My Love Story Part 3

1K 32 1
                                    

Siang semuanyaaa...

nih cerita gaje muncul lagi, msh ada yg mau baca gak? kalo mau baca, makasih bgt ya. Kalo gak mau jg gpp kok :)

selamat membaca ya, maaf kalo makin kesini makin aneh.. 

*********************************************************************************

Hari sudah beranjak siang saat Mark kembali kerumah sakit dan tak lama dari kedatangan Mark, dokter datang melepaskan semua peralatan kedokteran yang ada di tubuhku. Aku sudah diperbolehkan pulang, semua administrasi rumah sakit sudah selesai dan obatnya juga sudah diberikan kepada ku. Saat akan turun dari tempat tidur dan berjalan keluar dari rumah sakit, aku masih merasa pusing. Penglihatanku masih terasa berkunang-kunang. Namun aku berusaha untuk kuat, aku harus pulang. Mark yang dari tadi memperhatikanku langsung menolong, diambilkannya kursi roda agar aku tidak berjalan hingga ke parkiran. 

Saat keluar dari kamarku dia bertanya “kamu masih pusing, Ngie??”

“ehh, tidak. Aku baik-baik saja” jawabku, padahal rasanya kepalaku sedikit pusing.

“ooh..” jawabnya pendek.

Sesampainya diparkiran, aku langsung berusaha untuk berdiri saat Mark membuka pintu mobilnya.

“kamu bisa Ngie?? Aku bantu yaa..” katanya

“aku bisa..” jawabku.

Lalu aku berdiri pelan-pelan. Terasa nyeri dipinggangku saat berdiri. Aku sedikit meringis. Dan Mark langsung membantuku berdiri, dilingkarkan tangannya dibahuku sambil memegang lenganku. Pelan –pelannya aku berdiri, dan duduk dikursi depan mobilnya.

“makasih yaa..” katanya

Mark mengangguk dan langsung menutup pintu mobilnya. Setelah itu dia duduk disampingku. Dan mulai mengendarai mobilnya.

"Mark, antar aku kestasiun saja, biar nanti aku pulang sendiri.." kataku.

"kamu mau pulang ke Dublin kan??" tanyanya.

Aku mengangguk..

"aku juga pulang ke Dublin. Kita bisa pulang bersama. Lagi pula kamu kan masih sakit." Katanya.

" aku bisa sendiri kok.." kataku

"ayolah, Angie. Tidak salahkan kalau sekalian.." katanya sambil terus menyetir.

"tapii, aku bisa sendiri.." jawabku.

"aku sudah janji dengan dokter Alice kalau kamu akan baik-baik saja sampai di Dublin.."katanya.

Aku menghela nafas panjang. Lama-lama aku mulai kesal dengan sikap Mark yang mulai mengaturku.

"aku butuh sendiri Mark..”jawabku.

“tapi kesehatan kamu juga penting Angie..” katanya.

“kamu siapa?? mengapa mengaturku?? " bentakku.

Seketika Mark melihat ke arahku, menatapku dan tak lama kemudian kembali fokus menyetir.

"baiklah kalau itu yang kamu mau.." katanya pelan.

Mark mempercepat laju kendaraan. Kami saling diam satu sama lain. Ku lihat dari ujung mataku Mark terlihat kesal. Aku jadi merasa bersalah karena tadi membentakknya. Tapi saat ini aku benar-benar butuh sendiri. Aku ingin menenangkan diri dan hatiku.

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang