CHAPTER 2

235 17 0
                                    

"kenapa kau bisa disini?"

Tanya laki2 tersebut sambil duduk di sofa yang ada diruangan besar tersebut. Jane masuk ke ruangan itu dan duduk disamping laki2 itu "aku memang kesini setiap hari" jawab jane sambil merapikan kembali rambutnya. "Benarkah? Aku juga, tetapi kenapa aku baru melihatmu sekarang?" jane melihat laki2 itu akan minum tetapi dengan cepat ia merebutnya "ya!" protesnya "aku biasanya datang sore hari. Tetapi karna tadi aku ketiduran- ya begitulah. " ucapnya sambil mengembalikan air minum tersebut setelah meminumnya. "Kau menyebalkan" -"Kau juga" balas jane. "Untuk.. hm kapan itu terjadi? Tadi siang? Kemarin?" jane berusaha mengingat. "Tadi siang, bodoh" Jawab laki2 tersebut "oh iya, maaf aku mudah melupakan hal yang tidak penting" laki2 itu menatap jane tajam. Dan jane tidak sama sekali takut. "Kau seharusnya tidak bersikap seperti itu kepada miyoung, sehun." ucap jane dengan ekspresi sedih. Sebenarnya sehun sangat gemas sekarang ini ingin rasanya ia mencium jane. Ia memang menyukai jane, sejak dulu. Tetapi ia menahan dirinya dan memasang wajah malas "tetapi dia menyebalkan" jawab sehun singkat. Jane menghela nafasnya, 'kapan anak ini akan berubah' batinnya. "Sehun ah" Panggil jane dan yang dipanggil hanya menoleh ke sumber suara. "Aku tidak tahu kalau kau bisa dance" ucap jane serius. Sehun tertawa kecil "aku menyukai dance sejak dulu, aku bisa menyalurkan apa yang aku rasakan dengan dance" jelasnya. Jane mengangguk mengerti "sama" balasnya singkat "ingin berduet?" tawar sehun. "Bukan ide buruk" jawab jane.

3jam mereka menghabiskan waktu untuk menari. Jane sudah dibasahi oleh keringat ditubuhnya. Waktu pun sudah menunjukan pukul 9 Malam. Jane duduk disofa dan meminum air minum sehun "Jane" Panggil sehun
"hmm" jawab jane seadanya."Ingin makan bersama?" jane melirik jam, ia pikir tak apa jika ia menerima tawaran sehun toh tugas besok sudah ia selesaikan. Jane mengangguk lalu berjalan keluar studio diikuti oleh sehun dibelakangnya.

"Ikuti aku" Ucap sehun setengah berteriak dari dalam mobil audi r8 hitamnya. Sedangkan jane menggunakan mobil dengan tipe yang sama hanya berbeda warna, mobil jane berwarna putih. Jane mengangguk lalu mengikuti mobil sehun yang berada di depannya. Mereka sampai di kedai kecil dipinggir jalan, jane keluar dr mobilnya, begitu pun sehun. Sehun melihat baju jane yang masih basah karena keringat, ia kembali lagi ke mobil dan memberikan jane jaketnya. "Pakailah" jane menerima jaket itu "terimakasih" ucap jane. "Jangan lupa dicuci sebelum di kembalikan" jane memutar bola matanya "ck. Aku tahu" jawab jane. Setelah mereka makan, jane berlari kecil mendahului sehun, ia naik ke kap mobil sehun dan duduk disana, menyenderkan badannya ke kaca depan mobil tersebut. Melihat ke arah langit yang sudah gelap dan dihiasi bintang" disana. Sehun duduk disamping jane. Menatap lurus kedepan. "Ahh rasanya sudah lama sekali kita tidak berbicara dan bertemu" sehun membuka pembicaraan. Jane hanya diam mendengar perkataan sehun. "Aku jadi ingat pada saat pertama kali kita kenal dan menjadi dekat" ucap sehun lagi. Jane sedikit tersenyum, ia mengingat saat itu, mereka masih duduk dikelas 1smp, saat dimana ia dan sehun bertengkar karna jane tidak sengaja menampar pipi sehun, ia hanya sedang bermain dengan temannya dan pada saat ia ingin memukul temannya. Temannya menghindar dan sehun tepat berada dibelakang temannya. Sejak itu jane dan sehun sering bertengkar. Namun semua itu berubah saat jane ada diwaktu sehun sangat membutuhkan orang disampingnya. Orangtua sehun bercerai. Pada waktu itu sehun sedang menangis di atap sekolah. Jane yang memang sering pergi ke atap sekolah menemukan sehun disana. Sungguh ia tak tega melihat sehun menangis seperti itu. Jane menghampiri sehun "sehun ah. ada apa denganmu?" tanya jane hati2. Namun sehun tetap menangis. Dengan sedikit keberanian,Ia memeluk sehun, dan sehun membalas pelukannya.
"Aku masih ingat saat kau menangis dulu" ledek jane. Sehun mengerucutkan bibirnya lucu."Kau sangat menjijikan oh sehun. Berhenti melakukannya" ucap jane dengan wajah geli nya. Sehun memang menjadi seseorang yang berbeda ketika bersama jane. Ia lebih sering mengalah dan tidak marah saat jane mengatainya. Tentu saja karna jane sangat berarti baginya. ia sangat menyukai jane, namun ia masih menyembunyikan perasaannya. Ia takut jane hanya menganggapnya teman.

EVERYTIME [EXO SEHUN FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang