LABIRIN

19 4 0
                                    

Aku berjalan kembali ke kelas. Kulihat tanpang 2 orang menyebalkan  itu dengan lekat.
Kembali ku duduk di bangkuku.
Ku teguk minumanku, dan mengeluargan buku geologiku.
Mereka berdua mengamati diriku yang tanpak normal-normal saja. Seperti biasa aku hanya membaca, diam dan tak melakukan apapun selain itu.

-bel pun berbunyi-

Soal keluar dari tas berwarna coklat milik Pak Ady. Ah soal geologi yang keluar, membuat kepalaku pusing 7 keliling. Aku memang anak yang pintar tapi entah mengapa aku tak bisa berfikir kali ini. Rasanya begitu kacau.
Ku balik lembar demi lembar soal berharap ada satu nomor yang dapat ku isi.
Tapi tidak ada ku rasa, ku hembuskan nafasku. Dan memejamkan msta sejenak.
Aku meminta izin untuk ke kakar mandi. Ingin membasuh muka ini karna letih. Pak Ady memberi izin.

Suara keran mengalir, ku basuh mukaku. Dan menarik nafas dalam-dalam. Ku pejamkan mataku sejenak.

Puftttt.........tenang  Nate lu bisa ngerjain ulangan ini

Ku buka mataku. Kulihat ada gadis yang serupa denganku,
Tapi entah  mengapa aku tidak mengenalnya
Ku sapa ia perlahan
Permisii.....kau anak jurusan apa? Kelas apa?
Tak ada respon dari gadis itu. Aku mulai kesal. Saat ku pegang pundak gadis itu. Gadis itu sedikit menoleh.
Dan saat ku dapatkan wajahnya.

Prakkk..........Nate........!!!!!

Suara yang mebuatku kaget.
Astagaaaaa aku tertidur!!!!! Jadi yang tadi itu mimpi?!.

Cuci muka sana ujar guru geologiku.
Ku langkahlan kaki. Dan merasa berdebar saat mencapai pintu toilet, ku buka perlahan.
Ku lihat kesekeliling,dan beruntung terdapat 2 orang gadi yang sedang berdandan. Ku hembuskan nafasku dan masuk, gadis-gadis itu mengamatiku sekilas dan fokus untuk berdandan kembali.

Kembali ku basuh mukaku. Setelah selesai aku kembali ke kelas.
Dan ternyata waktu pelajaran geologi telah hampir usai dengan waktu tersisa 7 menit, ku kerjakan soal dengan semampuku.
Tepat waktu aku selesai. Entah hasil apa yang akan ku dapatkan,dengan hasil terburu-buru ini.
Aku terdiam dan memikirkan betapah gegabahnya aku dengan hal ini, banyak sekali peristiwa aneh. Tapi entah mengapa aku tertuju pada mimpiku. Aku ingin mengetahui kelanjutannya.
Apakah aku sedang ber - LUCID? (Mimpi bertemu dengan alam bawah sadar).

Pikiranku tak karuan, aku menghela nafas dan membereskan semua buku-buku. Kali ini aku tidak pulang karna aku ada tugas tambahan, yaitu menjaga perpustakaan. Kebetulan jadwal piketkh hari ini.
Dengan malas ku langkahlan ruang dengan penuh buku tua, dan memiliki bau yang khas.
Ku hembuskan nafas kesal saat duduk di meja penjaga, hanya ada 3 orang yang berada di sana. Setauku mereka anak-anak jurusan IPA.
Yang memang kutubuku, dan menghabiskan waktu mereka setiap hari di tempat ini.

Aku mengecek rak demi rak untuk menyusun buku yang telah di kembalikan. Saat aku di bagian astral, ku temukan satu buku tentang lucid dream.
Aku mengambil dan membawanya ke meja penjaga. Setelah aku menyusun semua buku kembali ketempat, ku luangkan waktuku untuk membaca buku yang ku pilih tadi.
Di buku itu menceritakan tentang cara-cara lucid dream, apa saja model lucud dram,dan lain-lain.
Tak kutemukan jawaban yang sesuai dengan apa yang ku alami.
Aku kembali mengantuk.
Mata ini kembali ingin menutup, rasanya sayup sekali.
Letih menyambar otakku, tak dapat di tahan aku kalah oleh rasa kantukku.

-ku tertidur-
Aku melihat sekeliling, dan sepertinya aku tertutup kanut tebal, tak ada ruang untukku bisa melihat sekeliling.
Kabut-kabut itu berformasi menjadi sembuah bangunan, sebuah labirin.
Dengan warna kabut yaang tiba-tba berubah menjadi berwarna hitam pekat seperti asap, ku metap kabut yang lama kelamaan menjadi sebuah jalan.
Jalan yang tak dapat ku tebak, dimana jalan keluarnya.
Aku menatap sekeliling, dan benar-benar aku terperangkap.

DisappointedWhere stories live. Discover now