LABRAK-MELABRAK

8 0 0
                                    



Kedatangankuke les hari ini terasa aneh dan sedikit menakutkan, menakutkan bahwa aku bakalan gagal move on kalo ketemu dia. Sikapku 360o berbeda padanya, biasanya aku ceria dan hebohterutama saat bertemu dengannya tapi kali ini saat dia memanggilku, aku bahkantidak menoleh padanya. Dia mencoba mengalihkan pandanganku padanya denganmemanggil namaku, "Lisya!" tapi tetap saja tidak berhasil membuatku berpaling.Aku kemudian masuk ke kelasku dan sedikit berteriak, "don't call my name!."Ya.. hanya orang bodoh yang tidak bisa melihat perubahan sikapku dari yangbiasanya heboh dan ceria menjadi sangat cuek dan apatis. Tapi itulahsatu-satunya cara bagiku untuk melupakan orang yang sebelumnya kucinta.

            Yap... benar saja dia merasa adayang berbeda denganku. saat bel tanda berakhirnya kelas aku segera keluar kelastapi baru saja kulangkahkan kakiku keluar pintu kelas seseorang menarik tanganku,ternyata dia adalah Sarah pacar Nico. Dan dibelakangku sudah ada Nico, mereka membawakuke tempat yang jauh dari lalu-lalang teman-teman yang hendak pulang. Merekaberdua dan aku sendiri dan mereka menutup pintu yang membuatku sontak terkejutdan takut.

"apa-apaanini?" tanyaku dengan perasaan takut.

"Sya...sebentar aku mau bicara" kata Sarah.

Karenatakut aku melepaskan genggaman tangannya yang kuat dan cukup menyakititanganku. Langsung aku keluar dan membuka pintu sambil sedikit mengelus-elustanganku yang sakit karena genggaman Sarah yang kuat.

"ayolahSya, sebentar saja aku mau bicara" paksa Sarah. Hanya aku dan Sarah yangbercakap saat itu, Nico hanya diam menatapku tapi hanya ekor netraku yangmembalas tatapannya sedangkan pusat netraku tertuju pada apa-apa yang dilakukanoleh Nico.

"apalagi? Aku gak punya waktu untuk ini. Ada apa? Aku gak punya urusan dengankalian. Jika ini soal kalian aku sudah tahu, sudahlah aku harus pulang jikatidak aku akan dimarahi oleh instrukturku di asrama karena pulang telat" tegaskusedikit membuat alasan padahal jam izinku masih lama.

"ayolah..hanya lima menit saja, tidak 3 menit saja aku mau bicara" Paksanya. Lagi-lagiNico hanya terdiam membisu melihat kami berdua adu argumen.

"tidakbisa, aku harus pulang cepat jika tidak aku akan terlambat, lepaskan! ayahkusudah menungguku didepan" tegasku beralasan kalau ayahku sudah menunggu padahalayahku tidak bisa menjemputku hari itu. Sarah lalu melepaskan genggamannya danmenganggakat tangannya seakan memberi kode pada Lindung kalau dia menyerahpadaku. Aku kemudian memunggungkan mereka lalu meninggalkan mereka, tapi aku merasalangkahku tetap ditempat dan ternyata Lindung menarik tasku. "lepaskan! aku maupulang!" tegasku sedikit meninggikan suara. Akhirnya dia melepaskan pegangannyadi tasku. Dengan segera aku berjalan secepat mungkin untuk meninggalkan merekaberdua.

 Keluar dari les, aku kembali berjalan normaltapi ada yang aneh, terasa seperti ada yang membuntutiku. Aku memberanikan diriuntuk menoleh ke belakang ternyata si Monyet Lindung yang mengikutiku. "aduh.... ada apa lagi? Gue gak punya masalah dengan kalian berdua. Gue udah tahutentang kalian udahlah, Gue harus pulang ayah Gue udah nunggu." Bentakku.

"kenapahari ini Lu cuekin Gue, Sya? Apa salahnya? kalo Gue salah Gue minta maaf"dengan muka memelas dia menggenggam tanganku.

"lepaskan tanganku! Lu gak salah dan gak perlu minta maaf. Lu gak salah udah, yaGue mau pulang!" tegasku sambil melepaskan genggamannya.

"tapikata Angel...."

"apa?A....A..Angel?" aku terkejut mendengar nama sahabatku yang tahu semua tentangperasaanku saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GOOD BYE MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang