My Sweet Enemy

Other Side

~Helena's POV~

"Ehmm"

Aku berbalik saat mendengar suara berdehem di belakangku.

"Lo..." Kuacungkan jariku ke arahnya sambil melotot. Dia tersenyum misterius kepadaku

"Hai" Katanya

"Kapan lo disini? Jadi gue gak sendiri dari tadi?" Tanyaku

"Sepertinya begitu" Jawabnya sambil tersenyum.

"Ohh" aku hanya manggut-manggut. "Gue cabut dulu"

"Ehh tunggu lo mau kemana?"

"Balik ke kelas"

"Bukannya pas lo maen basket itu jam pelajaran yah?" Tanyanya mengintimidasi

Aku menghela napasku "Gue telat masuk kelas"

Dia terkekeh.
"Yauda gausa balik sekalian, jam nya masi belom selese" Jawabnya tenang

"Sini aja nemenin gue" Tambahnya dengan wajah nyengir.

"Idih ogah. Gue aja ga kenal sama lo!"

"Pliss ya lu pikun amat. Kita ketemu tadi pagi pas lo jatoh" dia terkekeh

Aku melotot kearahnya. Ingin aku menonjok wajah tak berdosanya itu.

"Cihh lo temennya si Bad Boy. Jelas gue ga inget inget lah ga penting juga"

"Yauda gausa debat. Sini sini" Bujuknya

Aku menghela napas lagi, dan berlari kecil kearah pinggir lapangan dan duduk disana.

Ia berdiri dari kursi penonton dan duduk disampingku.

"Gue Shawn Mendes. Panggil aja Shawn" Katanya sambil membenarkan posisi duduknya

"Gue Helena Marcuss. Panggil Helena" jawab gue malas

"Gimana?"

"Apanya?"

"Luka lo"

"Ohh.. uda baikkan. Uda ga kerasa" ucapku sambil mengusap usap lukaku tadi.

"Untunglah" jawabnya sambil melihat mataku

Aku mengalihkan pandanganku lurus kedepan.

"Lo jago juga basketnya"

"Gue sering main dirumah."

"Mau tanding? Lo lawan gue?"

"Lo nantangin cewek?"

"Oh lo cewek. Gue kira cowok"

"Ga lucu sumpah"

"Gue emang ga niat ngelucu"

"Yaudah"

"Gimana mau gak?" Tanyanya lagi dengan nada lebih tinggi

"Oke! Yang kalah nraktir makanan selama 1 minggu?"

"Deal" jawabnya mantap

Dia mengambil bola basket dan mulai memantul mantulkannya

Dan pertandingan satu lawan satu dimulai
.
.
.
.
.
.
.

Pertandingan selesai

"Hosh hosh hosh" napasku terengah engah

"Waaahhhhhh lo keren" teriaknya sambil tertawa

"Lo kalah ya! Traktir gue seminggu"

"Iya iya" jawabnya pasrah

Kami bertatapan dan tertawa bersama