sambutlah pagi ini dengan "bismillah"

35 3 0
                                    


Embun pagi masih menyejukkan suasana jalan yang belum tercemar polusi, kicauan burung masih terdengar merdu menemani pagi yang sunyi, menyadarkan kita betapa beruntung nya hidup di dunia ini untuk menikmat keindahan yang telah tuhan ciptakan dan tak ada bandingannya.

Pagi ini mungkin adalah pagi yang bahagia untuk zahra, karena ia telah berhasil terbangun oleh jam alarm nya yang tepat ia atur sebelum ia tidur.

Ia langsung mengambil air wudhu dan menjalankan kewajiban nya.

Setelah selesai sholat Zahra masih teringat kata-kata umi nya yang kemaren, tentang wanita yang rela melepaskan bola matanya.

Secara tidak sadar Zahra menangis, dan berkata.

"Ya allah, apa kemaren aku telah membuat umi marah. Ya allah ampunilah aku, astagfirullahaladzim." Ujar Zahra sambil menangis.

Kemudian Zahra pun bersujud.

*****

Setelah dua hari Zahra meliburkan dirinya di rumah, hari ini dia berniat untuk berangkat ke sekolah, bukan karna dia tidak terlambat lagi, tetapi juga karena dia ingin menjadi yang lebih baik lagi di jenjang yang baru ini.

Yaaa betulll, dua hari kemaren adalah hari pertama nya Zahra Almira Yamin masuk ke SMA ternama di kota cirebon dan hari ini adalah hari terakhir MOS di sekolah baru nya.

Tetapi dia malas untuk mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) di sekolah baru nya itu, makanya dua hari sebelumnya Zahra selalu menyiapkan beribu alasan untuk Umi dan Abi nya.

Zahra selalu berfikiran dengan perlakuan para senior yang kurang manusiawi itu, Zahra juga selalu ingat dengan 2 pasal yang aneh itu, yang berbunyi.

"Pasal 1 => senior selalu benar
Pasal 2 => jika senior salah, kembali ke pasal satu, ahhhhh pasal macam apaaa begituu, sudahlah ngapain di fikirin, berangkat ah." Ujar Zahra.

"Nak kamu udah sarapan?" Sambut Umi.

"Udah ko mi, aku berangkat dulu ya mi, takut terlambat." Ujar Zahra sambil mencium tangan Umi.

"Oh yasudah kalo gitu, kamu hati-hati di jalan ya nak." Ujar Umi.

Zahra yang sedang menyalakan mesin motor di halaman rumah itu mendengar Umi nya berteriak.

"Zahra, ada yang ketinggalan tidak? Jangan lupa ikatan rambut kamu, total kan harus 13, kurang tidak?" Ujar Umi.

"Aduh Umi." Dalam hati Zahra.

"Tidak Umi, lengkap sudah perlengkapan ini, Zahra berangkat dulu umi, Assalamu'alaikum." Ujar Zahra sambil menaiki motornya.

****

Sampai lah di parkiran sekolah, sekolah nya memang benar-benar besar, sampai-sampai Zahra tersesat pas ingin ke toilet.

Siswa siswi nya juga seperti model, cantik, tinggi, putih pula.

Gadged nya juga yang keluaran baru semua, apalah daya, Zahra hanya bisa menghela nafas.

" Ya allah, pantas saja umi dan abi tidak setuju aku masuk ke sekolah umum." Ujar Zahra.

Zahra memang anak yang keras kepala, Umi dan Abi nya saja sampai kalah berdebat dengan dia, padahal keinginan Umi dan Abi nya adalah Zahra di masukan ke pondok pesantren, tetapi karena kalah berdebat ya jadilah dia sekolah di sekolah umum.

"Gugus 6 dimana yaa?? Aduhhh." Ujar Zahra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

women subjugate renoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang