Hari semakin hari kita semakin dekat. Aku jatuh untukmu terlalu dalam kini.
Banyak hal yang telah kita lewati. Cafe 'Klop' atau yang biasa kita sebut 'Fekol' adalah saksi kita saling bertukar canda dan tawa.
Kau menceritakan keluh kesahmu kepadaku, betapa antusiasnya dirimu ketika kamu menceritakan kegiatan tim volly-mu.
Kau juga selalu memperhatikanku, apa saja kegiatanku. Kau sangat sabar ketika aku menceritakan tentang bagaimana pak Hari ketika memberiku tugas yang tak tanggung-tanggung.
Kita semakin dekat.
Tanpa status yang terikat."Terima kasih sudah menjadi sahabat yang baik buat aku ya, Nda"
Deg.
Kamu tersenyum.
"E-eh iya. Gapapa aku juga makasih loh." senyum keterpaksaanku ku keluarkan.
Sampai kapan kita jadi 'sahabat' terus Fardan?
Lonceng pintu Fekol berbunyi, itu tandanya ada pengunjung yang baru datang. Ku perhatikan baik-baik gadis yang datang berjalan ke arah meja kita.
Dia Reva.
Deg.
Perasaanku tak enak.
Aku belum siap. Aku belum siap."Eh Fardan, maaf ya telat. Hehe."
Kemudian kalian bercerita satu sama lain. Kalian tidak tahu kalau ada orang yang terluka disini.
Sesak.
Aku pikir ceritaku akan berakhir dengan 'kita'. Tentunya dengan akhir yang bahagia. Tapi, mungkin tidak."Amanda kenalin ini Revalin..." kamu memperkenalkannya padaku. Dia selalu terlihat cantik.
"Eh iya halo Amanda, aku Revalin."
Aku tersenyum kaku. Namun aku berusaha sekuat tenaga untuk terlihat tidak terjadi apa apa.
"...dia pacarku, Manda. Dan kita hampir 2 bulan saat ini."
Deg.
Kamu tersenyum dan dia tersenyum.
Terpancar kebahagiaan dimata kalian.Aku tak bisa disini.
Aku salah, membiarkan rasa ini tumbuh dan menyakitiku secara perlahan tanpa rasa ampun."Eh iya aku duluan ya. Ada urusan tiba tiba. Kalian langgeng terus ya." ku kumpulkan kekuatan untuk tersenyum dan bergegas meninggalkan tempat ini; Fekol.
Apakah ini akhir kita?
Apakah ini awal cerita kalian?Aku menghapus bulir air mata yang sudah turun sedari tadi.
"Karena cintamu bukan aku, selamanya ini akan jadi rahasia hatiku."
Ekspektasi yang ku ciptakan sendiri, kini menghancurkanku sendiri.
Aku harus bisa melupakan kamu, cerita kita, perasaanku, kenangan kita. Dan senyummu... Aku akan rindu saat saat itu.
Aku akan meraih cita cinta ku, tanpa kamu untuk saat ini.
Kita tidak tahu skenario indah yang Tuhan rancang, jadi bersabarlah.Iya, sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah.
Short StoryMencintai tanpa dicintai, sesalah inikah aku? Setidaknya darinya aku belajar bagaimana cara untuk menghargai perasaan orang lain.