Hari ini hari pertama sejak libur panjang seusai kenaikan sebulan yang lalu. Hari ini adalah hari pengumuman tentang kelas baruku
Lagi lagi aku datang terlambat sampai sampai aku tak bisa melihat namaku dipapan pengumuman
"Minggir minggir" aku mencoba menerobos sekumpulan orang tapi sia sia mereka malah mendorongku balik
Tidak berapa lama aku melihat Jimin -temanku- baru saja lolos dari lautan manusia didepanku, refleks aku langsung menghampirinya
"Hey.. bagaimana hasilnya? Kau dikelas mana? Apa kita sekelas lagi? Kenapa kau terlihat sedih seperti itu?" Tanyaku saat melihat Jimin tampak memasang wajah sedih
" aku dikelas B" jawabnya singkat
"Benarkah? Wah kau benar benar pintar" sebelumnya aku dan Jimin berada dikelas yang sama yaitu kelas F kelas yang hampir terakhir dari 7 kelas "lalu kenapa kau sedih?"
Bukannya menjawab ia hanya menatapku balik
"Bukannya kau bilang kau akan sangat senang kalau kita sekelas lagi?"
Tapi tunggu, Jimin berada dikelas B berarti kemungkinan aku berada di kelas yang sama lagi dengannya adalah 0 persen, aku pun segera memasang ekspresi putus asa, dan berkata "tidak apalah sobat, kita berada dikelas yang berbeda, berjuanglah di kelasmu yang baru, usahakan kau bisa lebih maju lagi. Aku akan melihatmu di balik kelas F" ucapku dengan putus asa dan sedikit mencoba menyemangatinya
Tetapi kali ini kulihat ekspresinya menjadi marah "kau bukan dikelas itu lagi" pernyataannya sangat singkat dan langsung pergi dengan meninggalkan beribu Pertanyaan dikepalaku
Apa aku bukan di kelas F lagi? Apa aku turun? Kelas G? Bagaimana cara menjelaskannya kepada orang tuaku? Semua fasilitasku pasti akan dicabut
Aku pun segera menerobos kumpulan manusia didepanku dengan berbagai cara
"Minggir minggir woy.. air panas air panas.. ntar kebuang panas loh-" itu kulakukan untuk mendapatkan tempat tepat didepan papan pengumuman yang tidak terlalu tinggi ituBaru saja aku mendapatkan sedikit kemudahan untuk menerobos seseorang malah menahan bahuku dari belakang
Aku ingin menepis tangannya tapi aku terhenti setelah mendengar suaranya
"Kim.. Taehyung?" Aku segera berbalik untuk melihat siapa pemilik suara halus itu
Aku terkejut saat melihat malaikat tepat berada didepanku, Jung Hana dialah yang menahan bahuku barusan
Aku hanya terpaku didepannya, aku seakan ingin berbicara tapi tak ada satupun suara yang keluar, apakah aku mungkin sedang salah tingkah didepannya
"Kau tak perlu melakukannya. Sebaiknya kita kekelas saja sekarang, namamu ada didaftar kelas A, kita berdua dikelas yang sama"
DEG- Jantungku terasa seperti berhenti
Aku, Kim Taehyung lelaki yang biasa saja bisa sekelas dengan malaikat disekolah ini. Terlebih lagi dia sendiri yang menyapaku pertama kali sebagai teman sekelasku yang baru. Aku benar benar tak menyangka ini akan terjadi.
"Hey ayo segera kekelas"
"He--euh" aku hanya membalasnya dengan gumam yang tidak jelas
Dia hanya tersenyum dan menarik tanganku "ayo"
"Hey sampai kapan kau akan melamub ha?"
Tanya Hana setelah sampai didepan kelas
"He-ee" lagi lagi aku bergumam tidak jelas
"Yasudah.. kalau begitu, selamat datang dikelas A Kim Taehyung" dia mengatakannya dengan senyum lebar dari wajah cantiknya
Aku membalas senyumannya. Senyuman itu membuatku tenang
Sampai disini dulu ya minna-san
Saya berharap ada saran dan kritiknya setelah ini
Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side
FanfictionSeorang lelaki bernama Kim Taehyung yang tengah terjebak pada rasa kagumnya terhadap seorang wanita Wanita Bernama Jung Hana tersebut adalah wanita idaman disekolahnya, sebagai seseorang yang ingin lebih dekat dengan wanita yang disukainya, Taehyung...