First Rune - Woods, Fairies, and Nightmares

11 0 0
                                    

"....ri....ri..."

Sayup-sayup Midori mendengar suara yang terus-terusan memanggilnya. Suara itu pelan dan sangat halus, bagaikan belaian sutra dalam telinganya. Namun, semakin lama suara lembut itu memenuhi telinganya. Maka gadis itu pun memutuskan untuk membuka matanya perlahan. Rasa berat yang dirasakan dalam kelopak matanya ia lawan. "Apakah ini sudah pagi?" pikir Midori, mengira bahwa itu adalah suara ibunya yang membangunkan dirinya.

Sayangnya, saat matanya telah terbuka lebar, ia tidak menemukan sosok wanita dewasa yang dia sebut sebagai ibu. Tidak ada siapapun disana. Ia menemukan dirinya yang tergeletak tepat di atas rerumputan hijau. Secercah cahaya malam pun terpantul dalam bola matanya. Selain itu, aroma dedaunan yang asing bercampur dengan tanah yang lembap menyeruak, membuat Midori mau tidak mau membangunkan diri untuk duduk dan melihat keadaan di sekelilingnya.

Midori menemukan dirinya tengah berada di dalam hutan. Hutan yang belum pernah dilihatnya, baik di buku pelajaran maupun internet. Hutan itu dipenuhi dengan pepohonan tinggi menghujam langit, dengan aroma semerbak tanah basah, dedaunan dan rerumputan, serta bentuk bunga-bunga yang bahkan belum pernah dijumpainya. Daun-daun pohon hampir menutupi angkasa, hanya menyisakan sedikit bagian untuk bintang-bintang memberikan kilauan sinarnya. Bunga-bunga raksasa berwarna ungu kebiruan yang tertangkap dalam pandangan Midori juga menambah kebingungannya. Apa yang telah terjadi? Di manakah dia sebenarnya?

"...ri...ri..ri..."

Lagi, suara itu kembali tertangkap olehnya. Mengabaikan seribu pemikiran tentang di mana Midori saat ini, ia pun mencari-cari sumber suara yang sedari tadi memanggilnya. Sambil merangkak berdiri, ia menolehkan kepalanya kesana-kemari demi menemukan sang pemilik suara itu. Layaknya anak domba yang tersesat, gadis itu melangkahkan kakinya, mencari-cari sumber suara. Kegelapan yang memenuhi hutan itu dan suasana penuh misteri yang menyelimuti, menjadikan dirinya gemetar. Hatinya menciut, menyadari bahwa dia seorang diri disana. Di hutan entah tak berantah itu. Harapan satu-satunya adalah ia menemukan sang pemilik suara itu.

Seiring ia melangkah melewati pepohonan dan semak belukar, suara itu semakin keras. Tidak hanya itu, pandangan matanya mulai menemukan kilauan cahaya emas yang berterbangan. Kilauan yang sama seperti sebelumnya. Kilauan itu semakin banyak, menjadikan hutan gelap itu semakin terang dan hangat. Perasaan cemas dan gemetar Midori sedikit demi sedikit berkurang. Walaupun kepalanya masih dipenuhi dengan seribu pertanyaan, benaknya seolah menuntun dirinya untuk menghilangkan kecemasan itu dan mengajaknya mencari sumber suara lembut itu.

Setelah menyibakkan daun besar yang menutupi pepohonan di hadapannya, gadis itu menemukan sebuah pohon raksasa yang nampaknya telah berusia tua. Pandangannya dipenuhi dengan warna kuning keemasan, akibat kilauan cahaya emas yang bertebaran di sana. Sebagian kilauan emas itu berkumpul menjadi satu, membentuk siluet seorang wanita dewasa dengan mahkota yang menghiasi bagian kepalanya. Tak hanya itu, gadis itu juga melihat siluet wanita itu memegang tongkat.

Dalam sekejap, siluet itu berubah menjadi sosok wanita sesungguhnya.

"Selamat malam, Midori. Aku adalah Senh, Ratu Peri. Selamat datang di Hutan Sheavon, yang tak lain adalah Istana Peri," sapa wanita dewasa itu.

Gerak-geriknya yang lemah gemulai itu mencerminkan sikapnya sebagai seorang Ratu Peri yang anggun dan bijak. Rambutnya yang putih keemasan itu terurai panjang sepinggulnya. Mahkotanya putih bak mutiara segar yang tak ternilai harganya. Wanita itu pun tersenyum lembut, menyapa gadis kecil yang tengah termangu menatapi dirinya sedari tadi. Ya, Midori benar-benar syok dan tidak percaya dengan apa yang ada dalam pandangannya.

"Kau pasti tidak percaya dan kebingungan dengan apa yang terjadi, termasuk saat kau melihatku," ucap wanita anggun yang bernama Senh itu dengan senyum lembut yang masih sama seperti tadi.

Rune of DreamlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang