Namaku Reyina Celeste, aku berasal dari Canada dan baru saja pindah ke Indonesia. Di Indonesia aku merupakan seseorang yang tertutup, bukan karena aku tidak bisa berbahasa Indonesia, tapi karena aku tak terbiasa dengan gaya hidup orang-orang di Indonesia, dan itu membuatku terasa aneh. Kawan-kawanku di SMA baruku, SMA Rosche Vigore, juga tidak ada yang berani mendekatiku karena mereka merasa tak cocok denganku. Jadi hari-hari pun aku habisi dengan membaca buku di perpustakaan dan makan siang di taman.
Tapi tidak hari ini, karena sekarang aku bersama dengan teman baruku, Dian, Arka, dan Vio. Saat break tadi, mereka bertiga tiba-tiba mengajakku untuk makan siang bersama, aku awalnya sedikit curiga dengan mereka, tapi aku menerima ajakan mereka karena aku juga tidak tahan dengan keadaanku yang menjadi seorang yang introvert.
***
Saat berjalan melewati lapangan basket, aku melihat kakak kelas yang membuatku tertarik dari hari pertama masuk sekolah, dengan spontan aku bertanya kepada mereka, "Kalian tau ga kakak kelas itu siapa?" tanyaku sambil menunjuk kakak kelas tersebut. Aku merasakan bahwa ekspresi dari muka mereka langsung berubah drastis, "Emang kenapa?" tanya Dian dengan sedikit judes, "Ngga sih.." jawabku sambil tersenyum canggung. "Itu Kak Ken, dia satu kelas diatas kita" jelas Arka, aku memangut-mangutkan kepalaku sebagai jawaban. "Yaudah yuk jalan" ajak Dian sambil menarik tangan Arka dan Vio yang membuatku kebingungan.
***
Berbulan-bulan aku menjadi akrab bersama mereka, aku mengaku merasa nyaman walaupun kadang aku merasa terkacangi, tapi menurutku itu wajar karena mereka bertiga memang sudah akrab duluan daripada denganku. Aku juga menjadi makin penasaran dengan Kak Ken seiring dengan berjalannya waktu.
***
Aku mengambil setumpuk buku pelajaran di perpustakaan karena ditugaskan oleh Bu Risma. Dengan kepayahan aku berjalan dengan membawa setumpuk buku yang hampir menutupi penglihatanku. Tiba-tiba seseorang datang dan mengambil setengah dari buku-buku yang kupegang, "Gue bantu ya" ucap seseorang yang membantuku, aku menoleh untuk melihat siapa yang membantuku, "Kak Ken?!!" teriakku terkejut didalam hati. Oh tuhan kuharap aku bisa menjaga sikap.
Ternyata berjalan dengan Kak Ken membuatku merasa nyaman dan tidak canggung, dia merupakan orang yang humoris, dan kami punya banyak kesamaan, hobi, sifat, dan cara pikir kami sama sehingga aku merasa nyambung bila mengobrol dengannya. Mimpi apa aku semalam sampai bisa menghabiskan waktuku bersama Kak Ken.
Sayangnya jarak dari lantai satu ke lantai kelasku tidak terlalu jauh sehingga tidak memakan waktu lama untuk sampai kesana, padahal aku masih ingin berlama-lama dengan Kak Ken. Aku dan Kak Ken masuk ke kelas dan meletakkan buku-buku pelajaran di atas meja. Tiba-tiba aku merasakan seseorang menatap tajam kearahku dan membuatku melirik keseluruh ruangan kelas. "Hey?" panggil Kak Ken sambil melambai-lambaikan tangannya didepanku dan membuatku berhenti melirik ke ruangan kelas. "Hm?" jawabku sambil menaikkan alisku, "Boleh minta id line? Gue masih mau lanjutin obrolan tadi" minta Kak Ken sambil menyengir kuda kearahku. Permintaannya berhasil membuatku mematung dan melongo tak percaya, "Seriusan dia minta id gue?". Dengan cekatan aku langsung mengambil hp-ku dari saku dan langsung memberikan id line-ku ke Kak Ken. Setelah aku memberikan id line-ku, Kak Ken langsung berlari keluar kelas sambil melambaikan tangannya.
Aku berjalan ke tempat dudukku yang berada disebelah Dian sambil tersenyum senang, tapi ntah kenapa ekspresi muka Dian seperti tidak suka denganku. "Apa mungkin Dian suka dengan Kak Ken?" batinku sambil mengambil buku cetak dari tas merah maroon-ku. Tiba-tiba hp-ku bergetar tanda ada pesan yang masuk, aku segera mengambil hp-ku dan mengeceknya. Terdapat pesan dari Arka bahwa ia dan Vio ingin berbicara denganku sepulang sekolah. Aku semakin bingung dan segera membalas pesan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Love
Short StoryKumpulan cerita pendek yang mengisahkan tentang sedih dan bahagianya mencintai dan dicintai.