berbunyi, setelah kami semua membaca Al-Quran di pagi hari seperi biasa dilanjut dengan pelajaran pertama di kelas ku adalah pelajaran biologi, guruku pak Rahman sudah ada di kelas dari awal bel berbunyi.
Waktu terus berputar, catatan biologi yang sangat banyak membuat ku lelah menulis, kulihat ke arah Nisa yang tak menulis sama sekali apa yang pak Rahman tulis di papan tulis, padahal dia bilang biologi adalah pelajaran yang paling dia suka tapi untuk menulis pun dia enggan.
"Ca, lu ga nyatet apa?" Tanya ku pada Nisa sambil melirik kearah buku catatannya.
"Kaga zaa males banget, banyak banget itu catatan, nanti gue pinjem punya lu aja ya zaa" Kata Nisa padaku sambil memainkan pulpennya di tangan.
"Ah elu mah pinjem doang, tapi di catet mah engga nanti ujungnya lupa balikin bukunya terus gue harus nagih lu mulu deh" kataku pada Nisa sambil melirik tajam kearahnya.
"Hehehe, namanya juga belajar, kan yang penting udah di catet di dalem otak zaa" kata Nisa santai sambil cengengesan melihat kearahku.
"Suka suka lu dah ca ca"
Akhirnya pelajaran biologi selesai tapi ada yang aneh dari jadwal hari ini, kulihat lihat lagi jadwal nya tapi tiba tiba pak Rahman bilang :
"Anak anak kalian boleh istirahat dulu setelah itu baru masuk pelajaran selanjutnya" Kata pak Rahman sambil membereskan buku buku nya lalu pergi meninggalkan kelas.
"Yaudah yuk ke kantin dulu aja gaess" ajak Nisa pada kami bertiga dan juga Risa teman sekelas ku.
"Ayok lah" jawabku, kulihat okta, lilis dan Risa hanya menganggukan kepalanya.
Kami semua yang di kelas sih mengikuti saja apa yang di bilang pak Rahman, akhirnya aku bersama 3 sahabat ku dan Risa teman sekelas ku pergi ke kantin sekolah untuk sekedar membeli es teh dan siomay langganan kami, namun setelah kami balik ke kelas keadaan kelas sepi dan pintu kelas pun tertutup rapat, kami pun bingung dengan apa yang terjadi, kami mengintip dari jendela kelas ke arah kelas kami, ternyata guru B.inggris sudah masuk dan berada di dalam kelas, kami berlima bingung apa yang harus kami lakukan, akhinya Nisa memberanikan diri untuk masuk kedalam kelas sambil kami mengikutinya dari belakang, namun saat kami baru sedikit membuka pintu kelas kami di kagetkan oleh suara pak Bahri yang sangat menggelegar :
"Keluar!" Kata Pak Bahri pada kami saat kami ingin memasuki kelas, sontak kami berlima kaget bukan main, akhirnya kami menutup kembali rapat rapat pintu kelas.
"Tadi kalian ga salah denger kan pas pak Rahman bilang istirahat dulu?" Kata Nisa pada kami berempat.
"Engga ko gue denger nya gitu" jawab Risa.
"Iya sama, gue juga dengernya suruh istirahat dulu baru masuk lagi" kata lilis angkat bicara.
"Yauda jadi mau gimana nih?" Tanya okta pada kami berempat.
"Yaudah sekarang kita coba konfirmasi lagi aja ke pak Rahman" Ajak Nisa pada kami berempat.
"Gue jadi ga enak nih sama pak Bahri kalau kaya gini" kataku saat kami berjalan ke arah kantor untul menemui pak Rahman.
Saat di perjalanan kami melihat ke semua kelas, memang belum ada yang istirahat, aku masih deg degan dengan apa yang terjadi tadi, pak Bahri seperti nya sangat marah pada kami berlima, sesampainya kami di kantor guru kami tak melihat adanya pak Rahman disana, kami semua lemas dan bingung dengan apa yang harus kami lakukan, akhirnya Nisa mencoba masuk ke kantor guru untuk menanyai keberadaan pak Rahman dan ternyata saat Nisa kembali pada kami dia bilang bahwa pak Rahman sedang mengajar di kelas X.1, setelah itu kami pergi meninggalkan kabtor guru dan pergi ke kelas X.1, sesampainya kami disana lagi lagi Nisa lah yang masuk ke kelas karena memang dialah orang yang paling berani dan lebih santai di banding kita semua disini untuk menerangkan pada pak Rahman apa yang terjadi barusan, setelah Nisa menjelaskan semuanya pada pak Rahman, Nisa dan pka Rahman keluar dari kelas X.1 dan berjalan kearah kelas kami, kulihat Nisa mengedipkan 1 matanya mungkin dia berhasil menjelaskan tentang apa yang terjadi pada pak Rahman.
"Maaf ya, salah bapak tadi memberikan informasi pada kalian" kata pak Rahman pada kami sambil terus berjalan.
Kami berlima hanya menganggukan kepala, sesampainya kami di kelas, pak Rahman masuk ke kelas kami sendiri setelah itu menjelaskan titik permasalahan yang terjadi tadi, kami berlima menatap cemas ke arah kelas karena watak pak Bahri yang memang keras walaupun terkadang lucu susah sekali di bujuk.
Akhirnya pak Rahman keluar dari kelas kami dan menemui kami.
"Kalian masuk saja, masalah nya sudah kelar sekarang, sekali lagi bapak minta maaf ya karena salah memberikan informasi" kata pak Rahman sambil menatap kami sau persatu.
"Iya pak, terima kasih juga nih pak karena ingin menjelaskan semuanya pada pak Bahri dan kita di perbolehkan masuk kelas" kata Nisa pada pak Rahman.
Akhirnya kami berlima masuk kedalam kelas, kulihat pak Bahri memberikan wajah sinis nya itu pada kami berlima dan pelajaran B.Inggris pun kembali efektif.
•
•
•Holla semuaaaa, gimana cerita kali ini? Wah ga seru ya? Maafkan Author karena author hanya manusia biasa hehehe ..
Terima kasih ya untuk yang meluangkan waktunya untuk membaca cerita ku ini, nama guru dan nama teman di kelas author ganti ya supaya tak ada kesalahpahaman diantara kita semua.
Jangan lupa vote, share dan comment ya, Arigatou ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
.CBB.
Teen FictionSMA adalah masa terindah untuk mencari jati diri, sahabat dan juga cinta, begitu juga dengan mereka, 4 sahabat yang melewati masa SMA nya dengan suka & duka bersama, menghabiskan segala waktunya bersama, mereka adalah CBB. Lalu, keseruan apa yang ad...