Pesan

797 64 26
                                    

Annie masih di sana. Duduk sambil memandangi layar ponselnya. Ditemani dengan segelas kopi hitam tanpa gula yang entah kenapa rasanya enggan untuk ia sentuh. Setelah ponselnya berhasil mengalihkan perhatiannya. Berkali-kali ia baca rangkaian huruf yang mencipta beberapa kata itu. Hanya kalimat sederhana yang kemudian terbentuk. Kelewat sederhana untuk dapat memberinya dampak yang luar biasa. Ya, harusnya begitu. Namun, apa mau dikata, rentetan kata itu, nyatanya memberikan dampak luar biasa.

Diletakkannya benda persegi itu di atas meja. Dan jemarinya beralih pada gagang cangkir kopinya. Menyesapnya sejenak, baru meminumnya sedikit. Rasanya, tidak seperti yang ia harapkan. Dengan pasti, diletakkannya kembali cangkir itu di atas piring kecilnya. Kopi hangat yang sudah mendingin rupanya tidak cukup menarik. Maniknya kini menatap ponselnya. Kembali tertarik dengan benda persegi itu. Namun, ketertarikan itu memudar dengan segera. Pandangannya beralih pada pemandangan di luar jendela apartemen kecilnya. Kesibukan di luar sana, memberikannya hiburan tersendiri. Dan senyum terpatri di sana. Bersama dengan bangkitnya ia dari kursi santainya. Bersiap memulai hari. Dengan senyum manis dan perasaan lega.

.

.

.

Pandangnya tak lepas dari kanvas. Jemarinya menari mesra dengan kuas dan cat. Meski peluh jatuh tak terkira, meski lelah semakin menggerogiti, senyum dan semangatnya tak jua pudar. Lukisan di hadapannya, sebenarnya bukanlah apa-apa. Ketimbang lukisan lain miliknya yang kini telah bertengger manis di galeri, museum, atau rumah seorang kolekter barang seni. Benar, tidaklah seberharga dan seartistik itu. Lukisannya kali ini, juga bukan lukisan penuh makna yang diburu para penilai dan kritikus barang seni. Lukisannya kali ini, hanyalah lukisan biasa. Lukisan yang sederhana. Tak banyak permainan warna rumit apalagi arti filosofis. Hanya sebuah bunga anggrek berwarna biru. Setangkai lebih tepatnya. Sederhana. Dengan bunga yang tentu saja berwarna biru, tangkai berwarna coklat tua, beberapa daun mungil yang menghiasi sang tangkai dengan warna hijau muda. Dan sedikit warna putih pada kelopak bunganya. Masalah latar, tak ada yang spesial. Warna putih kanvas dipilih Annie menjadi latar yang paling pas. Lukisan yang terlalu sederhana. Meski begitu, keindahan tetap terpancar darinya. Dari karya ciptaan Annie Leonhart. Sebagai bukti akan bakat dan dedikasi yang luar biasa.

Annie menatap lukisannya dengan senyum puas dan tatapan haru. Tak pernah ia merasa seperti ini sebelumnya. Rasa puas yang berbalut haru. Rasanya, bebannya kembali berkurang. Kemudian, ia bergerak untuk membersihkan peralatan lukisnya. Ia harus segera menutup studionya. Hari beranjak petang, dan ia baru ingat, kalau perutnya sama sekali belum diisi sejak siang. Sejak ia sampai di studionya dan tenggelam dalam lukisannya.

Semua sudah selesai di rapikan. Cat yang belepotan di meja dan lantai, kanvas, kuas, dan sebagainya. Annie sekali lagi manatap puas segalanya. Ruangan yang bersih dan rapi, juga coat coklat panjangnya. Sekarang, saatnya mencari tempat makan, pikirnya. Ia meraih ponseln yang ia letakkan di meja, sembari memakai coatnya.

Beep!

Buru-buru Annie merogoh saku coatnya. Mencari dimana gerangan ponselnya. Setelah mencari dengan teliti, ai akhirnya menemukan benda itu. Bersembunyi dengan beberapa kertas tagihan laundry minggu lalu dan sebungkus roti coklat yang sempat ia beli tadi pagi. Annie tertawa minis untuk dirinya sendiri. Betapa berantakannya semua ini. Tapi, tak cukup lama, sampai ia melupakan semua hal berantakan itu. Dan beralih pada ponselnya. Sunyi menyita waktunya begitu lama. Tertegun dalam pesan yang muncul di ponselnya. Senyum malah kembali hadir setelahnya. Menyertai langkahnya dan mengisi kembali semangatnya.

.

.

.

Annie makan dengan tenang di salah satu kedai makanan cepat saji yang terdekat dengan apartemennya. Sambil makan, ia sempatkan untuk menggunakan wi-fi gratis yang memang disediakan oleh pihak kedai. Lama ia disana. Browsing sana, browsing sini, upload ini, upload itu, dan tak lupa, menyempatkan diri untuk mendownload dan memperbaharui aplikasi.

PesanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang