Unexpected meeting

1.6K 113 20
                                    

Hujan mengguyur jalanan kota Seoul, dinginnya angin malam berhembus menusuk kulit, membuat orang-orang memilih tinggal dirumah atau tidur dibawah selimut yang hangat daripada keluar rumah. tapi tidak dengan gadis bernama Im Yoona, dia terus berjalan dibawah derasnya air hujan dengan tatapan kosong, tak peduli angin berhembus menusuk kulitnya, ia terus saja berjalan sambil menangis. meratapi akan kejadian di cafe beberapa menit yang lalu.

"Oppa mainhe, aku telat. apa oppa sudah lama menungguku."ucap Yoona saat tiba di cafe itu.

"Gwenchana Yoong, aku juga baru sampai. Duduklah!." kata namja itu sambil menarik kursi untuk Yoona, Yoona membalas dengan senyuman hangatnya. "Gomawo" balas Yoona sambil mendudukkan dirinya dikursi.

"Waeyo oppa? Kenapa kau mengajakku bertemu malam2 begini? apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya yoona penasaran.

Namja itu menghela nafasnya sebelum dia mengutarakan maksud pertemuannya dengan Yoona.

"begini Yoong, besok aku akan pergi ke Amerika." kata namja itu dengan berat. membuat Yoona menatapnya penuh tanya.

"Kenapa mendadak sekali? kau kesana untuk liburankah? tidak masalah, berapa lama kau akan kembali?"ucap Yoona dengan senyum.

"Tidak Yoong, aku tidak akan kembali. aku...aku..." Pria itu menggantungkan kalimatnya. membuat senyuman itu memudar dari wajah cantik Yoona.

"Ada apa Oppa? apa ada masalah?" tanya Yoona nampak bingung.

Pria itu terdiam sejenak dan mengumpulkan keberanian untuk menyampaikan maksud yang akan ia sampaikan pada Yoona.

"Sebenarnya, aku dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuaku Yoong."

Bagaikan tersambar petir, hati Yoona terasa dihantam dengan benda keras. hatinya terasa sesak seperti diremas dengan kuatnya, sehingga dia merasakan sesak didadanya. Yoona tersenyum kecut.

"kau bercandakan? ini sama sekali tidak lucu Oppa." Yoona mencoba menepis semua ucapan Kekasihnya itu.

"Aniyo, aku tidak becanda Yoong, Aku serius." Kata namja itu menatap Yoona dengan tatapan serius. Yoona terdiam, menatap jauh kedalam mata hitam pekat milik kekasihnya.

"lalu bagaimana dengan hubungan kita selama dua tahun ini Oppa? Apa kau akan mengakhirinya begitu saja." kata Yoona dengan suara tercekat. matanya mulai memanas, dan dengan hitungan detik aliran sungai kecil itu tidak dapat dibendung lagi, butiran bening itu jatuh begitu saja. Namja itu menatap sayu wajah Yoona.

"Mainhaeyo Yoong."ucap pria itu menundukkan kepalanya. Yoona menangis sambil menengadahkan wajahnya. Ia menahan isakan-isakkan yang keluar dari tenggorokkannya.

"kenapa Kau tega lakukan ini Oppa? kau bisa menolaknya bukan?." ucap Yoona dengan tatapan nanar.

"Mainhae, aku tidak bisa melakukan hal itu. aku tidak ingin melukai hati orang tuaku."

"Lalu bagaimana dengan ku Oppa? Apa kau tidak memikirkan perasaanku juga? Aku sungguh kecewa padamu Oppa. Dari awal kau tidak pernah serius denganku?" Ucap Yoona dengan kesal.

"Bukan begitu Yoong. Aku sangat mencintaimu, tapi aku juga menyayangi orang tuaku. Aku tidak mau membuat mereka kecewa padaku. Dan aku juga tidak mau kehilangan semuanya, hanya karna aku tidak menuruti kemauan mereka." jelas namja itu yang membuat Yoona semakin marah.

PLAAAKK

Yoona mendaratkan tamparan keras dipipi kanan namja yang telah menggoreskan luka dihatinya.

Hate to Say love [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang