Malam itu, seorang gadis yang wajahnya telah dihiasi make-up, sehingga menambah kecantikannya. Wajah nya yang berketurunan belanda, rambut pirangnya yang bergelombang panjang, dan kulit putihnya, sangat pas berpadu dengan gaun soft pink yang ia kenakan.
"Yap gue udah siap!" Ucapnya dengan mantap.
07.00 p.m
Gadis itu tak menyangka, pada akhirnya laki-laki yang dia impi-impikan kini mengajaknya untuk berkencan di sebuah cafe ternama.
Membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai di tempat dimana sang pangerannya telah menunggu.
"Selamat datang di cafe x, untuk berapa orang?"
Gadis itu melirik sekitarnya, "Eum kayanya temen saya udah pesen,Mba?"
"Oh,atas nama siapa ya?"
"Atas nama cinta,Mba." Balas nya dengan suara kecil,
"Ya? maaf, Mba–"
"Eh! itu temen saya." Potongnya
"Oh iya,Mba silahkan..."
Gadis itu menghampiri pangerannya tersebut. Tersenyum manis walau hatinya berdetak dengan begitu cepatnya
"Cantik" Ucap laki-laki itu,
Membuat wajah gadis itu me-merah semerah tomat.
"Hah?gue?" Balasnya masih dengan tak percaya
"Bunga itu.." Sambil menunjuk bunga yang ia maksud.
Bunga? gadis itu bertanya-tanya, dan melihat tubuhnya apakah ada yang salah dengan kostum atau bahkan ulasan make-up di wajahnya. Apakah dia masih belum cantik sampai-sampai laki-laki itu tidak berkomentar dengan penampilannya.
Gadis itu kikuk tidak bisa berkata apa-apa.
"Duduk..."
Gadis itu pun duduk di bangku yang sudah di sediakan. Namun sedari tadi dia merasa ada yang janggal dengan semua ini.
"Eh sorry, itu kursi gue."
Tiba-tiba datang seorang gadis lainnya yang entah darimana menghampiri mereka berdua.
"Oh?" Hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut gadis malang tersebut
"Iya ini kursi gue, tuh masih banyak kursi kan. Sorry ya,gue udah janjian mau makan malem sama dia"
"Loh? gue kira lo–??"
"Plis deh,kita tuh udah jadian!" Potong gadis lainnya tersebut dengan sangat ketus, gadis malang tersebut melirik laki-laki yang ada di depannya
"Iya..."
Jleb. Bagai tersambar petir. Kini hati sang gadis malang itupun sangatlah hancur. Dia mengira bahwa malam ini adalah malam terindah nya. Tetapi yang terjadi justru sebaliknya, malam ini adalah malam yang paling buruk yang pernah dia alami.
Sambil menahan isakan yang akan keluar, dia berkata
"Ohh, ma..af gue gatau, sela..ma..t yaa, gue ikut seneng." Ucapnya dengan senyuman yang di paksakan dan dengan nada yang bergetar,
Gadis malang itu pergi meninggalkan cafe dengan isakan yang mungkin akan terdengar dengan keras jikalau dia masih berada di dalam cafe itu, dan tiba-tiba hujan deras membasahi tubuhnya.
***
"Hey!" Seseorang memegang pundak gadis itu.
Gadis itu terkaget dan sadar dari lamunannya. lamunan yang benar nyatanya dan lagi-lagi terulang,
Membuat hatinya hancur berkeping-keping.
*****
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Over Again
Teen FictionKita mungkin hanya di takdirkan untuk bertemu... Kita mungkin tak di ciptakan tuk bersatu... Engkau mungkin hitam dan aku adalah putih... Kita mungkin kutub yang berbeda... Satu tempat tapi tak menyatu