Part 2

5.4K 467 48
                                    

"eomma~ apa kau masih memiliki kimchi? Yoona lupa mengisi kimchi-ku pagi ini, dan aku tidak pernah bisa makan tanpa kimchi buatanmu."

Sehun melangkahkan kakinya menuju dapur sambil terus memanggil ibu Yoona, disana dia melihat wanita paruh baya yang dengan senyum cerahnya menghampiri dan mulai mengusap puncak kepalanya.

"aigoo~ apa yang telah dilakukan Im Yoona pada Sehunku~ kemarilah.. kami akan sarapan bersama, masih banyak kimchi untukmu."

Nyonya Im menggiring Sehun untuk duduk, menyuruhnya untuk menunggu dia menghidangkan makanan dan Yoona yang menyusun meja.

"berhentilah bersikap berlebihan Hun! Bahkan kemarin aku melihatmu memakan ramyeon tanpa kimchi, dan kau menghabiskan tiga! Tiga Oh Sehun! Kau masih berkata kau tak bisa makan tanpa kimchi ibuku? Pembual!"

Sehun tersedak ludahnya sendiri. Sedikit salah tingkah, sedangkan nyonya Im hanya tertawa melihat Yoona melemparkan tatapan sinisnya pada Sehun. Selalu seperti ini setiap waktu.

"Itu terpaksa! Terpaksa! Jadi kau memang sengaja tidak membawakannya untukku ya, kan?"

"Ya! Dan kau masih hidup sampai sekarang! Berhentilah merengek meminta Kimchi milikku!"

Yoona mengerucutkan bibirnya. Kesal. Oh Sehun adalah yang terburuk. Dia selalu bertingkah berlebihan.

"tunggu sebentar, apa kau cemburu karena eomma lebih sayang padaku? Kau cemburu karena kimchi?"

"omong kosong apa ini? Astaga eomma~ lihatlah betapa bodohnya Oh Sehun kali ini~"

Yoona mendekat menuju ibunya. Berusaha mengadu tentang pertengkaran yang sama sejak mereka mendapatkan jerawat pertama mereka bersama-sama.

Tapi jawaban nyonya Im (yang sudah tidak mengejutkan) membuat hati Yoona sedikit patah, karena harus hidup dengan orang-orang seperti Oh Sehun dan Ibunya. Tapi demi Tuhan. Yoona sangat mencintai ibunya, kok.

"kenapa kau bersikap kasar pada menantuku Im Yoona?"

"Oh Yoona eomma" Sehun mengoreksi sambil terus mengunyah keripik kentang dan memasang senyum kemenangannya.

"ah, kau benar. Apa yang kau lakukan pada menantuku Oh Yoona?"

Nyonya Im menjentikan jarinya. Membenarkan. Bersedekap sambil menatap yoona, menghakimi.

Yoona menyerah dan kembali menuju meja makan yang disambut dengan juluran lidah dan senyum mengejek dari Sehun.

Entah Yoona yang bodoh atau bagaimana, tapi bahkan saat melihat Sehun tersenyum mengejeknya, dia merasa bahwa itu tidak apa-apa. Dia tetap bahagia.

Nyonya Im hanya melihat dari balik dapur saat kedua sahabat itu terus saja beradu argument saat di meja makan. nyonya Im tersenyum, Bahagia mendapati bahwa anaknya memiliki teman seperti Oh Sehun.

Mereka hanya teman, itu sungguh disayangkan. Meskipun Sehun sering kali memanggil Yoona dengan sebutan yeobo, kenyataannya mereka 'masih' sebatas teman.

Entah itu Sehun atau Yoona yang bodoh, atau justru memang mereka berdua yang bodoh. Bahkan orang yang baru saja mengenal mereka pasti akan mengetahuainya. Bahwa tatapan mata keduanya menyiratkan bahwa hubungan mereka bukannya 'sebatas' teman.

Nyonya Im sudah menganggap Sehun sebagai menantunya. Ini serius. Nyonya Im terus beranggapan bahwa kedua manusia bodoh disana tidak terlalu menganggap penting sebuah status. Mereka berdua memang bodoh. Nyonya Im menyadari itu.

"Berhentilah saling memelototkan mata dan cepat makan sarapan kalian, bukankah kalian akan keluar hari ini?"

Nyonya Im keluar dari balik dapur. Bergabung bersama dua manusia bodoh di depannya. Duduk dan bergantian mengamati mereka.

JUST YOU [EXO SEHUN FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang