Padam.... bagian 1...

31 4 0
                                    

Salah satu teman kami pun berkata " heh...dah jam 5 lho !!!". Kami pun bersama melihat jam. Ternyata, jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Setelah itu kami langsung bergegas mengambil air wudlu. Sampailah kami di tempat wudlu. Disana, aku merasakan segarnya air wudlu. Setelah wudlu kami semua menuju kamar milik Khresn unyuk memulai Shalat Ashar berjamaah. Pada saat itu aku yang mengucapkan Iqamah sebagai tanda Shalat akan dimulai. Namun, pada saat itu kami tertawa dan malah bercanda karena masalah tempat yang cukup sempit. Aku pun mengulangi Iqamah lagi agar Shalat segera dimulai dan menghentikan candaan mereka dan aku. Namun apa daya, candaan itu terus bergelimang di kepalaku. Beberapa detik kemudian setelah aku melakukan Takbiratul Ikhram, aku pun tertawa cekikikan sambil menahan tawa dengan menutup mulutku. Memang benar kata guru SD ku, bahwa tertawa itu menular. Khresn, teman yang Shalat di sebelahku pun turut tertawa sambil menahan tawa. Hal itu menyebabkan dua orang teman lainku pun turut tertawa yaitu, Sulthane dan Nom.

Cahaya Yang MenghilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang