Chapter 1: Met Again

2K 54 2
                                    

Hallo^^ 

cerita ini dibuat hanya sekedar untuk mencoba dan menyalurkan imajinasi yang ada di otak(?)

jadi... maaf jika ada hal-hal yang aneh atau gak jelas :D

happy reading^^

Chapter 1: Met Again

27 Mei 2007

"Tak bisa kah lebih cepat lagi, pak sopir?" Pintaku.

"Maaf Nona, jalan sekarang macet, tidak bisa menambah kecepatan"

Badanku gemetar, air mataku turun untuk kesekian kalinya.

Flashback Kemarin, saat aku tertidur tidak disangka orang yang ku tunggu di tempat tak menyenangkan itu datang, dengan membawa buket bunga mawar kesukaanku. Kenapa aku tahu? Karena saat itu aku terbangun, saat dia memegang tanganku erat. Aku tak ingin membuka mataku, karena saat ini aku sangat merindukan sentuhannya setelah satu bulan lamanya tak bertemu. Satu bulan setelah tindakan bodohku.

"Chae Won-ah... Maafkan aku.. Aku baru bisa melihatmu sekarang.. Aku sangat merindukanmu.." Ujar orang itu, sedih.

Rasanya ingin menangis mendengar ucapannya. Aku pun berusaha menahan tangisku, namun saat kata-kata itu terucap, kata-kata yang tak ingin ku dengar, semua harapanku runtuh.

"Besok aku akan pergi ke Amerika, untuk melanjutkan kuliahku ke bagian spesialis saraf.. Kau tahu kan? Kalau aku ingin sekali disini, tapi.. Kau pasti mengerti" ucapnya.

"Jaga dirimu baik-baik Chae Won-ah, jadilah pelukis yang hebat, aku pasti selalu mendukungmu, aku pergi" pria itu meninggalkanku sendiri di ruangan putih tempatku dirawat.

Aku pun menangis kencang saat menyadari semua perkataannya.

Flashback End

Dan sekarang aku melepaskan infusku menuju bandara walaupun kondisiku belum pulih, aku ingin menghentikannya pergi dari negara ini. Aku tak ingin ia pergi, pria itu, pria yang sangat kucintai. Aku tak bisa membiarkannya pergi dari negara ini dengan kondisi hubunganku dengan dirinya yang buruk. Bagaimana dengan pertunangan kami? Apakah ia begitu mudahnya percaya dengan tindakan bodohku sebulan yang lalu? Tindakan bodohku karena penyakitku ini?

"Nona, kita sudah sampai di tempat tujuan" ucap pak sopir menyadarkan lamunanku. "Terimakasih pak!" Ucapku sambil memberi uang pada pak sopir itu, lalu berlari menuju departemen keberangkatan mencari sosok laki-laki itu.

"Oppa!" Ucapku senang. Aku tersenyum melihatnya sedang berdiri seperti menunggu seseorang. Apakah ia menungguku datang? Akupun mendekatinya namun sosok perempuan itu membuatku berhenti untuk mendekatinya dan malah bersembunyi dibalik tiang.

"Joong Ki oppa!" Ucap wanita itu berlari dan memeluk Joong Ki.

Joong Ki hanya tersenyum "kau siap?"

"Hmm" wanita itu menganggukkan kepalanya dan mengandeng tangan Joong Ki menuju tempat check-in.

Aku hanya bisa menangis melihat Joong Ki pergi dengan wanita lain, yang ku tahu sangat menginginkan dirinya, ya, dia Han Chae Young. Dan seketika pandanganku buram dan aku sudah tak kuat berdiri, pandanganku gelap.

***

26 Agustus 2013

Aku berdiri di departemen kedatangan bandara, menghirup udara yang sangat kurindukan, udara yang membawaku ke masa laluku tentang wanita itu, wanita yang sangat kucintai. Sudah 6 tahun lamanya aku tak berkomunikasi dengannya. Bagaimana kondisinya? Apakah dia masih mengingatku? Aku sangat merindukannya. Aku masih ingat sehari sebelum aku pergi dari negara ini, saat aku melihatnya di ruang rawatnya, aku menyadari dia terbangun saat aku memegang tangannya tapi, aku membiarkannya. Dan sebelum keberangkatan aku menunggunya, hatiku yakin bahwa dia akan melarangku pergi, dengan kondisi hubungan kami yang tidak baik, bagaimana pertunangan kami? Aku tak percaya kata-katanya saat ia memutuskan pertunangan kami. Karena saat itu ia dalam kondisi kesehatannya yang memburuk, penyakit typhusnya yang semakin parah. Tapi, ia tak kunjung datang akhirnya aku pergi ke tempat check-in bersama Han Chae Young yang ternyata juga akan pergi ke Amerika, berlibur dimusim panas.

"Joong Ki-ah!" Teriakan laki-laki tinggi itu membuatku kembali ke masa sekarang.

"Aku merindukanmu, Joong Ki-ah!" Laki-laki itu memelukku.

"Kwang Soo-ah, jangan seperti ini, memalukan" ucapku.

"Kau tak akan kembali ke Amerika kan? Kau akan berkerja disini?" Tanya Kwang Soo penuh harap.

Aku hanya tersenyum jahil. "Tidak, besok aku akan ke Amerika"

"Joong Ki-ah!"

Aku hanya berjalan tersenyum jahil meninggalkan Kwang Soo yang masih kesal dengan ucapanku. Aku melihat seorang pria di depanku, aku tersenyum begitu melihatnya.

"Won Bin-hyung!"

Dia menoleh melihatku terkejut.

"Joong Ki-ah?" Ucapnya.

"Hyung sedang apa disini?"

"Menunggu kedatangan seseorang, pasienku" jawabnya tersenyum.

"Jadi.. Hyung pindah kesini? Sejak kapan?" Tanyaku.

Dia tersenyum lagi kepadaku "aku pernah cerita kepadamu kan tentang pasienku yang sangat keras kepala saat aku sedang praktik disini waktu kau baru di Amerika, karena dia aku pindah kesini setahun yang lalu"

"Wah apakah kau jatuh cinta kepadanya hyung?" Tanyaku jahil.

Ia hanya tersenyum, mengangguk.

"Aku ingin sekali bertemu dengannya hyung! Kau bilang dia adalah dokter bukan?" Aku sangat penasaran dengan wanita yang telah mengambil hati hyung-ku ini yang terkenal sangat dingin.

"Iya, hmm... Baiklah, kita bisa ketemu besok, aku akan memberitahunya nanti saat ia datang, kau belum sibukkan besok?" Tanyanya.

"Tidak, aku belum sibuk besok"

"Baiklah kita nanti ketemu di restoran BBQ maru di gangnam, kau tahu kan?"

"Baik lah, hyung. Kita akan bertemu disana"

"Joong Ki-ah kau sedang apa!" Teriak Kwang Soo yang sudah membawa koper Joong Ki ke mobilnya.

"Kau sudah ditunggu temanmu Joong Ki-ah.." Tegurnya.

terdengar bunyi telepon genggam yang ternyata milik Won Bin hyung. Ia langsung mengangkat teleponnya. "Joong Ki-ah aku harus pergi sekarang, dia sudah datang, sampai jumpa besok!"

"Sampai jumpa besok hyung!" Ucapku, Won Bin hyung sudah pergi meninggalkanku sibuk mencari pasiennya, wanita yang ia cintai. Melihat hyung seperti itu aku jadi memikirkan kembali wanita itu, Moon Chae Won. Bagaimana kabar mu..?.

***

27 Agustus 2013

Aku bersiap-siap untuk pergi bersama Won Bin oppa untuk bertemu teman dekatnya, yang kemarin baru saja datang dari Amerika. Mereka bertemu di bandara sebelum aku sampai dari Paris. Setelah menjalani koas selama 2 tahun, aku ingin sekali liburan ke Paris sendiri, menyegarkan pikiranku. Ya.. Sekarang aku dokter, belum spesialis sih.. Setelah kepergian orang itu ke Amerika, aku memutuskan untuk bertahan menghadapi penyakitku dan setelah pulih aku berkeinginan menjadi dokter, untuk menjaga diriku sendiri. Aku tak mau lemah seperti dulu lagi. Dan saat ia pergi Won Bin oppa-lah yang menyemangatiku, aku berterima kasih kepadanya. Tapi, aku tak bisa membalas cintanya. Ya, aku tahu Won Bin oppa mencintaiku, tapi aku tak bisa menerimanya. Aku menghormati perasaan cintanya kepadaku.

Dan sekarang kami duduk menunggu teman dekatnya itu di restoran BBQ. Mengingat temannya itu dari Amerika tiba-tiba saja aku mengingat orang itu, tapi sudahlah mungkin dia sudah tak mengingatku, dia sudah punya Han Chae Young. Sekilas aku mengingat kejadian di bandara sebelum ia berangkat. Menundukkan wajahku.

"Hyung!"

Suara itu menyadarkanku dari ingatan masa laluku. Tunggu... Aku mengenal suara itu! Tapi, dimana? Aku menundukkan wajahku dalam mencoba mengingat suara itu.

"Won Bin-hyung kau sudah lama menungguku? Hai aku--" ia sepertinya berhenti bicara saat menatapku. Siapa dia?

Aku mengangkat wajahku. Terkejut. Seketika aku ingat suara siapa itu, kurasa wajahku menegang dan pucat sekarang sama seperti pria dihadapanku.

***

Remember(My Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang