Aku merasakan first love.

23 4 2
                                    

Entah kenapa yang ada di pikiran ku hanyalah dia,Dia sahabat adikku. Aku tidak bisa tidur karenanya.

Aku keluar dari kamar menuju ruang tv yang ada di lantai dua, tepat persis berada di depan kamarku.

Aku melihat Aqila sedang menatap tv dengan serius sambil memakan pop corn. Ia sedang menonton film Transformers 4.

Aku duduk di sampingnya.

"Belum tidur?" Tanya Aqila dengan mata tertuju ke tv.

"Gabisa.." ucapku pelan.

"Lo punya pacar?" tanyaku tiba tiba.

Aqila hanya tertawa kecil,mukanya masih menatap tv.

"Punya lah gue!"jawabnya.

Aku yang mendengar perkataan nya pun merasa hati ku ditusuk.Aku jatuh cinta padanya hanya dalam beberapa hari.

Aku berusaha menjaga image ku "Oh.. emang ada yang mau ya sama lo?" Tanyaku.

"Kepo lo ah!Gue tuh lagi nonton film, jangan ngomong mulu kenapa sih!" ucapnya.

"Iya iya. Emang lo belum nonton film ini?"

"Udah, tapi gue gapernah bosen kalo soal tranformers" jawab Aqila.

Hening. Tidak ada suara.

Aku melihat Aqila sudah tertidur dalam keadaan duduk,tangan kanannya memegang mangkok berisi popcorn caramel.

Aku tersenyum saat melihat muka baby face nya Aqila yang sedang tertidur.

Aku menggendongnya ke kamar Raisa,Raisa ternyata belum tidur, masih sibuk dengan Hp nya.

"Qila kenapa kak?" tanya Raisa sambil merubah posisi yang tadinya tengkurep menjadi duduk.

"Ketiduran dia, tadi gue pengen ngambil minum trus dia udah tidur di depan tv" ucapku berbohong.

"Tidur gih ca, udah jam setengah satu masih main Hp aja.Chattan sama siapa sih? sampe senyum senyum sendiri gitu"

"Farhan"jawabnya.

"Anjirr!!kamar sebelah sebelahan aja chattan? dasar norak!" ucapku sambil keluar dari kamar Raisa.

Aku kembali ke kamar ku.

"Eh Farhan"ucapku

"Ehm?"

"Aqila punya pacar?"

"Enggak, emangnya kenapa suka ya lo sama Aqila?" sambung Farhan sambil tersenyum dan jari telunjuknya ia arahkan ke arah ku.

"Enggak woii,gue gak suka sama Aqila" ucapku salting.

"Alah,udahlah gausah ngeles gue udah paham kali. Muka lo aja merah merona gitu" ledek Farhan.

"Gajelas lo! sekarang cepetan jawab!"

"Jawab apaan?"

"Aqila udah punya pacar?"

"Enggak, dia gapunya pacar. Sebenernya sih banyak cowok yang deketin dia, tapi Aqila nya terlalu cuek plus gapeka.Dan dia belum nemuin first love nya lho" jawab Farhan sambil melirik ke arahku.

Hatiku merasa tidak ada beban,tanpa di sengaja wajahku membentuk sebuah senyuman.

"Ciee..gue bilangin Raisa ah" ucap Farhan.

"Bilangin gih!"Kataku sembari merebahkan badanku.

"Ah baper lo, selow elah gue ga comel"sambung Farhan.

Aku masih memikirkannya. Cewek yang berbeda dari cewek biasanya.

Wajahnya saat menangis, tertawa, tersenyum, dan tertidur masih ada di dalam pikiranku.

~~~~~~~

Aqila POV

Aku terbangun, cahaya matahari menghiasi seluruh ruangan ini.

"Kok gue di sini sih? kemarin kan gue nonton film di ruang tv" ucapku dalam hati sembari mengucek mataku.

Aku langsung mengambil handuk untuk mandi.

"Yehh.. Aqila waya gini baru bangun" ucap Raisa

"Biarin...  kan gue ratu tidur"

"Makan ayok"Raisa menarik tanganku menuju ruang makan.

Aku merasa risih ketika Daffa melihatku dengan tatapan memuja.

"Jangan liatin gue kayak gitu!" ucapku sambil melihatnya dengan tatapan sinis.

"Mata mata gue, kenapa lo yang repot?" sambung Daffa.

"Tapi gue risih!" kataku

"Berisik lo berdua, jangan jangan ad--" ucap Farhan terputus.

"Jangan ngomong yang enggak enggak" ucapku sambil melotot.

Daffa tersenyum melihat tingkahku.

Aku memfokuskan diriku untuk makan dan mengabaikan yang dibicarakan oleh mereka bertiga,Daffa,Farhan,dan Raisa.

"Kok gaada Farel, om sama tante sih?" ucapku dalam hati.

"Sa,Farel,Om sama tante kemana?" tanyaku penasaran.

"Udah ke Jakarta, ayah ada meeting mendadak" ucap Raisa.

"Oh"

Aku selesai makan dan ke taman belakang. Aku duduk di teras belakang sambil bermain Hp.

Daffa datang dan berjongkok tepat di hadapan ku.

"Apansih lo, merusak pemandangan tau gak?"

"Gajelas lo, eh cuci piring gih" suruh Daffa.

"Gamau!" ucapku pelan.

"Dih...  bibi soalnya lagi pulang kampung ke Cianjur,jadinya elo lah yang nyuci piring"Katanya sambil berdiri.

"Gue ngepel aja!" teriakku sambil menengok ke dalam rumah.

"Gue yang ngepel,lo nyuci piring aja. Lo gak liat rumah ini besarnya semana? belum lantai atas, jadi gue aja"ucap Daffa.

"Gue yang ngepel Daffa...  Gue ga mau nyuci piring" kataku.

"Yaudah kita bareng bareng aja,lo ngepel gue ngepel,ntar kita sama sama nyuci piring" Ajak Daffa.

"Iya deh iya"

Aku sama Daffa selesai mengepel dan sekarang kita aku cus nyuci piring.

"Aduh capek... Kok bibi kuat banget ya?" ucap Daffa sambil mengusap mukanya yang penuh keringat.

"Makanya...  jangan sok kuat" ucapku.

"Udah ayo nyuci piring" kataku sambil menarik tangan Daffa.

"Cie narik narik tangan gue.. " ledek Daffa sambil tersenyum.

Aku masih menariknya ke arah dapur dan mengabaikan perkataannya.

"Gapunya pacar, ngaku ngaku punya pacar" ucap Daffa yang sedang sibuk mencuci piring sedangkan aku yang membilasnya.

"Kok lu tau sih?" ucap ku sambil tertawa.

"Yeehh.. gua mah temennya mbah google" Sambung Daffa.

"Pacar gue Tom Schaar,Daff" ucapku.

"Tom Schaar yang main skateboard kan?" tanya daffa.

"Kok lu tau sih? Nah dia pacar gue" kataku sambil tersenyum.

"Yeh mimpi lo, pacar lo tuh gue" ucap Daffa.

"Yeh Gila! mana mungkin gue jadi pacar lo, pacar gue tuh tom schaar"kataku sambil tersenyum.

"Lo belum pernah ngerasain first love?" ucap Daffa tiba tiba, membuat jantung ku berdetak lebih kencang dari sebelumnya.

My First Love In Raja Ampat. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang