- 5 VOTE BUAT LANJUT -
__________________________
"Pagi semua!" sapa Dera dengan setengah terpejam. Yang hanya dijawab dengan deheman dan anggukan oleh para pendengarnya. Dan seiring langkahnya yang semakin dekat dengan ruang utama, semakin lebar ia membelalakkan matanya. Melihat bungkus snack berceceran, kabel playstation berjuluran, bantal sofa berantakan, dan disempurnakan dengan penghuninya yang masih setengah terpejam dengan kaki-tangan yang menjuntai kemana-mana. Menambah tekanan untuk menaikkan suaranya sepagi ini. Jangan tanya sependek apa dia akan mengomel pagi ini.
"Ya Tuhan! Yak! Bangun kalian semua. Kau juga. Yak! Kau! Aku menyuruhmu bangun, bukan bermimpi bodoh! Ya Tuhan! Apa yang kau lakukan dengan snackku. Bisakah kalian dengar suaraku? Yak! Kau taruh dimana telingamu, hah?"
"Aaahhkkk. Aduh! Yaakkk!! Iyaa aku bangun!! Yaak Saakitt!!" Dan bisa ditebak sebagian telinga pemuda - pemudi ini akan memerah sekarang.
"Yak, kau itu lebih muda dariku. Sopanlah sedikit!" jawab Denis.
"Apa yang kau sebut dengan lebih tua dariku huh? Apa terlahir berjarak 6 hari bisa membuatmu lebih tua? Bahkan kau masih mengiler saat tidur. Menjijikkan sekali"sangkal Dera.
"Tetap saja aku lebih tua. Mengiler itu sejenis dengan sleepwalking! Aku tidak sadar bodoh!"
"Berhenti mengataiku bodoh atau akan kumusnahkan semua DVD game mu!" Denis pun mendadak mengkeret sambil memandang horror koleksi DVD-nya. "Yak! Kalian! Segeralah mandi atau kau hanya akan makan angin selama sebulan!" Dan ancaman Dera tadipun berhasil membuat pendengarnya bubar dan membuat keributan pagi ala rumah berisi 7 orang ini.
"Yak dimana kau letakkan handukku kemarin?" "Kau taruh dimana kaosku kemarin?" "Yak siapa yang memakai kamar mandi kamarku! Cepat bodoh!! Kau akan membuatku tidak makan sebulan jika tak segera keluar" "Heeiii! Yang diluar! Bisa kau ambilkan handukku. Tertinggal di belakang pintu samping kamar Nathan. Cepat sebelum aku akan mati membeku disini!" Dan berlanjutlah keributan itu sampai Daniel, the youngest member alias adik dari Dera selesai mandi, sekaligus mengakhiri urutan acara "mandi" pagi ini.
Semuanya melanjutkan makan dengan ceria dan penuh canda. Termasuk Daniel yang menikmati usia 4 tahunnya dengan menjejali banyak pertanyaan kepada para kakaknya. Kakak kandungnya, Dera. 1 kakak sepupu, dan para teman Dera. Setelah itu membersihkan rumah. Lalu menghabiskan waktu dengan bersantai. Ada yang di kebun belakang, melihat televisi, mengerjakan tugas di perpustakaan, bermain PSP, maupun bermain benda persegi panjang bernama handphone.Dera POV
"Adera, temanmu menelepon."panggil kak Peter.
"Siapa?"
"Tidak tahu, ini beraksara China namanya"
"Oh, kemarikan. Ini bacanya gege"
"Gege itu nama temanmu?"
"Bukan. Ini sebutan kakak laki-laki dalam bahasa China"
"Kau memanggilnya kakak? Kau punya hubungan khusus?"
"Tidak. Hanya teman"
"Lalu, kenapa kau memanggilnya kakak?"
" Tentu saja karena dia lebih tua dariku. Kau ini bagaimana sih kak?"
"Pokoknya kau tidak boleh berpacaran dengannya. Kau masih kecil" "Siapa bilang aku berpacaran dengannya.Sudah kubilang hanya teman"
"Tentu saja teman. Semua orang yang berjodoh awalnya juga hanya teman"
"Aku tidak peduli. Kau lihat? Aku tidak menjawab panggilannya karena kau mengomeliku. Huh! Apa kau tidak tahu menelepon keluar negeri itu biayanya mahal? Aku bahkan belum mengisi ulang pulsaku. Awas saja jika pulsaku habis. Akan ku kirim semua pulsamu kepadaku. Huh!"
"Dia orang China asli?"
"Tidak. Dia lahir di Indonesia, tapi keturunan Chinese. Dan dia sedang mengunjungi kerabatnya" jawabku.
"Aku tidak menanyakan tentang itu. Aku hanya menanyakan apakah dia orang China asli"jawabnya dengan wajah super menyebalkan.
"Baiklah terserah. Pergi sana! Aku muak melihatmu" jawabku sambil pergi menghentakkan kaki dan handphone menempel di telinga. Biar saja kakak menyebalk- uh ralat. Kakak sepupu menyebalkan itu terdiam dengan senyum anehnya itu."Halo Dera"
"Ya, Halo"
"Kau ada dirumah untuk dua minggu kedepan?"
"Ya, tentu saja. Ada apa?"
"Aku akan berkunjung kesana" DEG! Berkunjung kesini? Apa aku tidak salah dengar? Ya Tuhan, bahagianya hatiku. Disempurnakan dengan wajah melongo aneh. But, dia datang kesini. Berarti menginap disini. Tidak mungkin dia datang dari China dan hanya mengunjungiku sehari. Tapi bagaimana dengan sepupu menyebalkanku itu? Dia pasti tidak memperbolehkan. Lalu bagaimana sekarang? Aku harus bilang apa?
"Halo, Dera. Kau masih disitu? Halo"
"Ah, ya halo"
"Bagaimana? Kau setuju dengan rencanaku? Kita sudah sering berkirim foto kan. Jika kau memikirkan dengan wajahmu, kau cukup cantik untuk ukuran orang Asia, kecuali jika kau mengeditnya, kkk"
"Ah bukan itu. Ada masalah lain. Uhm, begini. Aku tinggal bersama 1 adik, 1 sepupu, dan 5 temanku. Uhm, maksudku, rumahku cukup luas jika hanya mendapatkan 1 tambahan anggota lagi. Tapi, uhm. Bukan itu maksudku. Ehm, iya itu. Anu. Sepupuku, sangat protektif terhadapku. Dia mungkin tidak mengizinkanmu untuk datang kemari. Bukan maksudku untuk menolak. Tapi, kau tahu. Sulit untuk membujuknya. Aku harus berbicara dengannya dulu. Aku tidak bisa memberikan jawaban sekarang"
"Oh itu. Aku mengerti. Baiklah. Aku bisa menunggunya"
"Baiklah, bagaimana jika 2 hari lagi?"
"Pilihan yang bagus. Kutunggu."
"Ya, baiklah. Kalau begitu sampai jumpa"
"Sampai jumpa. Salam untuk semua yang ada di rumahmu"
"Ya, akan kusampaikan. Daah"
"Daah"Klik. Kumatikan teleponnya. Aku menghembuskan nafas pelan. Memikirkan apa yang akan aku katakan nanti.
"Aku mendengar semuanya sepupuku" kata Kak Peter tiba-tiba. Tubuhku menegang.

KAMU SEDANG MEMBACA
For Your Goodness Sake
Roman pour AdolescentsSemuanya bermula dengan indah. Alurnya selalu berhasil membawaku hanyut. Semakin hari, kau membuatnya semakin indah. Aku memang menyayangimu. Tapi yang kau perbuat itu salah. - Dera - Semuanya tahu, itu adalah sebuah kesalahan. Kau bersamaku bahkan...