Louis menghampiri meja berbentuk segiempat yang dikelilingi oleh tiga orang lainnya. Tidak ada yang pernah membuat janji bahwa mereka akan bertemu disini; mungkin takdir yang menemukan.
"Harry's not here?" pertanyaannya ditujukan langsung saat sadar hahwa tidak ada lelaki berambut keriting dengan lesung pipi yang dalam diantara mereka.
"Ugh, in case you didn't remember, we just met here by accident." jawab Zayn santai lalu menyeruput kopi panas yang sudah ia pesan sebelumnya.
Louis mengangguk membenarkan. Dimana Harry? Sudah banyak pesan yang ia ketik untuk lelaki itu, juga panggilan. Tapi tak ada satupun yang dibalas.
Satu ide tiba-tiba terlintas di kepala Louis; mungkin Harry akan mengangkatnya jika itu bukan dari Louis. "Um, Niall, can I borrow your phone to call Harry?"
Harry mengangkatnya di deringan ketiga, dugaan sematany ternyata benar. "HEEEEEIIIII, dude, are you ready for the, uh, that double date thing?" serbuan pertanyaan langsung ditujukan oleh Louis.
"Oooh, Niall, what happen to your voice?" tanya Harry dengan sedikit kekehan di akhir kalimatnya. "You don't have to borrow Niall's phone, mate."
"Where did you guys going?" tanya Liam penasaran kepada Louis dan menanyakan hal itu kepada yang lain kalau-kalau salah satu dari mereka.
Zayn menggeleng, begitu juga Niall. "Don't look at me like I know the answer. I have no idea of what is happening right now." jawab Zayn lalu kembali fokus kepada ponselnya.
Louis menaruh ponselnya ke atas meja lagi, menandakan bahwa panggilannya dengan Harry sudah selesai. "Okay, so.... About the bet."
"FINALLY! ARE YOU READY ENOUGH FOR THAT?" potong Liam langsung tanpa membiarkan Louis selesai berbicara. Louis hanya melirik Liam sinis dan melanjutkan kalimatnya.
Sebelum Louis kembali berbicara, Niall memotong lagi dan hampir membuat Louis menjitaknya. "You guys are serious? I mean, the bet, is that a serious thing?"
Niall menatap temannya satu-persatu meminta jawaban. Dan yang ia dapatkan adalah anggukan dari ketiganya.
Wah udah sableng semua nih temen gue.
Kalau kalian tidak mengerti, ini maksudnya. Dua minggu kemarin, Liam dan Louis ditantang untuk melakukan sesuatu. Tugas Zayn, Niall dan Liam hanyalah membuat taruhan sebanyak mungkin. Dan hasilnya, Louis dan Harry harus memacari Bea dan Alea sekaligus dengan bukti-bukti. Dan puncaknya adalah malam saat teman-teman kelas mereka berkumpul.
Tidak hanya itu, pemenang yang berhasil akan mendapatkan 200 ribu dari masing-masing orang yang kalah ikut taruhan.
Bisnis yang buruk, bukan?
"I couldn't do this. Oh, maybe I shouldn't." ujar Louis setelah memesan minum untuk dirinya. "I just-- I can't" lanjutnya lagi.
Zayn dan Niall menatapnya dengan bingung. "There's a lot to do with that money. You know that, bro, you always know that."
(a/n: I MISS MY ZOUIS SO BAD )
Niall menunjuk Zayn dan tersenyum kepada Louis menandakan bahwa ia setuju. "And you always know that I don't play girl." jelas Louis yang membuat ketiganya terdiam berfikir sejenak.
Mari tunggu saja kedepannya tentang persetujuan Louis. Sedikit memberi tahu saja, Louis itu plin-plan.
○○○
AHHHHHH I MISS OT5 SO MUCH
well, even though the pict on mulmed is a manip, but still.

KAMU SEDANG MEMBACA
modus ㅡ h. styles
Fanfictioni ain't a player. but, sorry, *cough* i played her.