- azeg wgw dedicated to my lurve melsyisajoke
(aka the idea creator love u bbygirl)
*Mellisa's P.O.V.*Hari ini adalah hari dimana hari yang cukup sangat mendebarkan bagiku. Selain karena aku baru dua bulan dikontrak oleh Victoria's Secret, ini baru bisa dibilang perjalanan runway keempatku setelah dikontrak oleh pihak Victoria's Secret. Aku tidak segan-segan memperlihatkan lekukan tubuhku, yang orang-orang katakan 'bagus', meskipun begitu, aku tetaplah seorang nasrani yang taat. Kulihat, orang-orang kru dari panitia penyelenggara New York Fashion Week sedang mondar-mandir berlalu lalang kesana kemari untuk menyiapkan beberapa perlengkapan dan properti yang dibutuhkan. Kulirik dari backstage, kursi penonton yang kelak akan melihatku dan dua puluh rekanku menampilkan koleksi Victoria's Secret. Kali ini, aku masih dibalut oleh kimono handuk khas dari Victoria's Secret berwarna merah muda dan masih bermain ponselku. Sekarang baru pukul tiga sore dan acara akan dimulai pada pukul tujuh malam nanti.
Kuhampiri Meg, salah satu model junior yang masuknya bersamaan denganku. Aku dan Meg memang sudah dekat, bahkan sebelum agensi dari Victoria's Secret menawarkan diri untuk menawangi kami pada dunia permodelan seperti ini.
"Hi, Meg!" sapaku padanya yang tengah duduk, kemudian ia memberikanku gestur untuk duduk disampingnya. "I swear, this is the most nervous day at my life, ever." ujarnya membuka percakapan dengan tawanya yang menandakan kegugupan tersebut, masih menatap ponselnya. Aku hanya menyetujui ucapannya, karena itulah yang kurasakan juga. Dua jam berlalu, aku dan dua puluh model lainnya pun mulai mengenakan make-up dan memakai pakaian dalam kami masing-masing, sesuai dengan runway gilir kami.
"Girls! Step forward please!" seru Kaitlyn, salah satu creative director kami. Aku, Meg, Gigi, Bryana, Devon, Barbara, Maria,dan beberapa model lainnya pun menuju arah yang Kaitlyn ajukan. "Jadi, susunan runway kita ada sedikit revisi. Yang pertama tampil adalah tim Gigi, Firework party. Bintang tamunya adalah grup band 5 Seconds Of Summer, dan tentunya yang paling awal adalah Gigi, Meg, disusul Mellisa, Devon, dan lainnya. Yang kedua adalah Night Party Girl. Jangan sampai aksesorismu rusak, Meg!" ujar Kaitlyn menunjuk sebuah hiasan berbentuk kincir yang berwarna oranye dan emas di bagian belakang ''baju'' Meg. Kami mengangguk, kemudian kami mulai bersiap-siap. Mataku menangkap mata Calum yang kebetulan sedang siap-siap untuk on stage. Kemudian, mereka naik, sebelum itu, Calum merekahkan sebuah senyuman manis untukku yang membeku sekarang.
"Ladies and Gentleman, please welcome, Victoria's Secret Firework Party, featuring 5 Seconds of Summer," Sarah, mulai memanggil bintang tamu kami untuk maju. Mereka membawakan lagu She Looks So Perfect. Satu persatu dari kami pun mulai berjalan di panggung adibusana yang megah ini, menyesuaikan tempo lagu. Mataku lagi-lagi menatap Calum yang memainkan bassnya sembari menoleh kearahku. Ia tersenyum kemudian lanjut bermain.
Perasaan yang tak biasa kini bergejolak di hatiku. Bukan cinta, tetapi, agak terlalu canggung, lelaki itu terus menatapku sembari tersenyum. Ku akui senyumannya memang sempurna dan mempesona, nyaris meluluhkanku, hanya saja aku sedikit canggung.
Dentuman drum mulai terdengar menandakan kami harus segera bersiap dan memasuki zona panggung. Beberapa model yang lainnya tengah sibuk dengan rambut mereka yang sedikit berantakan.
Gigi, model yang memang sudah senior dibanding aku dan Meg sudah berjalan menuju panggung dan ini tandanya aku harus segera melenggang ke atas panggung. Gigi sudah kembali, kini saatnya aku berjalan ke depan.
Sorotan cahaya dan beberapa flash kamera menembus mataku, jujur aku sangat gugup meski ini kali keempatku melenggak. Tidak, hanya saja ini lebih berbeda. Kau tahu, lelaki tadi, maksudku Calum. Menatapku aneh dan jujur itu semakin membuatku nervous. Lupakan Mellisa, sekarang kau harus konsentrasi dan jika selesai cepatlah ke backstage.
-----
Meg berjalan ke backstage setelah runway nya selesai. Aku langsung memegang tangannya dan membawanya duduk disebelahku.
"Ada apa?" tanya Meg yang masih sibuk dengan aksesori yang ada di tubuhnya.
"Kau tahu Calum? Mengapa ia melihatku dengan tatapan aneh?" aku melontarkan dua pertanyaan secara langsung kepada Meg.
"Entahlah." Meg menjawab dengan singkat padaku, sembari mengedikkan bahunya. Dasar!
'Kau tahu Michael?" kali ini Meg yang bertanya padaku. "Sudahlah, lupakan kita akan bicarakan ini nanti di apartemen," lanjutnya.
Aku memutar kedua mataku dan memilih untuk bergegas mengganti pakaianku sebelum nanti masuk angin.
Aku kembali dan mendapati Meg sedang berbincang dengan bintang tamu tadi. Tepatnya dengan band yang bersama Calum.
"Hey Meg," sapaku padanya yang tengah sibuk berbincang dengan Ashton.
Kami pun berbincang dan menceritakan apapun dimulai dari beberapa perbincangan yang membuatku bingung hingga akhirnya Ashton yang membuat jokes yang menurutku tidak terlalu lucu.
"Meg, kita harus pulang. Hari sudah malam!" aku menggoyangkan tangan Meg yang masih sibuk berbincang dengan Ashton.
"Oh Mellisa, kau ini sudah kebiasaa," gumam Meg jengah sembari memutar kedua bola matanya. Aku hanya tersenyum lebar padanya.
"Oh okay, then, but, can I have your phone number, guys?" tanya Ashton. Kami pun saling berbagi nomor ponsel kami sampai akhirnya kami berpisah.
Aku dan Meg memang tinggal di satu Apartemen yang kami beli setahun yang lalu sebelum akhirnya kami sama sama menjadi model di agensi Victoria's Secret.
----------
Hai ini Melsy wkwkwk. Eja cuma nulis 200+ words. Selebihnya gue, tapi ini ide kita berdua kok.Iya ceritanya emang receh af, tapi seenggaknya kita kan nuangin ide di fanfiction receh ini okay :3.
Sooooooooo, give us a vomments please?
Makasih ya sebelumnya x.
- Melsy -

KAMU SEDANG MEMBACA
Victoria's Secret [ON HOLD]
FanfictionMellisa Allison Jess dan Megan December Winter adalah dua model yang bekerja dibawah kendali agensi Victoria's Secret. Entah mengapa, runway Firework kali ini membawa keberuntungan bagi mereka berdua, dimana dua pasang mata yang kebetulan menjadi pe...