One Boy Part 1

40 1 0
                                    

Author prov

Terlihat di taman kota ada dua orang anak remaja yang sedang bermain dengan asyiknya, mereka terlihat seperti tak mempunyai beban, bebas dan tak satupun org yang bisa memisahkan mereka.

"Yaaakk oppa awas kau"

"Kejar aku kalau bisa" laki2 itu menjulurkan lidahnya kearah gadis itu, sehingga kemarahan sang gadis makin naik.

"Awas kau. IYYAAHHH", belum sempat gadis itu berlari kembali mengejar pria itu kakinya tersandung dan akhirnya membuat dia jatuh sambil memegangi lututnya yang berdarah.

"Hye Jin!!!" teriak pria itu memanggil nama sang gadis yang sangat ia sayangi

"Kau tidak apa-apa?" pria itu berlari secepat munkin ke arah gadis, namun gadis itu hanya menangis sambil memegangi lututnya yang terasa sangat perih. Di sisi lain ada pria yang melihat mereka berdua, pria itu juga seumuran dengan mereka. Laki-laki itu tampak menahan emosi sambil berjalan dengan cepat ke arah mereka berdua.

"Yakk, luhan apa yang kau lakukan padanya kenapa bisa seperti ini, huh?" ya, nama pria yang bermain dengan Hye Jin bernama luhan.

"Mianhae, ini hanya salah paham sehun" dan sehun adalah laki-laki yang melihat mereka dari kejauhan tadi.

"Salah paham apa huh? Jelas-jelas aku melihatnya jatuh karna kau" dengan amarah yang sedaritadi dia tahan Sehun pun menarik kerah baju luhan, melihat reaksi kedua temanya Hye Jin yang dari tadi hanya menangis sambil memagangi lutunya pun angkat bicara.

"Sudah hentikan, kalian harusnya menolongku bukannya bertengkar!!" kata Hye Jin sambil melihat kedua pria yang hampit beradu fisik. Baru saja Luhan ingin jongkok untuk menggendong Hye Jin, tapi Sehun mendorongnya. Luhan hanya menatap sehun dengan tatapan dinginnya, Sehun tidak menghiraukannya.

"Biar aku yang melakukanya" kata Sehun sambil menggendong Hye Jin, sebelum pergi Sehun berbalik melihat
Luhan.

"Jika kau tidak bisa menjaganya, lebih baik serahkan dia padaku" kata Sehun

"Ini hanya keberuntunganmu Sehun, aku akan memjaganya sampai kapanpun" kata Luhan yang tak mau kalah. Sehun hanya memberikan senyum miringnya dan pergi meninggalkan Luhan sendirian.

*******

"Ibu aku pulang" kata Hye Jin ketika sampai di rumahnya, dia melihat ke sekelilingnya terlihat ada beberapa koper besar dan beberapa barang yang sudah di masukkan dalam kardus. Akhirnya ibu Hye Jin keluar dari dapur, ibu Hye Jin kaget ketika melihat putrinya duduk di sofa dengan lutut yang berdarah.

"Apa yang terjadi? Kenapa kau berdarah? Siapa yang melakukan ini? Kau tidak apa-apa?" Hye Jin hanya menganggukkan kepalanya. Beginilah sifat ibunya jika anak semata wayangnnya terluka.

"Akan ibu ambilakan obat tunggu sebentar yahh" ibu Hye Jin berlari untuk mengambil obat, sedikit menunggu akhirnya ibu Hye Jin datang. Dengan perlahan ibu Hye Jin mengobati luka anaknya, sesekali terdengar suara Hye Jin yang menahan sakit. Setelah selesai Hye Jin bertanya pada ibunya.

"Shtt, ibu kita akan kemana?" tanya Hye Jin pada ibunya sambil menahan sedikit rasa sakit.

"Kita akan pindah ke korea" betapa terkejutnya Hye jin mendengar kata ibunya.

"Kapan kita akan pindah? Kenapa kita pindah? Sekolahku bagaiman? Aku sudah merasa nyaman di sini ibu" mendengar itu ibu Hye Jin mengelus puncak kepala anaknya.

"Kita akan pindah besok, kita pindah karna perusahaan ayah di sana menurun, dan sekolahmu juga sudah di urus. Jadi sekarang kemaskan barang-barangmu ibu tidak ingin kita terlambat ke bandara besok". Itulah kata ibu Hye Jin.

'Tapi bagaimana dengan Luhan dan Sehun aku tidak mau meninggalkan mereka' batin Hye Jin.

Hye Jin berlari ke atas menuju kamarnya dengan air mata yang sudah tidak bisa di bendungnnya. Ibu Hye Jin pun hanya melihat anaknya dengan sedih, ibu Hye Jin tau bagaimana perasaan anaknya yang harus meninggalkan sahabatnya.

Sesampainya di kamar Hye Jin duduk di pinggir kasurnya memeluk lututnya sambil menangis.

'Jika aku pergi siapa yang akan membuatku tertawa?, siapa yang akan menjagaku?, aku tidak ingin pergi. Kapan aku akan bertemu lagi dengan Luhan dan Sehun?", Hye Jin terus menangis dengan ditemani hembusan angin yang masuk dari jendelanya.



Maaf klo ada typo atau ngga nyambung, soalnya ini ff pertama aku. Mohon sarannya yahh

One Boy (Kris Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang