Chapter 6

799 40 15
                                    

"Inside me, please?"

Key seperti tahu apa maksudku. Ia langsung duduk dengan manis di pangkuanku dan junior-ku tepat berada di bawah belahan hole-nya. Ia mengerang saat ia menggerakan tubuhnya. Ugh, erangan sexy-nya membuatku kembali ingin menyerangnya.

Ku angkat tubuhnya dan memasukan junior-ku pada hole-nya dengan sekali hentakan. Ia terlihat seperti menahan rasa sakit. Apakah masih terasa?

"Aaarrgghhh," jeritnya sembari menggigit bibir bawahnya.

"Masih sakitkah?" tanyaku dalam bisik. Ia mengangguk. Namun sedetik kemudian ia menggerakan pinggulnya dengan perlahan. Membuatku mengerang merasakan kenikmatan yang tiada tara. Aku menengadahkan kepalaku. Dengan reflek tanganku mencengkram pinggang Key agar ia makin mempercepat tempo gerakannya.

"Aaaaaaaahhhhhhh...." Key mendesah panjang. Mungkin ia merasa akan mencapai puncaknya.

"Tunggu aku Keyhhhh." Aku mendesah, sedetik kemudian junior-ku mengeluarkan cairannya di dalam hole Key. Dan ia pun menyemburkan cairannya di dalam air susu madu ini.

Ku angkat tubuhnya dan ku bantu ia membersihkan tubuhnya di dalam ruang shower. Aku membasuh tubuhnya dan tubuhku bersamaan. Sebenarnya aku horny melihat tubuh sexy-nya yang sedang naked seperti ini. Tapi aku berpikir, kasihan ia. Pasti ia sudah lelah. Setelah bersih, ku gendong ia ala bridal style dan membawanya menuju sofa yang masih bersih. Aku mendudukan tubuhnya di sofa itu dan akupun mendudukan tubuhku di sebelahnya. Ia menyandarkan kepalanya pada bahuku, membuatku tersenyum. Ia juga tersenyum saat menatapku. Hmmm, sepertinya ia sudah releks sekarang.

"Onew, boleh aku pulang sekarang?" tanya Key dengan tiba-tiba. Ku lirik jam dinding yang ada di dalam ruangan kerjaku ini. Hmmm, jam 17:00 pm. Rupanya sudah sesore ini. Aku juga harus pulang.

"Hem tentu, akan ku antar kau pulang," ucapku sembari tersenyum. Seorang bos bahkan harus mengistimewakan pegawainya.

"Tidak usah, aku bisa sendiri," ucapnya sembari tersenyum. Key kau menolakku?

"Aku tidak menerima penolakan, kau tahu?" ucapku angkuh. Ia mendesah pasrah. Aku tersenyum menang. Ia beranjak dari duduknya, mengumpulkan pakaiannya dan memakainya begitupun aku. Saat tubuhku dan tubuhnya sudah terbalut rapi pakaian milik masing-masing, kami berjalan keluar dari dalam ruang kebesaranku. Tak lupa aku menguncinya dengan sandi kombinasiku.

Aku terus berjalan beriringan dengannya dan tanganku juga selalu memeluk pinggangnya dengan posesif. Aku ingin, semua orang yang ada di kantor ini tahu, jika dia itu hanya milikku seorang. Meski aku di bilang gila ataupun sakit jiwa, aku tidak peduli. Toh aku mempunyai kuasa yang sangat besar di kantor ini dan Joongki tidak melarangku. Ingat, akan aku bunuh siapapun yang menolakku, siapapun itu!!

Akhirnya kami sampai di tempat parkir. Ku ajak Key memasuki mobil Ferrari 458 Spider merah kesayanganku. Key seperti terkesima akan kemewahan mobil ini. Aku tersenyum mengerti. Ku lajukan mobil sport-ku ini dengan kecepatan standar. Aku sengaja tidak bertanya dahulu tentang alamat rumahnya. Karena aku ingin mengajaknya ke sebuah restaurant mewah langgananku. Saat sampai, aku menghentikan laju mobilku. Key menoleh dan terlihat bingung. Aku terkekeh.

"Aku lapar, dan kau juga pasti lapar," ucapku kemudian aku keluar dari mobilku. Key mengikutiku dari belakang tubuhku. Tapi aku imbangi jalannya dan ku raih kembali pinggangnya, berjalan di sisinya.

Aku menemukan kursi kosong dan segera menariknya untuk Key duduki. Aku mendudukan tubuhku ini tepat di kursi yang ada di hadapannya, agar aku dapat memandang wajahnya dengan mudah. Tapi, eoh? Dia memajukan bibirnya. Key, kau tahu? Kau terlihat imut jika seperti itu.

Love, Sex And BloodWhere stories live. Discover now