part 2

21 1 0
                                    

Luhan prov

Aku merasakan tulang-tulangku tidak bisa lagi menopang badanku, aku tidak bisa merasakan badanku, aku tidak bisa mengeluarkan suara lagi. kenapa? dia pergi, kenapa dia meninggalkanku? aku tahu aku bukan siapa-siapanya tapi,setidaknya dia tidak pergi. aku melihat sebuah foto di atas mejaku, aku mengambilnya dan memandangi foto itu. Kurasakan air mataku jatuh menuruni pipiku, aku menangis. Bagaimana aku tidak menangis wanita yang aku sayangi akan pergi ke korea besok, meninggalkanku sendirian. Aku memeluk foto itu berbaring dan menagis, ku harap ini semua hanya mimpi. Dan akhirnya akupun tertidur.

KRING...KRING...KRING

"argh...iya iya aku bangun diamlah dasar pengganggu mimpi" aku langsung mematikan alarm itu. Dengan malas aku pergi kekamar mandi. Setelah selesai aku memakai baju, saat aku merapikan rambut handphoneku berbunyi, sebuah telpon dari Sehun.

"ya! Ada apa?"

"kau mau ikut tidak mengantar Hye jin ke bandara?"
Jadi itu bukan mimipi.

"iyya, aku akan ke sana"

Dengan cepat aku menutup pintu kamar dan berlari menuruni tangga. Aku berlari sekencang munkin, aku tidak mau terlambat mengantar Hye jin ke bandara. Setelah sampai aku mengatur nafasku. Akupu masuk ke rumah Hye jin untuk terkhir kalinya, ku lihat di sana sudah ada Sehun, Hye jin dan ayah ibunya yang sudah siap pergi ke bandara.
"kau lama sekali oppa" kata Hye jin, ku lihat dia menahan tangsinya lucu sekali.

"maaf aku terlambat bangun"

"apa, kau terlambat bangun. Memangnnya kau tidak ingat aku akan pergi?"

"sudah, kita harus pergi sekarang jangan sampai kita terlambat." Kata ayah Hye jin.

Akhirnya kamipun pergi ke bandara aku, Sehun, dan Hye jin naik mobil Sehun sedangkan ibu dan ayah Hye jin naik mobil yang sudah di sewa. Hening, tak ada yang berbicara semua terlihat sibuk dengan pikiran sendiri. Karna bosan dengan susana hening akupun bertanya pada Hye jin.

"apakah kau disana akan sekolah?"

"tentu saja" jawabnya bersemangat

"berarti, kau akan dapat teman baru yang banyak" kata Sehun di belakang.

"walaupun aku akan mendapat teman disana tidak akan ada yang sama seperti oppa" kata Hye jin dan menahan tangis lagi.

"sudah sampai" kataku dan memarkir mobil. Dan kami turun satu persatu.

Aku dan Sehun membantu ayah Hye jin menurunkan koper. Setelah itu kami menunggu satu jam lagi. Dan satu jam berlalu akhirnya Hye jin ayah dan ibunya sudah siap pergi.

"jaga dirimu baik-baik" kata sehun.

"rindukan aku yahh" kataku.

"aku akan mengabari kalian jika sudah sampai, aku tidak akan melupakan kalian"

Tiba-tiba saja Hye jin memelukku dengan erat seperti tidak ingin melapaskannya, dan akhirnya pun dia menangis.

"hiks...aku tidak mau pergi oppa, hiks...aku inggin tinggal di sini bersama kalian berdua" katanya di sela tangisnya.

"kau harus pergi, jangan kawatirkan kami" dia pun melepaskan pelukannya.

"benarkah?" tanyanya dan memeluk Sehun tak kala eratnya.

"oppa, aku menyayangimu" Hye jin meneggelamkan wajahnya di pundak Sehun.

"aku juga, sekarang pergilah jangan sampai pesawatnya meninggalkanmu" kata Sehun memeluk erat Hye jin.

"biarkan saja, kan aku bisa tinggal di sisni" kata Hye jin membuat aku dan Sehun tertawa. Akhirnya Hye jin pun melepaskan pelukannya. Dan dia pegi menaiki tangga pesawat, tapi sebelum masuk dia menghadap kembali dan merentangkan tangannya lebar. Aku dan Sehun berlari dan memeluk Hye jin sangat erat.

"ehehhiks...hiks...oppa sampai jumpa"
Aku tidak peduli pada semua orang yang melihat kami, akankah ini pelukan terakhir kami?.

Luhan P.O.V and.

Sehun P.O.V

Semua orang melihat kami tapu aku tidak peduli.dengan berta hati kami bertiga melepaskan pelukan kami.
"sampai jumpa oppa" kata Hye jin dan memasuki pesawat. Aku dan Luhan memandangi pesawat yang memisahkan kami dan Hye jin, dan akhirnya pesawat itu hilang di balik awan membawa wanita yang aku cintai.

"ayo kita pulang" kataku mengajak Luhan.
"Luhan? Kau tidak apa-apa?" akupun mengguncangkan badan Luhan dan diapun sadar.

Kamipun pergi menuju rumah. Aku mengantar Luhan pulang dia terlihat lemas.
"hey, jangan seperti itu kita pasti akan bertemu lagi dengannya. Lagupula aku ada di sini"

"yahh, setidaknya aku punya kau. Aku masuk dulu hati-hati." Akhirnya dia turun dan masuk kerumahnya.

Sebelum pulang ke rumah aku pergi membeli bubble tea. Setelah sampai aku segera turun dan membeli bubble tea. Tempat jualan bubble tea ini berdekatan dengan pantai, teringat saat aku pertama bertemu dengan Hye jin.

Flashback

Aku membeli bubble tea setelah pulang dari kerja kelompok, aku melihat pantai dan pergi. Aku meminum bubble tea ku sambil memasukkan tanganku di saku jaket. Terlihat pantulan cahaya matahari sore dari air yang bersih dan bergelombang dengan teratur. Terlihat banayk orang ada yang bersama keluarga, berpacaran dan yang lain-lain. Tiba-tiba saja ada wanita setinngi telingaku menabrakku, dia jatuh sedangkan aku tetap berdiri. Akupun membantunya berdiri.

"kau tidak apa-apa?" tanyaku padanya, aku terkejut melihat wajahnya yang sangat cantik. Dia seperti bidadari.

"oppa kau tidak apa-apa?" sekarang dia yang bertanya, aku menggelengkan kepala dan mengagguk. Kamipun berkenalan dan aku mentraktirnya bubble tea ternyata dia suka. Saat itu aku menyekuai Hye jin.

Flashback and

Aku berhenti melamun saat penjualnya memberikanku bubble tea setelah itu aku pulang.
Sehun P.O.V and

Maaf chingu aku barusan udah UN jadi terlambat. Mihon votenya yahh,saat votenya banyak aku bakalan bikin chapter yang spesiall. Jadi jangan lupa voe yahh :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Boy (Kris Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang