This is me

41 3 1
                                    


Zahra Almira POV

Cccrrriinnngg cringgg cringgg, alarm yang terletak di sebelah ranjang tidur ku berbunyi, dengan mata sedikit terbuka aku paksakan untuk mengambil alarm itu, kuraba-raba seluruh meja tetapi tidak dapat ku raih, dan akhir nya "gggabbrukkk" awww sakit sekali, ini adalah kesekian kali nya aku terjatuh dari ranjang ku, dengan hati yang kesal aku langsung meraih dan mematikan alarm itu, ku lihat jarum yang terus berputar-putar tanpa henti, ternyata sudah jam 05:15, dengan spontan aku langsung berdiri dan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu, sebagai kewajiban seorang muslim aku langsung menunaikan sholat subuh, seusai sholat subuh ya seperti biasa aku lempar mukena yang kukenakan entah kemana ia pergi dan kurebahkan badan ku ini ke kasur, tidak lama kemudian mata ku langsung tertutup kembali.

******

Matahari telah memunculkan sinarnya, sialnya pagi ini alarm ku tidak menyala, dengan perasaan yang sangat kaget aku langsung melihat jam yang berada di dinding kamar ku, ooohhh tiiidaak pukul 06:45 aku telat lagii

"Uuuuuuummmiiiii." ujarku.

Umi yang sedang berada di dapur dengan segera menuju kamarku sambil berlari karena kaget mendengar putri nya berteriak

"Ada apa sih nak?." tanya umi sambil terengah-engah.

"Aku telat lagi umi, lihat sekarang sudah pukul 06:45, bagaimana bisa aku berangkat dengan waktu 15 menit, sementara aku belum siap." menunjukkan wajah yang memelas terhadap umi.

"Jadi bagaimana?." menatap putrinya"

"Hmmm.. Aku tidak usah berangkat ya umi." sambil memohon .

"Ah kamu ini, apa-apaan, terus saja begitu, mau sampai kapan sayang kamu begini terus?." tanya Umi.

"Iya deh umi, Zahra janji ga bakal begini lagi." sambil menunduk.

"Yasudah terserah kamu saja, Umi sudah lelah, sekarang kamu cepat mandi, lalu sarapan, Umi dan Abi menunggu di bawah."

"Yess.. Iya Umi siap." sambil menyunggingkan senyum pada Umi.

****

Ohhh iya aku lupa memperkenalkan diri, Hay perkenalkan nama ku Zahra Almira Yamin aku adalah putri sulung dari Umi Maemunah dan Abi Rahmat, aku mempunyai dua adik, yang pertama bernama Muhammad Haikal Sulaiman dan kedua adalah Nadila Fitria Ernesta, mereka masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, diantara mereka umi selalu bilang bahwa aku adalah anak umi yang paling aneh, ya anehh.... Karena menurut umi, dari kecil aku selalu susah di bilangin, aku saja sampai kalah dengan adikku Nadila yang masih SMP sudah memakai hijab, lah aku ?? Sampai sekarang belum berani memakai hijab, karena menurutku memakai hijab itu panas, ya mungkin aku belum terbiasa, terkadang aku malu dengan tetangga komplek di sekitar rumah ku, karena mereka tahu bahwa keluarga Umi dan Abi adalah keluarga yang sangat taat terhadap agama islam, nah sedangkan anak pertama dari mereka seperti aku ini haha, anak yang tomboy, pemalas, tapi tak pernah lupa dengan kewajibannya , eeaa (bangga).. Aku terkadang mengetahui hal itu, tapi aku selalu tidak memperdulikan nya , karna menurutku itu tidak lah penting, ini adalah hidup ku, dan aku yang menjalankannya .

*****

Aku segera turun ke bawah untuk sarapan bersama umi dan Abi ku.

"Assalamu'alaikum Umi, Abi." Ujarku.
"Wa'alaikumussalam Zahra" jawab Abi.
"Wa'alaikumussalam nak, ayo cepat sarapan." ujar Umi.
"Siap Umi." Ujarku.

Setelah beberapa menit kemudian.

"Alhamdulillah akhirnya habis juga, Umi Abi, Zahra langsung ke kamar yah, soalnya mau ngerjain tugas nih Umi, banyakk bangett tau Abi." ujar Zahra.

"Kamu tidak mengode ke Abi untuk bantuin tugas kamu kan?." tanya Abi.

"Ohhh jelass tidak dong bi, Zahra kan sekarang sudah besar, sudah bisa menyelesaikannya sendiri." ujarku

"wahh gaya kamu nak, sudah pandai bicara rupanya." sambil tertawa kecil.

Zahra dan Umi pun ikut tertawa.

"Sudah-sudah, sekarang kamu boleh ke kamar nak, belajar yang benar ya Zahra." ujar Umi

"Ssiapp Umi." jawab Zahra.

*****

Setelah seharian ku habiskan waktu di dalam kamer, akhirnya akupun keluar untuk mengambil segelas air .

"Assalamu'alaikum umi." lontarku sambil senyum-senyum tak jelas.

"Wa'alaikumussalam, ada apa kamu nak, keluar kamar langsung sumringan seperti itu."

"Hihi iya umi, umi tau tidak lelaki yang tinggal di belakang rumah kita." tanyaku.

"Iyah umi tau, lalu kenapa?."

"Diaa membalass follow akuu umii, betapa bahagia nya aku umii, terus tadi dia lewat depan rumah kita, pas aku liat dari jendela dia senyum kepadaku umi." kegirangan zahra yang tiada batas membuat uminya kesal.

"Zahra! Istigfar nak, jaga pandangamu, ingat! matamu adalah auratmu, kamu tahu tidak di zaman rasulullah saw ada seorang wanita yang menutupi aurat nya secara lengkap, dia rela melepaskan bola matanya karena ada seorang pria yang mengagumi matanya, wanita itu tidak ingin aurat nya di sukai oleh seseorang yang bukan menjadi mahrom nya nanti, apa kamu rela melakukan hal yang sama seperti wanita itu? Berani kamu seperti wanita itu?."

Dengan nada bicara umi yang tinggi sontak membuat zahra terdiam mengakui kesalahan nya dan langsung berlari kekamar tanpa mengambil segelas air yang ia inginkan tadi.

____________________________________
Assalamu'alaikum wr.wb
Hallo readers ..

Sorry banget yahhh part pertama sedikitt , mohon maaf sekali lagi , maklumin ya masih awam :'D, maaf juga Tutur kata nya kurang merasuki KBBI😂

women subjugate renoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang