Always Beside Me

1K 71 0
                                    

"Jungkook-aah....." seru pemuda bersurai coklat tadi pada sang pemuda bergigi kelinci yang sempurna berdiri dihadapan Yerin.

'Apa mereka kakak beradik ?' batin Yerin memandangi dua pemuda itu dengan tatapan yang menyiratkan beribu arti.

-----------------------------------------------------------

Dengan tatapan yang mengisyaratkan kebingungan itu, tiba-tiba terlintas tangan namja yang kemudian membangunkan lamunannya.

"Gwenchana?" Tanya namja yang bernama Jungkook itu dengan senyuman manisnya dan suaranya yang begitu lembut.

"Nn..nde nan gwenchana". Jawab Yerin gugup dengan nada yang sedikit tersendat-sendat dan pipinya yang terlihat mulai memerah.

Bagaimana tidak, namja ini berada begitu dekat dengan Yerin sekarang seolah-olah memberikannya sebuah harapan untuk mengisi hatinya yang kosong selama ini. Kejadian itu berhasil mengalihkan dunianya sejenak dari peristiwa menyebalkan tadi.

"Yaa Jungkook-aah, kenapa kau malah menanyakan keadaan yeoja itu? Bagaimana dengan kamera kesayanganku ini?". Kata Taehyung merengek dengan wajah kesalnya yang sesungguhnya terlihat begitu menggemaskan.

Pertanyaan sahabatnya itu tidak merubah pikiran dan keputusannya untuk menolong Yerin.

"Aishhh jinjja hyung, begitukah caramu memperlakukan perempuan, eoh?"

"Lagipula dia kan sudah meminta maaf, seharusnya kau bisa memaafkannya, dan kenapa kau membuat masalah menjadi lebih rumit?!". Jawab Jungkook dengan tegas.

"Arghhh jeongmall!!, Jungkook kau inii.. you are so..". Taehyung benar-benar kehabisan kata, untuk membela dirinya. Memang apa yang dikatakan Jungkook tadi semuanya benar.

Orang ini benar- benar keras kepala.

Pikir Yerin saat melihat prilaku namja yang bernama Taehyung itu. Dia masih saja berkutat dengan pikirannya yang kini mulai menguasainya.

"Aaaduhh, sakit sekali!! Otteohke??"

Kenapa kakiku jadi sulit digerakkan ya?.

Pikir Yerin setelah perdebatan antara dua namja itu mereda sedikit, awalnya Yerin berniat untuk beranjak sedikit namun dikarenakan peristiwa kecelakaan kecil tadi. Sepertinya membuat kaki kiri Yerin terluka karena dia sempat terjatuh.

"Jeogiyo waeyo ? Sepertinya kakimu terluka?". Tanya Jungkook dengan panik.

"Jinjja?!!". Tanya Taehyung dengan wajah yang penuh kekhawatiran.

Yerin sedikit heran melihat sikap Taehyung yang berubah begitu cepat. Membuatnya semakin terlihat aneh saja. Namun dia tersenyum kecil, kemudian kembali ke dunia khayalnya.

Cepat juga emosi pria ini mendingin. Kurasa dia terlihat lebih lucu dengan wajahnya sekarang ini. Kenapa aku jadi memikirkan dia?? Arghhhh...

Meskipun sikap Taehyung sedikit keras kepala, namun dibalik sikapnya itu sesungguhnya dia adalah namja yang tidak bisa melihat seorang yeoja terluka.

Tiba-tiba masa lalunya yang kelam. Kembali mengisi pikirannya. Matanya yang berbinar seperti memaksanya untuk meneteskan cairan bening yang sedari tadi berusaha ia tahan. Kepalanya yang terasa pusing memberinya batas untuk mengingat masa lalu yang begitu menyakitkan itu lagi.

"Hyung, hyung, hyunggggg" . Jungkook berteriak sekencang mungkin sambil menepuk pundak Taehyung untuk menyadarkannya dari lamunannya. Teriakan Jungkook sempat terasa mendengung di telinga Taehyung yang kemudian menyadarkannya kembali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why Must Be You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang