2; nouveau

60 4 0
                                    

'A year changes you a lot.'
-----------------
Jumat, 10 Oktober 2014

Andri mengayunkan pena diatas buku matematikanya tergesah-gesah. Ya, apalagi kalau tak sedang mengerjakan PR? Sebenarnya Andri bukan malas, namun tak mengerti. Sehingga pilihan terakhirnya hanyalah mengerjakan PR disekolah. Mengerjakan PR disekolah sudah menjadi hukum alam tersendiri. Bukan hanya Andri yang melakukannya, siswa lain juga pasti pernah, bukan? Ya, walaupun tak sesering Andri. Hehe

"Asslamualaikum, yareobun!" Pekik nyaring yang tak asing terdengar. Ya, siapa lagi kalau bukan Ghina. Teman Andri yang satu ini alaynya minta ampun!

"Sapa yang mau jadi temen lo,Ghin?" Goda Chandra masih tetap berkutat dengan PRnya. Chandra juga mengerjakan PR disekolah. Ya memang, Ghina dan Chandra tak pernah akur. Ghina sih, anteng aja. Namun, Chandra tak henti-hentinya menggoda Ghina. Alhasil, Ghina kesal dan melawan Chandra. Malangnya, komuk(?) Ghina ketika kesal, nyeselin! Jadi bukan hanya Chandra yang kesenangan mengganggu Ghina, teman sekelas pun jadi ikut membullynya.

"Brisik lo, Chan." Balas Ghina.

"Lah, Gentong nyolot! Woy Ndut, urusin nih pacar lo, tar nangis lagi." Kata Chandra sambil menoyor bahu kanan Peter.

"Lah, Anjir. Mending gue sama kebo lagi." Protes Peter.

Peter tidak berpacaran dengan Ghina. Hanya saja, kalian tahu kan disetiap kelas pasti ada kapel-kapelannya? Nah, sialnya kapel terthe best dikelas Peter dan Ghina. Sehingga merekalah yang sering di ledek, walaupun Ghina juga sering baper((Oops!))

"Anjir." Umpat Ghina.

"AHAHA TerGhin everywere!!!" Timbal Nafa diikuti gelakan sekelas.

"Lope-lope diudara gitchu, TerGhin celalue." Andri pun ikut-ikutan meledek Ghina. Namun, e-eh, kealayan!

"Paan sih, Ndri? Ga usah ikut-ikutan, tar cemburu lo!" Goda Peter.

"AHAHA. Tuh, Ndri. Peter bilang tar cemburu!" Timbal Chandra. Kini tidak pada Ghina lagi godaan yang dituju, tapi Andri!

"Yha, kalo gitu PNdri everywere!" Tesha dan Indah yang tadinya diam mulai membuka suara.

"Wei, nyet! Ko jadi gue?!" Protes Andri yang tak terima dengan ledekan teman-temannya. Semuanya gara-gara Peter! Jika saja Peter tak berkata hal-hal aneh pasti Andri tak akan kena getahnya!

"Dah lah, Ndri. Kita tau lo suka ma Peter." Goda Chandra lagi.

"Dah ngaku ae lo. Ahahahah" Timbal Nafa ikut-ikutan.

"Yha, gimana yach, masa gue ga suka ma baboe cediri. Hwehehe." Andri hanya bercanda. Ia mencoba sebisa mungkin agar terlihat biasa saja, tapi tiap orang punya pendapat masing-masing, bukan?

"Yaela, jir! Kode tuh, Ndut." Pekik Chandra yang diikuti ledekan teman lain.

"Anjir, Andri dah main kode-kodean ya karang!"

"Ndri, Anjir lo nikung gue!"

"Pake hastag woe! #AndriYeangLelachJombloe"

"Ahahah PNdri bersemi, cwuk!"

Andri hanya diam.

Dan akhirnya ia sadar. Ia sudah berkata salah. Teman-temannya menganggap perkataannya serius. Dan akhirnya, lahirlah kapel baru

Sekali lagi, Andri yang malang.

-----------------
07.15 PM

Andri merebahkan tubuhnya lelah, Ia tak habis pikir dengan apa yang teman-temannya lakukan disekolah tadi. Menjodoh-jodohkannya dengan Peter? Ya Tuhan, please deh. Andri bahkan geli saat membayangkannya.

Drrt... Drrt... Drrt... Drrt...

Awalnya, Andri tak ingin menghiraukan ponselnya yang bergetar sejak tadi. Ponselnya yang tak kunjung berhenti bergetar membuat Andri tak bisa fokus pada kegiatan bersantainya. Memang getaran ponsel yang sangat mengganggu. Terpaksa, Andri membangkitkan tubuhnya meraih ponsel yang sedang dicharger tak jauh dari tempat perebahannya. Dengan malas, Andri mencabut charger dari ponselnya dan kembali merebahkan tubuhnya lalu mulai mengecek pesan.

Ya Tuhan! 19 pesan tak terbaca! Dan semuanya dari Peter!

Andri membelalakan matanya, kaget. Pikirannya mulai berangsut kemana-mana. Bagaimana jika pesan itu penting? Andri sempat merasa bersalah setelah dari tadi menghiraukan ponselnya yang tak kunjung berhenti bergetar dan baru mengeceknya sekarang.

Namun, semua yang dipikirkan Andri sirna saat membuka pesan tersebut. Raut wajah yang tadinya kaget kini berubah menjadi raut wajah kesal. Bayangkan saja, kalian pasti akan kesal bukan jika mengira pesan yang mungkin saja adalah pesan penting ternyata hanya spam tak jelas yang didasari keisengan?

Demi apa, Peter hanya mengiriminya penggalan namanya saja. Untuk saat ini, Peter teramat sangat sukses membuat Andri kesal. Alhasil, Andri memutuskan untuk membiarkan pesan Peter. Namun, bukannya berhenti mengespam Andri kali ini Peter tambah menjadi-jadi. Andri semakin kesal dengan tingkah kekanakan Peter, ia memutuskan untuk membalas spam-an Peter.

Andri  :  Brisik, guk!

Peter  :  Ndri

Peter  :  Ndri

Peter  :  Ndri

Peter  :  Ndri

Peter  :  Ndri

Peter  :  Ndri

Peter  :  Ndri

Peter  :  Ndri

Andri  :  Paan, gubluk? Gak sah nyepam, nyet!

Peter  :  Ndri

Andri  :  Lah, kangen bilang yyy

Peter  :  Najis

Andri senyum-senyum sendiri membaca respon Peter. Yakali, Andri hanya bercanda agar Peter menghentikan aksi spamnya terhadap Andri. Namun, yang terjadi adalah Andri akhirnya candu membalas spam Peter. Seraya menahan gelak tawanya agar ia tak terlihat seperti orang gila didepan keluarganya, Andri mulai menikmati obrolan-obrolan hangatnya/? dengan Peter.

Hingga tanpa sadar, Andri tertidur dengan ponsel yang berada di genggamannya.

AlphaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora