Chapter 7

39 3 3
                                    

"Apakah dia betul-betul sakit?kenapa juga aku harus cemas" ucap Kaori dalam hati "ya sudah..aku akan menjenguknya besok" Miki pun tersenyum senang.

Esok hari

"Aku akan membawa buah-buahan dan obat saja deh" Kaori sudah mempersiapkan nya.
"Bu..aku pergi dulu yahh"
"Ya.."
"Ting..tong.." Kaori menekan bel rumah Fuuto

"Kaori! Ada apa kau kesini?" "aki disuruh Miki kesini. Katanya kau sakit?" "ha..ha kau mengkhawatirkan ku yaa"

Kaori langsung menyentuh jidat Fuuto dengan telapak tangan nya(muka Fuuto memerah) "kau panas sekali!" Kaori mengukur suhu tubuh nya Fuuto "37,8°C!!" "sebaiknya kau tidur lagi saja! Aku akan mengompresmu dengan batu es dan aku akan membuat bubur. Kau belum makan kan?"
"Ya. Aku belum makan maaf merepotkan mu Kaori-chan" tubuh Fuuto yang lemas itu sudah terbaring di atas kasur.

**Bubur nya sudah siap**

"Nih..bubur nya sudah jadi. Maaf saja kalo rasa nya tidak enak" "kau membiarkan ku makan sendiri?" "iya lah..kau kan sudah besar" "ayolah. Kaori..suapi aku,aku tidak sanggup memegang sendok nya" "jangan seperti anak bayi! Manja sekali" Fuuto tiba-tiba(menampilkan wajah melas nya) dan membuat jengkel Kaori akhirnya Kaori menyuapi Fuuto.

"Tapi kali ini saja ya!" "iya Kaori-chan"

•Setelah selesai makan•

Fuuto terlihat lelah dan kembali tidur.
Kaori melangkah ke arah Fuuto dan duduk disebelahnya. Kaori berbisik berbisik ke telinga Fuuto(sebenarnya Fuuto hanya ber pura-pura tidur saja)

"Maafkan aku. Belum menjawab pertanyaan mu waktu i--" tiba-tiba Fuuto menarik Kaori ke dalam dekapan nya.
"Kau tidak perlu menjawab nya dengan cepat. Aku hanya ingin mendapatkan cinta mu" balas Fuuto. Dengan spontan Kaori kaget dan muka nya langsung memerah seperti tomat.
"F...fuuto?" Fuuto masih memeluk Kaori
"biarkan aku seperti ini sebentar saja Kaori. Aku sangat lelah" akhirnya Kaori tidak bisa membantah kemauan Fuuto.

××××××××

Bel masuk.
Mereka berdua sudah masuk sekolah(karena kemarin Fuuto sakit dan akhirnya Kaori bolos sekolah karena menjenguk nya)
"Kaori-chan kau sudah jenguk Fuuto kemarin?" Miki menghampiri Kaori "iya. Sudah" "oh..aku senang kalau begitu"

Istirahat.

"Kaori-chan cepat dong. Perutku sudah berisik nih" Miki menarik tangan Kaori "iya..iyaa sabar"
Mereka memesan makanan dan duduk di kursi kantin. Kaori menoleh ke samping dan disamping nya ternyata ada Fuuto yang sedang mengobrol dengan teman nya. Tanpa sadar Kaori terus memperhatikan nya. Saat Fuuto menengok mata mereka saling bertatapan dan Fuuto mengedipkan satu mata nya. Berniat menggoda Kaori. Segeralah Kaori berbalik untuk menyantap makanan nya.

Fuuto menghampiri Kaori "hey. Pulang sekolah nanti temui aku di halaman belakang sekolah" Kaori yang sedang menyantap makanan nya langsung terhenti.
"E..eh t..tu--" sebelum melanjutkan kata-katanya. Fuuto sudah pergi duluan.
"Ada aoa Kaori-chan? Kenapa Fuuto menyuruh mu ke halaman belakang" "aku juga tidak tahu Miki..ayo kita ke kelas"

××Pulang sekolah××

"Miki-chan kau duluan saja. Aku ada urusan dengan Fuuto" "oh. Baiklah..bye Kaori-chan"
Kaori segera menuju ke halaman belakang sekolah.
"Hey! Kenapa kau menyuruh ku kesini?"
"Oh. Kau sudah sampai..tenanglah jangan terburu-buru" "aku hanya ingin berterimakasih kepada mu karena telah menjenguk ku kemarin. Sebagai rasa terimakasih ku. Aku ingin mengajak mu menonton" "ha! Kau tidak usah ber trimakasih"

"Lagi pula aku menjenguk mu. Karena disuruh Miki. Maaf aku menolak tawaran mu" "oh. Kau menolak tawaranku. Siap-siap saja temen mu Miki itu akan ku jahili*evil smile* "apa! Iya iya aku akan pergi nonton bersamamu. Tapi ingat kau tidak boleh menjahili Miki!"
"Siip..nah gitu dong. Tidak boleh menolak tawaran orang lain. Oke kalau begitu hari minggu ya jam 16.00"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Rival Or My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang