Sunday's Torment

5 0 0
                                    

****
Huh , hari minggu hari yang paling kubenci . tidak aeperti yang lainnya ,aku sangat membenci hari minggu. Hari dimana ibu meninggal dan hari dimana ayah dapat menyiksa ku sepuas nya .

Aku membuka mata dengan malas berharap hari dapat terlewat dengan cepat tanpa ada luka lebam di sekujur badanku
Batinku malas.

Hei Anak sialan cepat keluar kau dan buatkan aku sarapan Bodoh .
Teriak ayah

Baiklah ayah tunggu sebentar
Teriak ku sambil menghela nafas

Setelah itu aku langsung terburu- buru ke dapur dan membuatkan ayah sarapan .
Shalala,laala aku sambil bersenandung ria membuatkan ayah sarapan tapi pas aku melihat ke dalam kulkas.

Ya tuhan mati aku, tidak ada satupun bahan yang dapat dijadikan makanan
Batinku cemas

Hei, ngapain kau disitu? Cepat buatkan aku makanan
Ucap ayah dengan kesal

A,Ayah tidak ada bahan yang dapat dijadikan makanan .
Kataku dengan dengan terbata bata

Tapi tiba -tiba, Plaak ayah menamparku dengan keras sampai aku merasakan sedikit bibirku robek .

Apa tidak ada makanan ? Aku tidak mau tahu jika dalam waktu 30 menit tidak ada makanan di meja .
kau akan Ayah " disiplinkan "lagi mengerti .
Bentak ayah

Baik ayah
Kataku dengan ketakutan

Setelah itu aku terburu- buru keluar dari rumah dengan kesetanan mencari bahan makanan, tapi dimana aku bisa memcari nya? Tidak ada satupun yang aku bisa minta tolong? Ayolah kei, kau itu pintar coba kau mengingat nya lagi.
Ah kakek yung penjual warteg yang baik hati itu .
aku langsung berlati ke warteg yang tidak jauh dari rumah .
Batinku cemas

Hah , hah ,kakek tolong aku ? Bisa minta bahan makanan kakek sedikit saja , aku takut kalau aku tidak bawa makanan ke ayah, ayah bisa menghukum ku lagi
Kataku penuh harap

Baiklah kei ,kau bisa ke dapur dan ambilah bahan makanan semaumu aja oke
Kata kakek yung dengan ramah
Terima kasih kakek

Ucapku sambil berlari ke dapur warteg
Setelah itu aku langsung memilah bahan makanan dengn cepat dan langsung berlari ke rumah .

Sial tinggal 15 menit lagi sebelum ayah datang
Setelah sampai di rumah aku langsung memasak dengan cepat sebelum ayah datang.

Akhirnyaa tepat 5 menit sebelum ayah datang aku sudah selesai memasak.

Hei , apakah kau sudah selesai memasak nya anak sialan
Ucap ayah ketika datang.

Ya aku sudah ayah
Ucapku sambil tersenyum

Setelah menyiapkan sarapan ayah , aku langsung pergi ke kamar dan mengunci pintu.

Ah lelah sekali ,aku rasa aku ingin tidur
Batinku sambil menutup mata

Jdug jdug jdug hei anak sialan cepat keluar hah ,sebelum aku dobrak pintunya
Teriak ayah sambil memukul pintu dengan keras

Iya ayah
Ucapku ketakutan

Setelah aku membuka pintu ayah langsung menarik rambutku dengan keras sampai aku rasa rambutku rontok dan ayah langsung menyeret ku ke kursi dan mengikat tangan dan kaki ku.

Heh, anak sialan kau kira kau bisa lolos dariku hah, gara gara kau sena mati lebih baik kau tidak lahir saja .
Bentak ayah dengan marah

Ctak, ctak ,ctak ayah langsung mencambuk kaki ku dan menamparku dengan keras hingga bibir ku sedikit sobek
Bukan cuma itu penderitaan ku , ayah langsung melepas ikatan tangan di kursi dan mengikat tangan ku lagi setelah itu aku langsung disuruh berdiri dan duduk bersembah .

Ctak, ctak, ctak, ayah langsung mencambuk punggungku dengan keras berulang kali setelah itu ayah menyeret ku ke kamar mandi .

Aku melihat bathtub ku sudah terisi es batu ,dan ayah menyuruhku untuk masuk ke bathtub selama 3 jam .

Hik, hik, hik, jika sebelum 3 jam kau sudah keluar dari bathtub ini kau akan ayah " disiplin" kan lagi
Bentak ayah sambil meninggalkanku

Baik ayah
Kataku menahan kesakitan.

Uhh,ini perih sekali ,aku rasa lukaku tambah parah .
Batinku

Aku menunggu 3 jam berlalu dengan menahan sakit akhirnya 3 jam telah selesai

aku langsung menyeret kakiku yang terasa mati rasa ke kamarku , setelah sampai ke kamar aku langsung mengobati lukaku dengan P3k yang seadanya setelah itu aku menulis diary sesuai kebiasaanku jika sedih.

•••
Dear diary
Hiks,hiks,hiks hari ini siksaan ayah begitu kejam . cambukan nya ,amarah nya,bahkan kata kata kasarnya telah membuat hatiku sakit.tapi aku merasa senang karena dengan ayah menyiksa ku ,aku bisa melihat senyum di wajah ayah walaupun itu bukan senyum yang memancarkan kelembutan dan jika saja aku bisa meminta aku ingin ayah yang dulu yang mencintai dan memberikan kasih sayang untukku . dan aku tau itu tersa mustahil . tetapi aku cukup dengan melihat senyum ayah aku sudah merasa senang .karena aku sangat mencintai ayah dulu ataupun sekarang .

•••

Aku menahan tangis aaat aku menulis diary ini ,diary yang menceritakan betapa aku mencintai ayah .
Damn it ,kepalaku terasa sakit ,aku rasa tidur dapat mengurangi rasa sakit ku setelah itu aku menyerat kaki yang terasa mati rasa ke kasur dan tidur untuk menyambut esok hari .

****










  Darkness being Happiness   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang