Fla Regina
Pagi yang sunyi. Aku sudah terbangun dari tadi. Mama lagi ke Jakarta. Belanja ala ibu-ibu yang setiap beberapa bulan sekali pasti dilakukannya. Papa seperti biasa pasti sedang di kantor. Dan aku anak tercinta mereka sedang menikmati masa-masa pengganguranku. Seharusnya aku menemani mama, tapi dilarang. Katanya menghabiskan uang buat ongkos tiket saja. Memang dasar ibu - ibu, perhitungan sekali.
Aya dari semalam tidak pulang. Stress mungkin gara-gara tiap hari menemaniku mengantar surat lamaran. Sepupuku yang satu itu memang tidak betah di rumah, alasannya pasti sibuk mengerjakan skripsi. Padahal aku tahu benar, kerjaannya hanya nongkrong sampai pagi.
Aku menggeliatkan tubuhku. Badanku terasa pegal. Aku berguling ke kanan dan mengapai handphone-ku. Haah?! Lima panggilan tak terjawab dan empat pesan masuk.
Buru-buru kubuka handphone-ku. Panggilan tak terjawab, nomor tidak dikenal. Sms-nya dari siapa ya?
Panggilan wawancara PT. Sukses Selalu hari Selasa 27/9/2015 jam 8.00 wib. Alamat : Jl. Buah no 502 C. Harap memberikan konfirmasi bila bersedia.
Sender +628xxxxxxxxxxPT. Sukses Selalu bergerak di ekspor impor alat elektronik. Membutuhkan 100 orang karyawan untuk posisi HRD, SPV, admin, gudang. Harap memberikan konfirmasi bila bersedia.
Sender +628xxxxxxxxxxJadwal wawancara anda hari Selasa 27/9/2015 jam 8.00 wib. Pekerjaan di kantor, non sales. Posisi anda admin. Kemungkinan anda diterima 99%. Senin sudah bisa masuk kerja. Harap memberikan konfirmasi bila bersedia.
Sender +628xxxxxxxxxxOke oke! Yang terakhir sms dari siapa lagi? Masih dari Sukses Selalu?
Dua hr ini aku ga plg ke rumah ya. Ada acara di kampus. Udh mnta ijin sma tante jg. Take care ya honeyyyy...
Sender Aya Jeleek!!!Fiuuuh, aku menarik nafas panjang. PT. Sukses Selalu? Perusahaan apa ya? Kapan aku pernah kirim surat lamaran kesana? Duuuuh, gara-gara kebanyakan kirim lamaran.
Wawancaranya Selasa, huaaaaa berarti besok! Gawat! Belum ada persiapan apa apa. Gawat gawat gawat!
Eh tunggu dulu, bukankah tadi di sms-nya bilang harus kirim konfirmasi. Bilangnya gimana ya. Oke, saya bersedia, kok aneh sih. Saya bakal datang, apaan lagi tuh! Undangan saya terima, tambah aneh.
Nama : Fla Regina
Konfirmasi : bersedia
Sent to +628xxxxxxxxxx--
Aku duduk temenung di kursi tunggu. Sudah setengah jam yang lalu aku cuma bengong melihat orang orang disekelilingku. Entah kenapa rasanya aku salah kostum sekali.
Dari awal masuk ke kantor ini, aku setengah hati tidak yakin. Jangan-jangan salah alamat. Tidak ada security yang berjaga seperti perusahaan besar lainnya. Tapi setelah dicocokan alamat dengan plang nama yang menempel di gedungnya, rasanya aku tidak salah.
Tapi kok suasananya aneh sekali ya, ini benar kantor distributor elektronik atau jangan-jangan agen peyalur TKI ke luar negeri ya?
Aku melipat tangan di dadaku, dan sekali lagi berpikir. Kenapa teman-teman seperjuanganku seperti ini ya tampilannya? Aku menghirup nafas panjang dan berusaha berpikir positif.
Ada sekitar sepuluh orang termasuk aku yang duduk di ruang tunggu. Aku yakin mereka semua pasti lagi menunggu panggilan buat wawancara. Tapi lagi-lagi aku semakin bingung.
"Mbak, mau wawancara juga ya? Ditawarin posisi apa?" tanyaku ke orang di sebelahku. Mbak-mbak dengan muka memelas dan bersendal jepit. Apa sopan wawancara kerja pakai sandal jepit? Sejenak dia menatapku dengan bingung dan kemudian baru bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flaga (Telah Terbit)
RomanceAku bersumpah, tidak ada makhluk di muka bumi ini yang paling ingin aku musnahkan selain dia. Dia sudah menghancurkan cinta masa mudaku dengan sebuah kebencian. Dan aku tidak main-main dengan semua itu, Erlangga Yuda. (PEMENANG WATTYS AWARD 2016 KAT...