A

22 4 4
                                    

"Nih ya, dia tuh seharian nggak ada kabar! Gue coba hubungin lewat line, bbm, messenger, facetime, Nggak ada yang dibales! Teruss nih ya malemnya! Nggak ada angin nggak ada ujan dia nge-chat gue dan bilang,
'Hubungan itu harus saling sayang chil dan kadang sayang itu harus bisa saling merelakan, maaf ya kita putus. Aku kasian sama kamu.'
Apaan coba maksudnya!! Gajelas banget ih!! Kumis kutuuu banget emang!!" Ucap Chila kesal yang sangat kentara dari nada suaranya, dan saat ia bercerita ia menghentak-hentakan kakinya seolah-olah meluapkan emosinya ke lantai, seakan-akan orang yang ia ceritakan ada di lantai tersebut.

"B aja chil" Jawab Thiara atau yang lebih sering dipanggil Aya dengan santai seraya melanjutkan kegiatan menyantap bubur yang kali ini ia pilih untuk menu sarapannya

Cabut adalah kegiatan yang memang bisa dibilang sering Chila dan Thiara lakukan. Meskipun kadang hanya ke kantin, perpus, rooftop, atau taman sekolah. Kalau bisa disebutkan secara rinci alasan mereka cabut ya kalo nggak laper, laper banget ya telat banget.

"Ah curut lo ketek" Ucap Chila seraya melempar sedotan minumannya ke arah Aya yang sedang berusaha menikmati sarapannya.

"Ih apasih Chil gue lagi sarapan ganggu aja lo!" Kata Aya sembari menyingkirkan sedotan yang jatuh tepat mengenai hidungnya karena menghalangi jarak pandangnya menatap surga dunia yang saat ini tepat ada di hadapannya (re:sarapannya) dan dilanjutkan dengan gumaman kecil dari Aya "hh dasar jomblo"

"WAH SETAN YA LO! Pake ngatain gue jomblo lagi! Awas ya kalo besok lo putus, trus ngadu ke gue nangis nangis" kata chila seraya mendengus kesal.

"Nih ya Asyiraku Babuku gue kasih tau, apa yang Daffa bilang ada benernya juga kok. Lo kan anaknya khawatiran, sama panikan banget. Nah kalo menurut gue dia gamau kalo lo selalu kepikiran sama dia. Dia gamau lo nunggu dia atau yang lebih realita lagi dia gamau lo nunggu dia yang belum tentu mau pulang. Ngerti?" Ucap Aya sedikit senewen soalnya Chila selalu gini, selalu gangguin Aya yang lagi makan.

"Tapi Ayaaa harusnya dia nyadar dong! Gue kayak gitu kan karena gue sayang sama dia" Imbuh Chila dengan intonasi suaranya yang terdengar makin pelan hingga ke akhir kalimatnya

"Udahlah Chil yang emang minta buat dilepas yaudah lepas aja gausah ditahan-tahan." Kata Aya seraya menyuapkan sendok bubur terakhir ke mulutnya.

"Ambigu ih kalimat lo" Sambung Chila dengan kekehan di akhir kalimatnya.

"Astaghfirullah bertaubatlah wahai manusia! Masih pagi udah kotor aja ya otak lo! Abis ini pelajaran Bu Alina coy ayo balik deh" Usul Aya dan diikuti anggukan setuju dari Chila.

•••

Tujuan mereka memang benar-benar akan kembali ke kelas, tetapi saat akan mengetuk pintu terdengar suara Bu Alina guru Agama mereka yang sepertinya baru saja selesai absen dan sedang memberikan tugas balasan karena ada muridnya yang berani bolos.

"Yuk Chil masuk aja, minggu pertama semester 2 ini paling gapapa" Kata Aya kelewat santai yang dibalas tatapan tajam oleh Chila.

"LO MAU DI JODOHIN SAMA UCUP? GUE SIH OGAH YA" Itu sih kata Chila yang benar-benar percaya pada perkataan Bu Alina yang katanya akan menjodohkan mereka berdua dengan Ucup, salah satu murid kesayangan Bu Alina yang naksir mereka berdua pada saat MOS karena saat itu ketahuan ngepost foto mereka berdua di Instagram, diblur sih fotonya, sebenernya mereka juga gapapa tapi captionnya itu loh yang bikin geli!

'Ini memang sengaja di sensor kok soalnya mengandung unsur belahan, iya belahan jiwa!'

Siapa yang nggak takut kalo mau dijodohkan dengan orang yang sudah ada rencana buat poligami padahal masih kelas 1 SMA?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(Not) NormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang