Broken Wing

48 4 2
                                    

Saat sebelah sayapku patah maka aku tidak akan bisa terbang mengikutimu. Ingatkah kamu kenapa sayapku ini patah? Ingatkah kamu pertengkaran diantara kita? Memang aku yang pertama yang membawanya tapi setidaknya kamu yang menjaganya. Tapi sebaliknya, kau patahkan sayap sebelahku hingga aku tak dapat terbang dan hanya dapat terpuruk dengan sebelah sayap yang masih melekat disini.

Secercah harapan yang ku bawa dengan sebelah sayapku ini. Sayapku untukmu. Dasar bodoh, kau masih saja tak mengerti diriku. Keegoisanmu, dirimu , hanya kau dan kau saja yang kau pentingkan. Coba sekarang lihat, aku berlari mengejarmu dengan sebelah sayapku. Coba lihatlah sayang.

"Dengan air matapun kau masih tak bisa memahamiku, tak bisa kan?" tanya ku padanya.

Lihatlah sekarang, coba lihatlah dan jangan berpaling. Setidaknya aku masih mempertahankan ini untukmu, walaupun mungkin sayapku tak bisa lengkap lagi. Kumohon bicaralah padaku.

"Sampai kapan kau akan begini. Kau bahkan lari dari kenyataan."

"Seharusnya kau mengerti, kau hanya milikku dan kau tahukan aku tidak suka berbagi apa yang menjadi miliku"

"Aku terpaksa melakukan ini, bodoh"

Aku terpaksa sayang. Aku sebenarnya sangat takut, tapi aku tahu ada kamu jadi aku membiarkan ini terjadi. Aku kira kau akan menolongku. Tapi kau dengan kebodohanmu melihat ku tersiksa.

"Sekarang aku ingin kau melepasku"

"Dasar bodoh, bagaimana aku bisa melepaskan mu sedangkan aku masih menggenggam sebelah sayapmu di dalam diriku?! Aku benar-benar tak mengerti jalan pikiranmu"

"Seharusnya kau paham sayang. Kau tahu sifatku, baik burukku dan inilah kenapa aku tetap memintamu untuk melepaskanku"

"Baiklah jika itu mau mu, kau harus membunuh sebelah sayapku setelah itu aku akan melepaskanmu"

Dan entah kenapa dia tiba-tiba memeluku dan mendekapku dengan erat. Aku merasakan debaran jantungnya yang tak beraturan, berbunyi bagaikan deburan ombak yang kemudian menghipnotisku dalam kegelapan. Perlahan aku merasakan rasa sesak didadaku kemudian aku tak merasakan apa-apa. Mungkin aku hanya parno. Perlahan aku membuka mataku dan menyadari bahwa dia masih mendekapku. Dekapan yang menyesakkan. Dan tiba-tiba dia ambruk bersama dengan tubuhku yang masih dipeluknya, aku tahu dia berusaha dengan kuat agar tidak menimpakan tubuhnya pada tubuhku.
Sejenak aku bingung dengan apa yang terjadi, tapi kemudian aku sadar bahwa dia sedang menangis. Aku tambah bingung dengan semua ini, yang ku lakuakan hanya ikut menangis. Ini memang bodoh, tapi memang seperti ini lah yang terjadi. Aku dan dia menangis.

"Kenapa kau ikut menangis, bodoh"

"A-aku ju-ga tak t-tahu"

"Aku mencintaimu melebihi diriku, tapi kenapa?! KENAPA?! kau menyerahkan tubuhmu pada orang lain"

"Ku kira..ku kira kau akan menolongku. Tapi ternyata kau membiarkan ku hancur."

Tangisanku semakin dalam, mengingat kejadian waktu itu.

*flashback*
Disore itu, pacarku sedang terlibat masalah dengan para sekelompok Gangster dan aku juga berada disana menemaninya. Sebenarnya aku sangat takut berada ditempat seperti ini. Tempat dimana para bandit berkumpul jadi satu seperti sekumpulan lalat peganggu. Aku memberanikan diriku dan melangkah perlahan mengikuti langkah kaki kekasihku. Aku tahu dia pasti akan melindungiku. Aku yakin itu. Lalu seseorang dengan gaya seperti tikus besar memenangkan kursinya datang dengan senyum yang mengerikan. Benar-benar menjijikan.

Dan dia mulai mendekati pacarku lalu sedetik kemudian pukulan melayang ke wajah kekasihku. Pukulan dari tikus besar itu. Aku sangat terkejut sekaligus takut. Lalu aku mendekap kekasihku dan membelai wajahnya yang terkena pukulan. Tapi pacarku malah menyuruhku pergi. Aku tidak mau pergi dan membiarkannya mati disini tersiksa oleh para kanibal busuk. Aku berfikir bagaimana cara untuk keluar dari neraka ini. Neraka busuk ini dijaga oleh para lalat-lalat kecil pengganggu.

Pacarku sudah berdiri dan menarikku ke belakangnya sehingga aku terlindungi oleh dirinya. Aku tidak begitu paham permasalahan diantara pacarku dan tikus besar itu. Kemudian pacarku membalas dengan pukulan tapi berhasil ditangkap.

Kemudian tikus itu menendang kekasihku hingga tersungkur ke lantai. Darah keluar dari sudut bibirnya. Aku menangis dan melangkah mendekat tapi pacarku melarang dengan teriakan "Jangan mendekat" lalu aku metap jijik bercampur marah pada tikus itu. Dan sekali lagi dia tersenyum dengan senyum yang mengerikan.

"Aku tahu kau ingin membantu kekasih payah mu itu kan? Kau bisa menyelamatkannya"

"Jangan! Jangan lakukan apa-apa Kimberly!"

"Apa yang bisa ku lakukan"

"Jangan sayang, kau tetap diam ditempat"

Zet berdiri dengan sekuat tenaga tapi sedetik kemudian tikus itu menendang pacarku lagi. Sudah cukup aku tidak tahan melihat semua ini. Tikus itu terlalu kuat.

"Cukup!!! Aku akan melakukan apapun, tapi tolong hentikan! Jangan sakiti Zet!"

"Bagus, kalau begitu serahkan tubuh mungilmu itu"

"ja-ng-an"

Aku tau Zet sudah lemah tapi aku tahu dia akan berdiri dengan seluruh tenaganya untuk membawaku lari dan menyelamatkan ku dari tikus busuk ini. Tikus itu kemudian menarik tangan ku dengan kuat hingga terasa perih dipergelanganku. Aku menangis menatap Zet yang tidak kunjung bangun dan menyelamatkanku. Aku tak bisa berbuat apa-apa selain menahan luka perih yang menyayat hati dan tubuhku. Zet ku mohon bangun dan selamatkan aku, teriakku dalam hati.

Kemudian terdengan bunyi sirine mobil polisi para lalat dan tikus itu kabur seperti sekumpulan kijang yang akan dimangsa singa. Aku sudah tidak bisa menahan diriku. Dan aku pun pingsan.
*flashback off*

"Maaf kimberly. Maafkan aku sayang"

"Sudah ingatkah kau apa yang terjadi padaku. Taukah rasanya betapa hancurnya aku. Betapa terlukanya aku untukmu"

"Aaarrghh. KEPARAT!! BANGSAT!! Kenapa aku begitu lemah!!"

"Cukup Zet"

Aku menangis melihat Zet memukul-mukul dirinya dengan kedua tangannya. Lalu aku memeluknya, aku juga sangat mencintai kekasihku ini.

"Seharusnya kau membunuhku Kimberly. Kau Harus Membunuhku!!!"

"Tidak Zet! Aku tidak bisa hidup tanpamu, tidak bisa. Aku sangat mencintaimu"

"Aku akan menebus semua kesalahanku Kimberly. Semuanya"

"Kau kembali padaku sudah cukup bagiku"

"Kita akan pergi dari tempat ini dan memulai kehidupan baru. Hanya kau dan aku, masih maukah kau bersamaku Kimberlyku?"

"Iya, aku mau sayang. Aku mau pergi kemanapun denganmu"

Sekali lagi Zet mendekapku tapi kali ini lebih lembuh dan penuh kasih sayang. Lalu aku dan dia mulai beranjak dari tempat ini. Kami melangkah bersama dengan membawa masing-masing separuh sayap kami. Kemudian separuh sayap kami menyatu sehingga aku dan dia dapat terbang bersama menuju tempat baru kami. Tempat terindah yang hanya ada aku dan Zet.

Broken WingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang