Pagi sekali aku sudah terbangun dari tidurku. Perlahan ku langkahkan kakiku menuju ke kamar mandi. Kubasuh mukaku. Kutatap wajahku di kaca kamar mandi. “ ASTAGAA!!!” teriaku. Karena ku lihat ada bayangan wanita memakai gaun putih di pantulan kaca itu. Segera aku membalikkan tubuh dan melihat ke belakangku. Apa aku salah lihat? Karena tak ada seorang pun di belakangku. Mungkin ini hanya khayalanku. Tetapi rasanya aku kenal gaun yang di pakai wanita itu. Ya, itu gaun yang aku temukan malam tadi. Lalu aku bergegas berlari menuju kamarku. Ku buka lemariku. Ternyata gaun itu masih tetap ada di lemari kamarku. Lalu ku ambil gaun itu. Dan ku amati kembali. Ku lihat noda merah itu semakin banyak, padahal tadi malam noda ini belum selebar ini. Kubawa gaun itu ke kamar mandi, dan kucuci.
Tapi aneh, air yang bekas cucian gaun itu, tak berwarna merah. Padahal gaun tersebut ternoda merah. Aku penasaran dengan noda itu. “apa noda merah ini?” pikirku. Ku cium, dan ku pejamkan mataku. Saat aku memejamkan mata, sketsa peristiwa seperti terlintas di pikiranku. Entah dari mana namun itu seperti nyata. Aku seperti melihat, sesosok gadis belanda yang amat cantik mengenakan gaun ini, dan berdansa. Senyumnya manis sekali. Sepertinya dia berdansa di dalam acara sebuah pesta dansa. Dan di peristiwa itu, sepertinya tempatnya berada di rumah ini, di ruang tengah. Lalu segera ku buka mataku. Aku sedikit takut. Lalu segera ku jemur baju itu di belakang rumahku.
***Yap, hari yang ku tunggu-tunggu telah tiba. Hari ini adalah hari Valentine dan nanti malam aku akan menghadiri acara pesta dansa di Villa Deski. Aku bingung apa aku harus menngenakan gaun yang amat indah itu? Aku takut aku terlalu mencolok pada malam nanti. Tetapi tak apa, aku memang kepingin sekali mengenakan gaun ini.
Waktu sudah menunjukan pukul 19.00. segera aku bersiap-siap berhias diri. Ku bedaki wajahku, kusisir rambutku, dan ku ambil gaun ku didalam lemari kamarku. Perlahan ku kenakan gaun itu. “ waw… great! Very beautiful!” aku terlihat cantik sekali. Aku menari-nari bahagia. Aku juga bernyanyi-nyanyi. Aku merasa wanita paling cantik di dunia saat aku mengenakan gaun ini. Tetapi entah mengapa mendadak kepalaku pusing. Perutku mual. Dan aku tak bisa melihat dengan jelas, hanya remang-remang. Dan aku terjatuh. Lalu pingsan. Saat aku pingsan, aku seakan masuk ke dalam dimensi lain. Aku berjalan di suatu acara malam pesta dansa. Namun aneh sepertinya tak ada satu orangpun yang mengetahui keberadaanku. Padahal saat itu aku berada di suatu keramaian. Dan memang acara itu sepertinya di adakan di rumah baruku ini, oleh orang-orang Belanda. Aku mengikuti seorang wanita yang memakai gaun yang gaunnya itu persis seperti gaun yang aku kenakan saat ini. Ku ikuti geraknya. Dia terlihat sedang berdansa dengan kekasihnya.