"Pulang?" Ucap Asyira sembari memegang bahu seseorang yang berdiri mematung di hadapannya, ia hanya bisa tersenyum miris melihat keadaan sahabatnya yang tidak jauh berbeda darinya.
'Dia hancur sama sepertiku' batinnya bergemuruh saat melihat pemandangan dua insan yang saling melempar senyum bahagia di depan sana.
"Eh? Iya lupa HAHA, ayo kita pulang" Balas Thiara agak sedikit terlambat seraya berbalik arah untuk bergegas pulang.
"Ayaaa? Lo inget ga sih? Gue dulu kayaknya pernah bilang sama lo kalo quote-quote yang ada di Galeri lo itu khayal babu nggak berguna dan sinetron banget?" Tanya Chila membuka percakapan dan juga memecah keheningan yang mencuat di antara mereka berdua.
"Eh iya gue inget! lo pernah ngomong gitu dulu, lo juga janji bakalan beliin gue Martabak sampe gue muntah, kalo quotes itu kejadian sama kita HAHAHA" Jawab Aya dengan tawa yang sedikit dipaksakan di akhir kalimatnya.
"Oh yaudah kalo gitu sekarang kita langsung beli martabak aja. Gue takut masuk neraka kalo nggak bisa nepatin janji gue sama anak curut kayak lo" Balas Chila dengan senyum tipis seraya bergegas menuju mobil meninggalkan sahabatnya yang terdiam mematung mendengarkan apa yang Chila katakan
Hanya satu yang bisa Aya simpulkan sekarang, bahwa mereka dalam situasi yang sama, jatuh dan terluka.
------------------
Ugh, new story! Hope you enjoy it guys 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) Normal
Teen FictionKisah ini terjadi ketika sang Raja sudah bosan dengan kisah cinta bersama para ratunya, Raka yang mulai peduli dengan ketidak peduliannya, Dan juga dua perempuan yang bisa merubah hidup mereka hanya dalam satu kedipan mata.