What Does Love Mean?

loving someone is never easy.

Cinta?
Cinta itu aku dan kamu.
Sebuah perasaan yang murni kesuciannya.

Malam ini, di kedai kopi sederhana.
aku memandanginya intens. Seandainya ruangan ini tak ber-atap. Mungkin ribuan bintang itu akan memperbesar cahaya mereka, mengalihkan perhatian gadis itu yang juga menatapku lembut.
"Look at me!" Aku membuka mataku lebar-lebar.
Dia tidak menjawab. Hanya sedikit tertawa dan melakukannya.

"Sekarang pukul 21:00, sebelum pulang apa kamu mau nanyain sesuatu?"  Aku mencoba membuka percakapan setelah beberapa jam tadi hanya di habiskan saling tatap, lantas tertawa bersama.

"Ngga ada." jawabnya pendek.
"Yasudah." Aku menatapnya heran. Tidak, dia pasti berbohong. Jelas terlihat di bola matanya yg penuh tanya.
Ahh.. biarkan.

Aku mengeluarkan pensil dan selembar kertas. Kertas pembatas halaman buku novel. Dia mencegahnya, mengeluarkan kertas segera dari tas kecilnya.
"Pakai ini saja!'' Dia tertawa ringan.

aku mulai menggoreskan sesuatu..

"Cantik, listen to me! Kamu tahu. Hati sayabisa kamu umpamakan  seperti tanah yg berbentuk 'love'.
Dan kamu seperti biji buah. Yang ketika kamu letakan tanpa sengaja di atas tanah. Seminggu boleh jadi biji itu belum tumbuh bertunas. Atau mungkin berakar pendek. Tidak akan ada rasa kehilangan bagi sang tanah. Sekalipun biji itu diambil dengan paksa.
Tapi bagaimana kalo biji buah itu kamu letakan berbulan-bulan bahkan sengaja kamu siram. Biji itu merekah, mulai tumbuh subur. Akarnya menusuk jantung tanah bertekstur lembut karena air yang kamu siramkan itu.

Sadarkah kamu. Jika sekarang kamu cabut biji mangga yang telah tumbuh itu akan ada dua pilihan. Memotong bagian batangnya dan meninggalķan akar. Atau mencabutnya sampai sang tanah tidak lagi rata. Berlubang.
Tahukah kamu. Seperti itulah hati saya sekarang. Jika kamu pergi setelah akar itu tumbuh menusuk sepotong hati saya. Itu menyakitkan.

.
"Safa!" dia tertegun. Matanya berkaca.

Bersambung!