Bab 3

51 5 5
                                    

"Arethaaaaa banguuun"terdengar suara teriakan orang dari luar kamarku bersamaan dengan ketukan pintu yang sangat dahsyat hampir saja menghancurkan pintu kamarku,ah itu pasti ka Aron dia memang sangat menjengkelkan!,Akupun membuka mataku perlahan melirik kearah jam weker ku.Masih jam 06:00 gumamku dalam hati akupun kembali menutup mataku sedikit lagi aku ingin memasuki alam mimpi tiba-tiba,"ARETHAAAAAAA bangun atau kk dobrak pintunya"akupun menutupi telingaku dengan bantal tapi itu tetap tidak bisa melenyapkan suara maha dahsyatnya ka Aron,dan aku pun menyerah. Aku beranjak dari tempat tidurku lalu membuka pintu kamar,terlihat ka Aron sedang menatapku dengan penuh kekesalan."Kau tau,kau tidak hanya membangunkanku tapi membangunkan seluruh manusia yang ada dimuka bumi ini menjengkelkan,lagi pula ini baru jam 6 pagi"ucapku ketus,dia pun melenggang pergi lalu akupun kembali memasuki kamar tidurku,aku ingin melanjutkan mimpi indahku tadi."ARETHAAAAAAAAA"teriakanya lebih keras dari sebelumnya ahhhh ka Aron ini manusia atau bukan sungguh tidak punya hati! tidak bisa melihat adiknya bahagia sedikit saja sekalipun itu dalam mimpi. Akupun membuka pintu dan terlihat ka Aron tiba-tiba dia langsung saja menjambak rambutku yang berantakkan dan berlari kelantai bawah,ah sungguh menjengkelkan sekali.ini masih dan dia merusak pagiku,dia seperti haters saja asal menjambak rambut orang seenaknya. Akupun berlari mengejar dia kelantai bawah,terlihat bunda yang sedang menyiapkan sarapan untuk kami disitupun ada ka Alvin dan papaku yang sudah siap ingin menyantap masakkan bunda,"Aron kau ini seperti anak kecil saja"ucap papah sambil menggelengkan kepala.Ka Aron hanya tertawa begitu keras lalu ikut duduk bersama papa dan ka Alvin.Akupun berkecak pinggang dan memasang ekspresi penuh kekesalan "Bunda...ka Aron menyebalkan"ucapku merajuk pada bunda,"Sudah sudah ayo sekarang kamu mandi terus kita sarapan"ucap bunda,"Bun kita sarapan menunggu dia mandi?"Tanya ka Aron,bunda pun hanya melempar senyum kearah ka Aron,haha kali ini aku menang.

.....

"Aretha"kulihat sudah ada ara disampingku menangis kemudian memelukku,kapan dia datang tanyaku dalam hati."Kamu kenapa ra?" tanyaku penuh perhatian,"Malem ini aku ingin menginap dirumahmu boleh ya ra"ucapnya penuh harap,"Loh memangnya kenapa ra"tanyaku kembali dengan penuh rasa ingin tahu,"Aku sedang bertengkar dengan fajar aku tidak ingin ka nindy melihatku menangisi laki laki,bisa bisa dia marah besar tha"jawabnya sesegukkan,aku pun tertegun sejenak sambil mengelus pundak sahabat kesayanganku ini,"Baiklah ra,malam ini adalah malam kita berdua,kita akan menonton film bersama,memakan cemilan,kemudian kita akan tidur larut malam ah itu pasti menyenangkan bukan"ucapku sambil tersenyum dan mengusap air mata sahabatku ini,dia pun tersenyum."Hari ini aku ada jam ngampus ra aku masuk kelas dulu ya,kalau kelasnya sudah selesai aku akan menghubungimu oke"dia pun tersenyum ke arahku dan mengangguk menyatakan bahwa ia setuju.

Malampun tiba ara pun tiba dirumahku sekitar pukul 19:00 WIB,akupun menyambutnya didepan pintu rumahku,dia melempar senyum ke arahku dikeluarkannya bantal,guling,selimut,dan boneka kesayangannya.Sebenarnya dia hanya ingin menginap atau pindah rumah."Kau ingin pindah rumah ra?"ucapku sambil tertawa,"Camilan untuk kita begadang sudah kau siapkan kan ra" dia mengabaikan pertanyaanku,tapi malah melempar pertanyaan baru akupun mengajaknya masuk kedalam kamarku yang warnanya dominan dengan warna pink.Puas kami menonton film,memakan cemilan sangat banyak malam ini sepertinya besok pagi badan kami akan berubah 2 kali lipat dari aslinya."Tha terimakasih ya"ucap ara tulus,"terimakasih untuk apa ra?"tanyaku,"Cuman sama kamu doang ra aku bisa ngelupain masalah aku sama fajar"ucapnya dan kulihat ada air mata menetes dipipinya,"Sudahlah ra,memang itu bukan tugas seorang sahabat saling menguatkan"ucapku sambil mengusap air matanya,"Aku sayang kamu tha sayangggg bangget"ucap ara lalu memelukku erat,aku juga menyayangimu sahabatku ucapku sambil balas memeluk ara dan tanpa terasa air mataku pun ikut menetes membasahi bahu sahabat kesayanganku ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ketika Cinta Harus MenungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang