3 : Who?

80 9 1
                                    

Amanda melangkah memasuki kelas yang tampak riuh.

"Man, lo udah pr kimia minggu lalu?" tanya Vina saat Amanda duduk di bangkunya.

"Udah. Kenapa?"

"WEH! MANDA UDAH PR KIMIA!!" Teman-teman sekelasnya berbondong-bondong membawa buku tulis dan pulpennya mengerubungi meja Amanda dan Vina.

Amanda mengeluarkan buku tugas kimianya, meletakkanya dimeja, lalu beranjak dari bangkunya dan duduk di bangku kosong.

"Dicontekin lagi?" tanya Daffa lalu duduk dibangku kosong depan bangku yang Amanda duduki. Lagi? Ya, Amanda sudah biasa jadi bahan contekan pr teman-temannya.

"Ya begitulah.." balas Amanda lesu.

"Lo pelit dikit kek, Man! Lo mau menjadikan temen-temen lo kayak apa? Mereka bakal males-malesan terus ngerjain pr." Nasihat Daffa.

"Gue tuh orangnya gak tegaan, Daf. Apalagi ngeliat tampang-tampang mereka yang melas kayak pengemis dijalanan," kata Amanda.

"Tega dikit, Man! Emang lo mau terus-terusan dicontekin sampe kelas 12? Kalo gue jadi lo, gue sih ogah!" Ujar Daffa.

"Iya juga sih. Tapi gimana coba? Masa gue harus bohong bilang gak ngerjain pr?"

"Kata pak ustadz, bohong itu dosa. Nanti bisa masuk neraka." lanjut Amanda.

"Kebanyakan nonton kartun sopo jarwo lo!" Daffa mengacak rambut depan Amanda.

"Lo tuh, ya! Kalo gak ngacak rambut, cubit pipi"

"Gemes! Muka lo imut kalo cemberut gitu!"

"Imut kayak barbie ya gue?"

"Kaga. Kayak babi"

"Sejak kapan babi imut?"

***

Saat jam istirahat seperti ini, kali ini Amanda memilih untuk duduk di bangku panjang taman sekolah sambil membaca novel dan mendengarkan lagu dari Earphone nya.

Dari sekian banyak novel yang ia punya, novel yang bergenre horror itu menjadi pilihan Amanda untuk dibaca saat ini.

Amanda melirik sedikit kearah kanan, dilihatnya lelaki tegap sedang duduk di bangku panjang sebelah. Ia juga sedang membaca novel.

Sepertinya ia kenal dengan lelaki itu, lelaki most wanted kedua setelah masuknya Daffa di sekolah ini. Ia adalah 'mantan' kapten tim basket SMA ini.

Banyak yang menggemarinya, mulai dari kelas 10 hingga kelas 12.

"Kamu.. Kelas sebelas?" tanya lelaki itu, seraya melihat name tag Amanda yang tertulis nama dan kelas, Amanda Saviera, XI MIPA 2.

Tertera di dada sebelah kirinya, Farrel Azriel, XII MIPA 1.

Amanda mengangguk, "Iya. Kak Farrel 'kan?"

"Kok kamu tau saya?"

"Siapa sih yang gak tau Farrel Azriel most wanted SMA Kusuma?" kata Amanda.

"Saya bukan most wanted" Farrel terkekeh diakhir kalimatnya.

"Terus?"

"Idola para cewek."

"Ha!?"

"Kenapa? Apa kamu juga mengidolakan saya?" tanya Farrel tersenyum miring.

PD sekali Farrel ini. Kalau saja bukan Kakak kelas, udah gue jitak kali.

"Siapa bilang? Saya gak mengidolakan kakak." bantah Amanda.

It's Too HardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang