1. Pertemuan di bawah hujan

5.2K 327 55
                                    

Coba tebak ini cerita anaknya keluarga Auriga yang mana?

Selamat membaca :)





Suara penyanyi mengiringi acara makan malam di sebuah kafe. Dari ruang pribadi di lantai 2, seorang lelaki berusia dua puluh lima tahun memperhatikan aktivitas para pengunjung kafe. Kafe tadi adalah miliknya. Rata-rata para pengunjung yang datang tidak sendirian, selalu dengan keluarga ataupun teman. Akan tetapi, ada satu pengunjung di dekat jendela yang menghadap ke taman selalu saja sendirian.

Mulanya lelaki itu tak sengaja memperhatikan pengunjung yang duduk sendirian itu. Lama-kelamaan, memperhatikan pengunjung itu menjadi rutinitasnya. Berawal dari penasaran dan berakhir jadi rutinitas setiap kali ia mampir ke kafe. Setiap malam dan hal ini sudah berlangsung selama dua bulan terakhir. Tidak ada yang menyangka, rasa penasaranlah yang pada akhirnya mengantarkannya menjadi orang yang sangat ingin tahu.

Lelaki itu masih tak habis pikir, mengapa gadis itu selalu sendirian? Ah, iya. Pengunjung yang selalu diperhatikannya itu seorang gadis. Gadis yang setiap malam selalu datang ke kafe dan memesan menu yang sama. Pernah sekali dia berpikir, apakah gadis itu tak tertarik dengan menu lain? Mengingat kafenya memiliki banyak menu yang menggoda selera. Gadis itu juga duduk di tempat yang sama setiap malamnya. Gadis itu selalu membawa buku untuk dibacanya. Lelaki itu hanya memperhatikan, tanpa tahu sebenarnya kenapa gadis itu selalu sendiri? Buku apa yang dibacanya? Apa yang sedang dipikirkannya?

"Memperhatikan 'dia' lagi, adikku tersayang?"

Lelaki itu hanya diam seraya terus menatap ke lantai bawah. Dia tak perlu memberi lawan bicaranya itu sebuah jawaban karena sebenarnya pertanyaan itu memang tak butuh jawaban.

"Namanya Cinta."

"Aku tahu."

Tentu saja dia tahu nama gadis itu sejak pertama kali dia memperhatikannya. Sebuah nama yang dia dapat berkat meneliti satu persatu bon para pengunjung kafe. Kurang kerjaan memang, tetapi rasanya setimpal ketika dia bisa mengetahui nama gadis itu.

"Cinta dan Rangga. Bukankah itu sebuah kebetulan adikku?" Klise memang, namanya dan gadis itu sama seperti tokoh dalam film yang akhir-akhir ini sedang booming. "Mungkin kalian berdua bisa menjadi pemain film Ada Apa dengan Cinta 3?" Ujarnya menggoda. "Mungkin juga sebenarnya kalian memiliki nasib yang sama, korban sang cinta yang kejam."

Benarkah gadis itu sama sepertinya yang sedang patah hati? Mungkinkah itu alasan mengapa gadis itu selalu sendirian? Ah, apa pedulinya sebenarnya? Kenapa juga dia harus perduli? Tetapi entah kenapa, gadis itu memang telah berhasil mengusik ketenangan batin Rangga.


*


Kesunyian adalah temannya sejak setengah tahun ini. Alasannya berteman dengan kesunyian pun serupa dengan banyak orang diluar sana. Melarikan diri... bukan melarikan diri dari kejaran penjahat seperti di film-film action yang biasa ia tonton, tetapi dari kenyataan. Oh tepatnya melarikan diri supaya bisa menyelamatkan hati yang telah retak berkeping-keping agar tak semakin hancur.

Gadis cantik itu masih ingat, hari itu hujan turun deras sehingga dia yang saat itu sedang berjalan di trotoar langsung menyebrang dan mencari tempat berteduh. Mulanya dia tak sadar jika yang ia jadikan tempat berteduh adalah sebuah kafe, sampai seorang pelayan memintanya duduk lalu memberikan buku menu. Menu pertamanya adalah secangkir coklat panas. Minuman favoritnya sepanjang masa. Itulah awal cerita yang membuatnya akhirnya rutin mengunjungi kafe ini setiap malam.

The Princess AnswerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang