Krik

180 9 2
                                    

Almara POV

"Kriiiinggggggg"

Suara alarm Garfieldku berbunyi kencang sekali. Hingga aku terbangun dari alam mimpi dimana aku memimpikan si Pangeran Arsenik itu. Dengan sedikit malas, aku memencet tombol "off" si alarm berisik itu. Aku baru tidur pada jam 2 dini hari karena tugas-tugas yang sudah merengek minta dikumpulkan. Pukul "06.20", itulah yang tertera di alarm garfield-ku. Oh, tidak! Bisa-bisa aku terlambat sekolah. Tak ku pedulikan jendela kamar yang belum sempat ku buka.

Gubrakk!

"Aaww!"

"Mama mama mamaaaa, kakiku sakit huuu"

"Aduh gimana ini bangunnya"

"Aduh aduh aduuhhh"

"Ah lutut sialan"

Perlahan aku bangkit dan melangkahkan kakiku ke kamar mandi, memanjakan diriku yang terasa remuk dengan air hangat. Kunyalakan keran air hangat itu, aku menghembuskan nafas karena Sepercik airpun tak kunjung mengalir.

"Aish! Ini keran gak guna amat. Kenapa giliran gue mandi malah jadi macet gini?!?!" Umpatku sambil mengetuk-ngetukkan keran itu. Walaupun tak ada yang terjadi, tetap saja keran itu tak mengalirkan air dengan deras-_-

Setelah bergulat dengan air yang tak kunjung memenuhi bak mandi, memakai baju seragam yang tiap menyatukan kancingnya seolah begitu lama. Mengikat tali sepatuku sendiri sudah seperti merajut benang wol. Apakah aku berlebihan? Oh, pikirkan saja bagaimana untuk sekolah.

Tarik nafas dalam-dalam, Almara. Seperti hari-hari lainnya, pagi tak boleh ada kesan menjengkelkan, menyebalkan, atau hal-hal lain yang akan menyebabkan hari ku menjadi kacau. Pagi adalah keceriaan~

Ku masukkan kunci motor, dan mulai menyalakannya. Berjalan pelan meninggalkan rumahku setelah berpamitan pada Mama, dan mengambil uang jajan tentunya. Hahaha^

Baru saja ku tinggalkan gerbang perumahan dan mulai menuju jalan raya. Namun, motorku tiba-tiba macet dan berhenti. Dan ku lihat di penanda bahan bakar, bahwa bensin ku habis.

"Oh, hei motorrrr! Apa lo mau sarapan jugaaa?!?!"

Ini masih 1km dari Pom Bensin terdekat. Dan masih 2km untuk menuju sekolaaahh. Apa lo minta gue buat lari marathon ke sekolah?! Umpatku dalam hati.

Yah pada akhirnya, aku sampai di Pom Bensin itu, dan syukurlah petugas Pom Bensin itu melaksanakan pekerjaannya dengan cepat. Ku lihat jam tangan hitam ditanganku, "6.55" oh tidak! 5 menit lagi! Atau aku benar-benar terlambat. Ku pacu motorku ini secepat kilat, dan kuabaikan petugas Pom Bensin yang akan mengembalikan kembalian sekitar seribu rupiah. Anggap saja tip!

Apa aku mengatakan bahwa pagi adalah keceriaan? Lupakan saja. Saat ini, aku sedang jalan jongkok mengelilingi lapangan sebanyak 5x sebelum masuk kelas karena terlambat. Padahal aku hanya terlambat 2 menit! 120 detik dalam hidupku yang benar-benar akan ku sesali.

"Morning all" sapa guru bahasa Inggrisku. Aku tahu, dia pasti ingin mengabsen anak-anak.

"Almara...." segera saja ku ketuk pintu kelas setelah mengatur helaan nafasku. Dan setelah pintu terbuka, yang ku dapatkan adalah mata-mata tajam yang ditujukan untukku. Hey! Aku hanya mendapat beberapa keadaan yang tidak mendukungku pagi ini!

"I'm sorry Mrs. May I following this class?"
"Sure. Almara" yes! Sorakku dalam hati, Mrs. Rena memang selalu baik padaku.
"But, please sing a song first. After that, you can following this class well" lihat? Hukumannya saja hanya bernyanyi? Itu mudah bagiku. "Nyanyikan 2 lagu. "Balonku' huruf vokal nya diganti "U", "Anak gembala' huruf vokal nya diganti "I". Setelah itu kau bisa duduk di belakang sana" anggap saja senam wajah Ra, anggap saja.

HILARITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang