D U A

33 4 0
                                    


Waktu menunjukan pukul 09.32,ke-4 remaja itu kini tengah mencuci mata dengan melihat beberapa acsesories yang terpampang didalam toko-toko yang ada di mall besar ini,langkah kaki mereka mengantarkannya kepada sebuah tempat,tempat yang penuh dengan berbagai macam game,yup,apa lagi kalau bukan timezone.

Mereka menghabiskan waktunya hanya untuk bermain ditimezone,sampai salah satu dari mereka pun tidak ada yang menyadari bahwa sekarang sudah menunjukan pukul 11.45.

Dari kejauhan terlihat ada segerombolan laki-laki yang mempunyai tubuh tinggi,gerombolan itu sepertinya berjalan kearah para wanita yang kini sedang bermain capitan boneka,biasanya permainan ini dimainkan sama laki-laki yang bonekanya nanti bakal dikasihin buat pacarnya.Tapi berhubung Nayla,Tyas,Lula,sama Resta jomblo,jadi terpaksa mereka mainin permainan ini buat diri sendiri.

"Haii"sapa Marco,sontak mereka ber-4 pun menoleh,tidak ada yang menjawab sapaannya,mereka hanya saling bertatapan kemudian memasang muka bingung "Haii"marco kembali menyapa tapi kali ini disertai dengan lambaian tangannya tepat didepan wajah mereka. "H-halo"jawab Nayla disertai dengan senyumannya, "kalian cuma ber-4??"tanya Evan,yang kemudian hanya dijawab dengan anggukan oleh ke-4 gadis itu, "kalian itu kalau ga salah temennya Valdi kan?"tanya Resta "Trus sekarang  Valdinya mana?ko gabareng kalian?tanya Nayla,"biasa lah lagi pacaran dia"jawab Evan disertai dengan kekehan ke-3 temannya,dan lanjut dengan anggukan santai Nayla.

Kini permainan itu berpindah tangan,yang awalnya berada ditangan Nayla and the genk,sekarang berada ditangan Marco and the genk.

Tak membutuhkan koin banyak untuk Marco mendapatkan salah satu boneka yang ada didalam kaca itu,karena hanya sekali coba,boneka kelinci berwarna pink itu berhasil tercapit oleh Marco.

"Nih Nay buat lo aja" Marco memberikan boneka itu kepada Nayla
"Eh??" Nayla menatap Marco bingung "Ko buat gue?"tanya gadis itu "Yaudah lah ambil aja" ucap Marco "Thanks"gadis itu memberikan senyum termanisnya

"Eh eh photo box yuk"ajak Tyas,yang kemudian mendapatkan jawaban kompak dari ke 7 remaja itu,"Trus kita ber-8 dempet-dempetan gitu??"Tanya Vino dengan wajah tak percaya "kali-kali vin foto bareng bidadari"Jawab Rico yang kemudian mendapat toyoran dari Marco disertai kekehan mereka.

Gaya 1
Tersenyum dengan jari membentuk V

Gaya 2
Duck face

Gaya 3
Yang cewe sok sok tertawa yang cowo menatap cewe dengan tatapan bingung

Gaya 4
Tangan ultramen

Gaya 5
Yang cowo merangkul cewe

Gaya 6-8
Gaya bebas.

Setelah memanjakan mata,mereka ganti memanjakan lidah disebuah tempat makan

***

Imajinasi tetaplah menjadi imajinasi, Mimpi tetaplah menjadi mimpi, Kenyataannya dia hanyalah mimpi yang kita imajinasikan.

"Mengagumimu seperti meminum secangkir kopi tanpa gula. Hitam. Legam. Pahit. Tapi ingin menikmatinya hingga habis."
Rangkaian kata-kata indah itu lah yang kini telah terlukis di lembaran note milik Nayla.

Gadis itu tengah duduk di balkon kamarnya,sweater yang ia kenakan terus terkena angin malam yang dingin menyeruak masuk menusuk kulitnya,matanya terpejam,entah doa apa yang kini gadis itu lantunkan,mungkin sebuah doa agar valdi dapat meliriknya.

Semakin malam semakin dingin,Nayla memilih untuk masuk kedalam kamarnya,berbaring  diatas ranjangnya,dilapisi dengan selimut tebalnya,hingga matanya terpejam.



Tinggalkan jejak kalian ya...
Ditunggu Vote & coment nya 💋🌷🌷

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang