3; rolling

52 4 0
                                    

'A part of me will always be waiting for you.'
-----------------
Selasa, 1 November 2014

Seperti biasa, pasti setiap dua minggu sekali akan diadakan rolling tempat duduk dikelas. Rolling ini bertujuan agar anggota kelas bisa akrab satu sama lain. Sebenarnya ini adalah saat-saat yang sangat di benci Andri. Yha, bagaimana tidak? Hatinya selalu berdebar(?) saat pembagian pasangan sebangku ((apakah ini cinta?! .g)). Pasti kalian juga merasakan hal yang sama,kan? Biasanya saat rolling pikiran mulai menjalar kemana-mana, takut lah, ini lah, itu lah. Tak sedikit juga pasti yang protes karna pasangan duduk atau posisi duduknya tak sesuai dengan kehendak hatinya. Huh, padahal kan ini sudah diatur setiap dua-minggunya. Mengapa harus protes, sih?

Chandra lah yang paling berpengaruh dalam proses perollingan, yha Chandra ketua kelasnya. Karena pastinya akan ada anggota kelas yang memang susah diatur, Peter dan Nugraha lah contohnya, kalo Reza sih ngalir. Nah, disinilah tugas Chandra untuk memaksa agar Peter dan Nugraha mudah diatur. Mengapa harus Chandra? Ya, karna hanya Chandra yang bisa. Hehe. Biasanya Peter dan Nugraha susah diatur karna malas rolling((-_-)) tapi setelah hasil rolling ditulis di papantulis, Peter pasti mau tak mau akan nurut. Namun beda dengan Nugraha, ia tetap saja keras kepala. Kadang kesal sih, eh, kesal terus sih. Bahkan, Chandra saja pernah sampai muak memaksanya. Nugraha hanya akan setuju jika sesuai dengan otak dan pikirannya ((walaupun setelah diomel sekelas nurut juga,sih)).

"Eh, buruan, woy! Baris sini cepetan dah selese nih undiannya tinggal cabot!" Pekik Chandra yang berdiri tepat di belakang meja guru. Sontak seisi kelas mengambil ancang-ancang berlari menuju posisi Chandra agar mendapat antrian depan atau setidaknya pertengahan, yakali siapa sih yang mau dapet sisa, yegak?

Satu persatu siswa mencabut antrian dengan agak tertib. Setidaknya tak sericuh saat sedang demo/? Nah, mulai lah terdengar suara orang-orang minta gantian posisi lah, tak ingin didepan lah, ingin dibelakang lah, bikin pusing saja! Untung saja Chandra membuat kebijakan bagi pihak yang ingin pindah posisi membuat kesepakatan dengan pihak lainnya agar tak terjadi kericuhan. Jadi, siapa saja berhak membuat kesepakatan asalkan sebelum posisi rolling diresmikan.

"Siapa nomor 4, woy? Duduk sama gue!" Teriak Ghina.

"Nomor 9 siapa, woy?" Nafa pun ikut-ikutan.

"Eh, bajing, gue belum nyabut lah!" Pekik Andri yang entah darimana datangnya namun terdengar jelas tepat di gendang telinga.

"Trus, salah gue? Salah bonyok gue? Lo sih dah gue teriakin malah ngilang." Jawab Chandra.

"Ih! Yaudah mana sisa undiannya?" Tanya Andri pada Chandra yang sibuk menggambar posisi duduk untuk meresmikan rolling.

"Eh, iya. Dah habis tuh, jatoh mungkin satu. Yaudah lah, Ndri. Lo sisa aja dah, ntar pas dah diumumin yang ga kedapet pasangan duduk sama lo. Ribet amet dah." Balas Chandra santai tanpa memalingkan wajahnya sedikit pun untuk menengok kearah Andri.

"Ealah, gabisa gitu dong! Masa gue dapet sisa?! Kalo duduknya dibelakang, gimanaaaa?! Gue kan gak kelihatan, Chan!" Protes Andri. "Ayolah Chan, bantuin gue cari undian yang jatoh lah!"

"Ini nih, Andri. Bisanya ngerepotin doang!" Dengus Chandra kesal. "Woy! Undiannya ilang satu, Andri belum nyabut nih. Bantu cariin coba, emang ni anak satu nyusahin!" Pekik Chandra kepada seisi kelas. Andri menyisipkan cengir manis dipadukan tatapan memohon kepada teman sekelasnya.

"Aelah, Ndri. Udahlah lo sisa aja." Kata Ghina.

"Tapikan gue ga keliatan kalo dibelakang, Ghin!"

"Mangkanya pake kaca mata, ogeb! Yodah ntar kalo dibelakang tukeran dah sama gue." Timbruk Nafa. Andri sedikit berpikir-pikir sebentar sebelum akhirnya setuju dengan Nafa.

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Jun 07, 2016 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

AlphaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora