Kei merasa ada yang tak beres saat mendengar keriuhan dibelakangnya ketika ia keluar dari gerbang sekolah. Dengan langkah susah payah, memapah Sungyeol dipundaknya ia menoleh dan mendapati sebuah mobil sedan mewah tengah melaju kencang kearah mereka berdua.
Hanya dalam sekejap saja.
"ANDWAE!!!"
*****
Seorang dokter pria melepas stetoskop dari kedua telinganya saat keluar dari ruang operasi diiringi seorang perawat wanita.
Kemudian, dengan sekali gelengan kepala yang berat juga ekspresi wajah kelabu dari sang dokter, keadaan menjadi semakin riuh dengan isak tangis.
"Dokter, saya mohon.." Ujar seorang ibu yang tangisnya tak terbendung lagi.
Sang dokter hanya menghela nafas berat seraya membungkuk meminta maaf, dan pergi menyisakan kepedihan yang amat mendalam bagi beberapa orang yang berada disana.
Ibu yang masih menangis histeris berusaha menggapai dokter tersebut namun dihentikan oleh Nam Woohyun yang masih berseragam sekolah dan merangkul waita paruh baya tersebut.
Sementara Kim Myungsoo yang juga berada disana masih dalam posisi duduknya, diam tak bergeming saat mendengar keputusan dokter. Baju seragamnya penuh dengan noda darah.
Terlalu sesak mengeluarkan air mata untuk saat ini. Pun tak kuasa untuk sekedar merangkul ibunya sendiri yang kini berada dalam pelukan Nam Woohyun. Semuanya begitu kabur.
Kejadian yang ia saksikan tepat dihadapan matanya benar-benar telah menghancurkan segalanya. Ia masih bisa mendengar dengan jelas jeritan adiknya yang begitu memilukan saat berusaha mendorong Sungyeol dari terjangan mobil, dan mengorbankan dirinya sendiri.
Juga bayangan menyedihkan itu, saat darah mengalir dari tubuh adiknya..dan bersatu, membentuk aliran yang sama dengan darah milik Sungyeol.
Woohyun benar, ia sama sekali tak tahu apa-apa.
Nyonya Kim masih menangis pilu meratapi kepergian anak gadisnya yang begitu mendadak akibat kecelakaan di depan gerbang sekolah anaknya. Woohyun tak dapat berbuat banyak untuk menenangkan nyonya Kim. Bahkan ia hampir melupakan sesosok ibu lainnya yang berada diantara mereka. Nyonya Lee, ibunya Sungyeol, yang juga terisak menunggu kepastian kondisi anak semata wayangnya tersebut.
"Eomma.."
Akhirnya laki-laki dingin itu bersuara setelah sekian lama terdiam. Suaranya terdengar sangat kering.
Myungsoo mengulurkan lengannya, mendekap ibunya, dan memberikan isyarat kepada Woohyun untuk menenangkan ibu Sungyeol. Woohyun mengangguk lemah.
'Semuanya jadi semakin menyedihkan.'
"Sungyeollie..maafkan ibu." Lagi, kalimat itu terus terucap dari bibir nyonya Lee.
Woohyun menghela nafas, dan memutuskan untuk duduk disamping nyonya Lee. "Sungyeol akan baik-baik saja." Ujarnya lirih, meski ia tak yakin dengan apa yang diucapkannya.
Beberapa saat setelah Myungsoo mendekap ibunya, seorang dokter lain menghampiri mereka.
"Nyonya Kim?" tanya dokter tampan bernama Jung Yunho.
Nyonya Kim menengadah, susah payah mengusap air mata. Oh, nampaknya sang dokter datang di saat yang tidak tepat.
"Nyonya Kim, kami ingin membicarakan tentang hal itu." Ujar dokter Jung.
"Oh.." nyonya Kim segera beranjak, dibantu oleh Myungsoo yang sedikit penasaran dengan apa yang tengah dibicarakan.
Myungsoo menawari dirinya untuk mengantar, namun ibunya hanya menyuruh dirinya untuk menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART
FanficHEART Author : _ME_ Main Cast : -Kim Myungsoo -Lee Sungyeol -Kim Jiyeon Other Cast : -Nam Woohyun -Park Jiyeon Length : 2 shoots ************************************************************************************* Apa kau tahu kekuatan cinta bisa m...