Persami 1 minggu yang lalu berjalan cukup lancar dan bisa dibilang sukses. Hari ini seluruh panitia diundang oleh kak Ervin selaku pembina untuk datang ke rumahnya dalam rangka syukuran suksesnya persami.
Rumahku dan kak Ervin cukup dekat, hanya sekitar 2km. Tadi pagi Ical mengirimkan pesan padaku kalau dia akan menjemputku dan berangkat bersama.
senang?
jangan tanya lagi, pastinya!
bahkan sudah 1 jam aku bergelut dengan baju-bajuku mencari baju yang cocok kukenakan.
"kenapa tidak ada yang cocok ya?"
kupandangi nanar lemari pakaianku. pakaian yang ingin kupakai sudh banyak yang kekecilan, sedangkan yang masih cukup kukenakan tidak ada yang cocok menurutku.
*ting*
kuambil HP.ku di atas kasur. sms dari Ical ternyata.
from: Ical
gue udah didepan rumah lo. keluar gih cepetan.to: Ical
iya, bentar.OH MY GOD!
aku bahkan masih memakai babydol walaupun wajahku sudah memakai make up tipis.
akhirnya terpaksa pilihanku jatuh di celana jins warna navy blue, kaos warna merah dan cardigan hitam. tak lupa rambut bergelombangku kukuncir kuda seadanya.
akupun segera keluar dan memakai snikersku.
kulihat Ical duduk manis diatas motornya. memakai baseball jacket hitam merah dipadukan celana jeans dark blue. dia sangat tampan.
"Hai, maaf kelamaan nunggu."
"Nggak kok. cewek kan emag gitu. lama. hahaha... bercanda kok. yaudah gih cepetan naik."
kupakai helm warna putih kesayanganku dan segera naik ke motornya.
Baru pertama kali ini aku dibonceng Ical. Dan rasanya jantungku tak mau diajak damai. Dia masih berdegup keras disana.
ditambah aroma parfumnya yang tercium karena tertiup angin. jantungku berdetak semakin cepat.
Oh Tuhan, andaikan aku bisa merasakan hal ini lebih lama.
>>>
Acara syukuran telah selesai. Kami semua bersiap untuk pulang.
saat aku akan berdiri, Ical menghampiriku.
"Le, bentar ya, gue mau ke toilet dulu. Lo tunggu aja di depan."
"Oke Cal"
setelah bberpamitan dan bersalaman dengan kak Ervin, aku menunggu Ical di teras rumah kak Ervin.
Byur...
kurasakan basah diseluruh tubuhku.
"Selamat Ulang Tahun Le.."
kulihat Ical tersenyum manis didepanku sambil membawa ember. ternyata dia yang menyiramku.
plop...
kucium bau amis dari kepalaku. tak lama, tepung terigu juga menyusul berada di kepalaku.
seluruh teman-teman panitia dan juga kak Ervin ikut mengerumuniku dan menumpahkan tepung terigu dan telur dikepalaku.
ucapan selamat ulang tahun terus mereka ucapkan padaku.
kulihat Ical datang menerobos kerumunan sambil membawa kue ulang tahun.
tanpa terasa, buliran air mata mulai menetes membasahi pipiki yang penuh tepung.
"Udah gak usah nagis dulu. bikin harapan terus tiup gih lilinnya."
kupanjatkan doa setulus hati,
lalu kutiup perlahan lilin-lilin itu.aku merasa sangat beruntung hari ini. teman-temanku ingat hari ulang tahunku. apalagi Ichal juga ikut memberiku surprise. Ini semua terasa seperti mimpi bagiku.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN FAT GIRL FALLIN LOVE
Romantikapakah aku yang jelek ini tak berhak untuk dicintai dan mencintai? apakah aku yang hanya gadis biasa saja ini tak berhak untuk bahagia? apakah karena keadaan fisikku semua orang berhak menghinaku? mengapa tuhan menciptkan mahluknya berbeda-beda jika...