Kantor utama Dispa*ch digeledah Kepolisian.
Dispa*ch kalah dalam persidangan, Lalisa Lee menambah tuntutan atas pasal pencatutan nama.
Direktur Choi –Petinggi Dispa*ch melakukan tindak korupsi besar-besaran.
Lalisa Lee hanya kambing hitam?
Dispa*ch perlahan hancur
Dari kasus pencatutan sampai penggelapan dana, seluruh pegawai Dispa*ch di PHK
Rahasia tergelap permediaan Korea Selatan
Kasus Dispa*ch juga menyeret sayap kiri
Lisa menaruh – melempar ponselnya dengan kasar. Namanya kembali menjadi pembiaraan hangat warga Korea Selatan, termasuk para pekerja di YG Entertaiment. Semenjak keluar dari pekerjaannya yang lama, Lisa menjadi benci tiap mendengar kata 'media', benci dalam artian tidak ingin berurusan dengan hal itu – apalagi sekarang, namanya digunakan sebagai mesin uang para reporter, belum lagi tambahan bumbu di artikel yang membuat Lisa naik darah. Lisa tau kalau sekarang dia terkesan tidak tahu diri –dulu, Lisa pernah menggunakan nama orang lain untuk beritanya, dan sekarang orang lain menggunakan namanya, itulah karma. Tapi, tetap saja Lisa kesal. Dia ingin mencakar wajah para reporter jika bisa. Kalau Lisa tau sejak awal seperti ini rasanya digunakan, Lisa tidak akan menulis berita bohong.
"Maaf' sahut suara yang membuat Lisa kembali dari lamunannya. Dia tersenyum lebar melihat Goo Hara yang datang dengan nampan makannya. "Eoh, kenapa meminta maaf Unnie? Kau memang banyak salah namun semua kesalahanmu sudah ku maafkan sejak dulu" jawab Lisa kembali menyuap makanannya yang mulai dingin karena dia diamkan untuk melihat perkembangan berita tentangnya.
"Ya. Kau anak kecil sialan" protes Hara membuat Lisa terkikik geli. Ucapan Lisa memang sedikit menyebalkan membuat Hara ingin menjambak gadis belia itu. "Aku memaafkanmu karena aku merasa bersalah – dan untuk menghindari perang dunia. Lisa-yaa, bagaimana bisa kau terus-terusan diam ketika mereka menulis cerita bohong lalu bersembunyi dibelakangmu? Dari setiap orang yang ku temui, kau menjuarai gelar keras kepala versi ku. Kau tidak mungkin hanya diam kan? Ketika orang lain menyalak kepadamu, kau menyalak balik hingga mereka mundur. Bagaimana bisa kau hanya diam dan membuat ku merasa bersalah seperti ini?" ujar Hara seraya mengusap wajahnya kasar membuat Lisa mengembungkan pipinya sambil menghisap jus buah dimejanya.
"Aku hanya anak kecil, Unnie. Kau yang memberiku label itu. Apa yang bisa dilakukan anak kecil ketika orang tuanya – orang yang memiliki kekuasaan penuh, menyuruhnya untuk diam? Tentu saja aku menggeretak. Aku menyalak. Bahkan aku menggong-gong seperti anjing. Tapi semuanya sia-sia, mereka seperti orang tua yang memegang hal asuh ku" jawab Lisa membuat Hara menaikkan sebelah alisnya "Hak asuh apa? Jangan berbicara menggunakan kiasan. Kau membuatku seperti orang bodoh"
Lisa terkekeh "Unnie sangat lucu, membuatku gemas hehe. Kontrak Unnie. Aku menandatangani kontrak berjangka waktu dengan mereka. Sekeras apapun aku menolak, mereka tetap memiliki kekuasaan penuh terhadapku – karena aku menyetujui kontrak itu. Bisa dibayangkan jika aku menolak, dan mereka membawa kasusku ke ranah pengadilan? Aku yang akan bersalah, dan jangan lupakan tentang denda yang aku terima. Aku sudah miskin. Melawan mereka hanya akan membuatku menjadi gembel. Augh, Unnie, aku tidak berharap dapat menghancurkan mereka seperti sekarang. Aku hanya ingin menunju wajah Direktur Choi saat itu" Lisa menggeser nampan makannya, berpangku tangan sambil menatap Hara yang ada didepannya. Lisa masih lapar, namun makanannya sudah dingin membuatnya mual "Unnie, beri aku sosis. Aku masih lapar" celetuk gadis itu.
"Makanan dinampanmu masih banyak. Jangan mengganggu milikku" ujar Hara sambil menjauhkan nampan makannya dari tangan Lisa membuat gadis itu mendengus kesal "Pelit" gerutunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Born Hater (JiyongXLisa)
Short Story(Five Chap) Beberapa dari kalian dilahirkan sebagai pembenci. Pria, wanita, tua, muda, didistribusikan di semua lapisan masyarakat. Apa pun yang aku lakukan, mereka merespons dengan kedangkalan bawaannya. Aku tidak tahu apakah ini kejam untuk dikata...