Random

769 14 0
                                    

9th of Sept 2013


Aku harus bagaimana? Kau terlalu jauh. Kau untouchable.

Aku akui kau lelaki yang baik. Sangat baik. Tapi aku sudah habis akal bagaimana caranya untuk membuatmu memilihku sebagai tujuan. Sebagai tempat untuk pulang.

Bukankah kata orang membuat lelaki baik jatuh hati sangatlah mudah? Hanya keluarkan pesona sana pesona sini, dia akan jatuh. Luluh. Tapi argumen itu terpatahkan dengan kerasnya dinding kokoh yang melindungi segenap perasaanmu.

Kau tahu caranya membuat batas. Kau tahu sejauh mana kau bisa dekat dengan seseorang dan itu nyaris membuatku gila. Aku tidak bisa menembus batas yang kau buat. Aku tak bisa menyentuh hatimu. Tak pernah bisa.

Aku harus bagaimana lagi?

Kau butuh sosok yang ceria untuk membuatmu melupakan hidup gelapmu? Jujur aku bukan gadis yang seperti itu. Aku terbiasa dihibur, bukan menghibur. Aku juga terbiasa mendengarkan, bukan memberi sejuta petuah-petuah yang mampu membuat hidupmu lebih ringan.

Sejak awal aku tahu kita memiliki banyak perbedaan. Tapi bukankah kata orang (lagi) perbedaan adalah suatu pengikat tak terlihat? Oh bullshit! Itu tidak berlaku untukku dan dirimu.

Entah karena aku yang kurang usaha atau karena kau yang keras hati, yang pasti aku lelah. Aku lelah memperjuangkanmu.

Aku bosan, karena aku memang seperti itu. Mudah bosan. Ada kalanya aku ingin berhenti dari semua ini. namun mengingat apa dan bagaimana semua yang sudah kujalani, aku mengurungkan niat. Karena kau terlalu berharga untuk dilepas, apalagi dilupakan.

Untuk dirimu pemilik hati yang belum bisa kusentuh, aku...

Me...

Rindukanmu. Karena hanya sebatas itu yang bisa kukatakan padamu.

Lain kali, mungkin aku akan mendapatkan keberanian untuk mengatakan lebih.


RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang