Prolog

7 1 2
                                    

It is the only thing that makes us feel alive
Inilah satu-satunya yang membuat kita merasa hidup

You won't ever be alone, wait for me to come home
Kau takkan pernah sendiri, tunggulah aku pulang

~

Pemuda itu tersenyum memandang ratusan foto yg tertancap kuat dengan jas hitam dan gayanya yg terlihat klimis, menambah ke elegananya.

Tak sedikit wanita yg lewat memujinya.

"Mengapa galeri ini hampir seluruhnya di penuhin foto wanita yg sama?" seorang gadis bertanya pada teman lelakinya

"Wanita itu adalah wanita yg sangat dicintai sang pemilik galeri ini" jawab teman lelakinya

"Sebegitu cintanya kah? Ah, sayang sekali dia sangat tampan. Tetapi, hatinya telah dimiliki orang lain" gadis itu menghela napasnya panjang. Kecewa.

"Kau belum bisa menemukan penggantinya, el?" seseorang menepuk pundak pemuda itu.

"Takkan pernah ada yg bisa menggantikanya" jawab pemuda itu dingin

"Dia sudah tenang, el. Kau harus merelakanya."

Pemuda itu menitikkan air matanya.
Dia tahu itu. Tapi, ia sangat mencintainya. Salahkah dia bila memilih untuk setia hingga ia bisa menyusul kekasihnya kesana?

"Kau masih muda, el. Jalanmu masih panjang. Kau harus bisa melupakanya"

"Bagaimana caraku melupakan jiwaku sendiri?" pemuda itu menghela napas panjang lalu berlalu.

"Kau lihat Aneysha. Aku sudah memenuhi janjiku. Aku sudah membuatkanmu galeri ini, Aneysha."
Pemuda itu mengelus foto wanita yg tengah terseyum dengan sepasang lesung pipit yg sangat manis.

 PHOTOGRAPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang