2

186 6 1
                                    

Author Pov

Prilly dan rasya menyantap makan malamnya acuh, Ali? pria itu sedari tadi tak menyentuh Makannya dia sibuk memandangi prilly dalam diam. Ada perasaan bersalah yang hinggap dihatinya.

"maafkan aku prill, seandainya dulu aku memilihmu, seandainya dulu aku tidak selingkuh dengan Ghina" batin Ali

"ali kau kenapa? makanlah sedari tadi kau tak menyentuh makananmu. Apa masakan Bik inah tidak enak?" ucap Rasya

Ali menoleh " ah tidak sya, makanannya enak. Aku hanya memikirkan Apartemenku kira-kira kapan Aku bisa menempatinya" ucap Ali berbohong

"sudahlah li, jangan terlalu dipikirkan. Kau bisa tinggal disini sampai kapanpun" ucap rasya

"aku tak mau merepotkanmu sya" ucap ali tak enak hati

"sudahlah tak perlu sungkan! rasya sahabatmu, Dan tak ada juga yang kau repotkan disini" prilly yang sedari tadi hanya terdiam akhirnya angkat bicara

"aku sudah selesai, aku ke kamar duluan" ucap prilly lalu meninggalkan meja makan.

"dia tak pernah berubah sya, dia masih prilly yang dulu" ucap Ali pelan

"yah, bahkan dia semakin dingin sejak kejadian itu"

"maafkan aku sya" ucap ali

"aku sudah memaafkan mu Li,"

"bantu aku kembali bersama prilly, aku janji aku akan membuatnya bahagia. Aku mencintainya"

rasya tersenyum " berjuanglah li! aku mendukungmu. Asalkan niatmu benar-benar tulus, kalau sampai kau menyakiti Prilly lagi maka tak ada kesempatan ketiga" ucap rasya tegas

"aku janji Sya" balas Ali mantap

***
kring kring

Alarm prilly membangunkan prilly dari tidur nyenyaknya

"arghhh,, aku masih mengantuk" teriak prilly kesal

ia mengingat, dia ada kelas pagi hari ini. Gadis itu berjalan malas kedalam kamar mandi. Setelah selesai bersiap-siap prilly turun untuk sarapan. Disana sudah ada Ali dan rasya juga cowok ternyebelin Hito caesar

"selamat pagi"

"pagi prill" balas ali dan rasya

"pagi manusia es" balas hito sambil tersenyum menggoda. Prilly memutar bola matanya.

"apa yang kau lakukan disini? masih pagi sudah nangkring dirumah orang. Jangan bilang kau ingin numpang sarapan" ledek prilly

hito mendengus " kau selalu saja meledekku"

Prilly mengedikkan bahunya acuh

"prill, pagi ini kita berangkat bersama ya kekampus" ajak Ali

Prilly menggeleng " tidak perlu, aku akan berangkat dengan Hito

Ali dan rasya menatap hito, hito mengerti kode yang diberikan oleh kedua sahabatnya itu

"ah maafkan aku manusia es, aku tak bisa berangkat denganmu. Aku ada janji dengan gebetanku" ucap hito berbohong

"oh begitu? " tanya prilly penuh selidik

hito mengangguk kaku

"kau jangan bohong hito! sejak kapan pria jelek sepertimu punya gebetan. Yang aku tau selain jelek kau juga tak normal" ucap prilly

"arghhh kau selalu meledekku manusia es, siapa bilang aku tidak normal. Aku hanya belum mendapatkan yang pas" ucap hito

"lebih tepatnya kau tidak laku" ledek prilly semakin menjadi-jadi. Ali dan rasya menahan tawanya melihat ekspresi kesal hito

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta dan BenciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang